Part 28

4.1K 164 7
                                    

Your vote and comment is very important <3

/On Instagram/

@feliciaxtio

*****

New York - USA

12.00PM

"Meeting berakhir disini" Matthew berdiri dari kursi kebesarannya dan berjalan meninggalkan ruangan. Begitu juga dengan Sky yang mengikutinya dari belakang.

Meeting berakhir tepat di jam makan siang. Awalnya Sky ingin menghabiskan jam makan siangnya untuk pergi ke sebuah restoran yang selalu ia pergi ketika ia ingin memakan spaghetti kesukaannya, yaitu spaghetti aglio olio. Tetapi tiba-tiba saja ketika ia dan Matthew baru meninggalkan ruangan dan sedang berjalan menuju ruangan mereka, lelaki itu mengajaknya untuk makan siang. Sky memang terkejut mendengar ajakan Matthew tetapi akhirnya ia menerima ajakan lelaki itu. Hitung-hitung sebagai kesempatannya untuk bisa mengenal atasannya itu.

"Jadi, kita akan pergi kemana pak?" Tanya Sky ketika jarak mereka tidak jauh lagi dari ruangan mereka.

Matthew menoleh ke arahnya. "Any ideas?" Tanyanya.

"Saya ikut saja bapak mau kemana" Jawab Sky sambil mengulas senyum.

"Kamu pilih saja tempatnya" Kata Matthew tepat di saat mereka sudah berada di depan ruangan Sky.

Sky hendak menjawab lelaki itu tetapi keburu ia berjalan meninggalkan Sky. Sky hanya merasa tidak sopan jika ia yang harus memilih tempatnya. Pasalnya, ia sadar akan posisinya sebagai seorang sekretaris. Seharusnya ia yang mengikuti kemana bos-nya akan pergi. Bukan malah bos-nya yang mengikutinya.

Sky meletakkan berkas-berkas yang ia bawa tadi ke ruangan meeting ke atas meja. Beberapa menit kemudian, ia melihat Matthew sedang berjalan ke arah ruangannya. Dengan spontan, ia pun keluar dari ruangannya.

Ia tersenyum kepada lelaki itu. "Kita pergi sekarang pak?" Tanyanya.

Matthew hanya membalasnya dengan dehaman.

"Kemana?" Tanya Matthew tiba-tiba.

"Ini beneran gapapa pak saya yang milih tempatnya?" Tanya Sky menyakinkan sekali lagi.

"Iya. Kemana?"

"Kita ke salah satu restoran dekat sini aja pak" Kemudian keduanya berjalan dalam diam menuju mobil. Sky mengira bahwa mereka akan berjalan kaki tadinya. Ia lupa dengan siapa ia sedang berjalan. Tidak mungkin bagi seorang trillinaire berjalan kaki meskipun tempat yang dituju itu memang dekat. Pada akhirnya, sekarang dirinya dan Matthew sedang berada di sebuah mobil yang sedang dikendarai Matthew.

Tidak perlu waktu lama, Matthew dan Sky baru saja tiba di tempat tujuan mereka. Mereka berjalan melewati pintu kecil yang memang menjadi satu-satunya jalan keluar dan masuk restoran tersebut. Terdengar bel yang tergantung di atas pintu tersebtu berbunyi dan seluruh pelayan di dalam menyapa mereka berdua. Situasi restoran memang terlihat lumayan ramai dan hanya tersisa beberapa meja kosong. Setelah melihat-lihat sekelilig, akhirnya mereka berdua memilih sebuah meja kecil yang terletak di dekat jendela yang memang cocok untuk dua orang. Tidak lama dari itu, seorang pelayan datang menghampiri mereka.

"Selamat siang" Sapa pelayan tersebut.

"Selamat siang" Balas Sky. Matthew hanya diam.

"Ini menunya" Pelayan tersebut meletakkan dua buku menu di depan Matthew dan Sky.

"Mau pesan sekarang atau nanti saja?" Tanya pelayan tersebut kemudian.

Sky menjawab. "Nanti saja" Ia tersenyum. Setelahnya pelayan tersebut menganggukkan kepalanya dan pergi meninggalkan meja tersebut.

Matthew sedang sibuk membolak-balikkan menu. Sedangkan Sky sibuk memainkan ponselnya.

"Mau pesan apa?" Tanya Matthew tiba-tiba.

Sky menoleh. "Bapak udah tau mau pesan apa?" Tanya Sky balik.

"Sudah" Ucap Matthew.

"Kalau gitu aku panggil pelayannya ya" Sky melambaikan tangannya ke atas untuk menarik perhatian salah satu pelayan di sana dan ia berhasil. Seorang pelayan sedang berjalan ke arahnya sekarang.

"Iya, ada yang bisa saya bantu?"

"Mau pesan dong" Kata Sky.

"Bapak mau pesan apa?" Tanya Sky ke Matthew.

"Aglio olio sama latte"

Sky menyampaikan apa yang dikataka Matthew tadi kepada sang pelayan.

"Aglio olio dua, latte satu sama honey lemon satu" Pesan Sky.

"Itu saja pesanannya?"

Sky menatap Matthew dengan maksud mencari jawaban dari pertanyaan yang baru saja ditanyakan si pelayan. Matthew mengangguk.

"Iya itu saja"

"Saya ulangi sekali lagi ya pesanannya"

"Aglio olio dua, latte satu sama honey lemon satu"

Sky menganggukkan kepalanya menandakan pesanan yang di catat sudah benar.

"Mohon ditunggu pesanannya sekitar 15-20 menit" Kata pelayan tersebut.

"Terima kasih" Sambungnya. Sky membalasnya dengan senyuman.

Dengan adanya makan siang ini, Sky baru menyadari bahwa lelaki di depannya ini sangat dingin dan cuek. Itu terlihat dari sedari tadi Sky yang menjawabi si pelayan. Memang sudah menjadi tugas Sky untuk mempermudah atasannya tetapi kata-kata yang dikeluarkan Matthew juga hanya sepatah dua kata dan ia hanya akan berbicara jika ada sesuatu yang perlu ditanyakan atau sesuatu yang penting. Meskipun begitu, Sky masih tidak merasa kesulitan untuk bekerja dibawahnya. Ditambah, atasan barunya ini tidak menyebalkan seperti Richie.

Di tengah kesibukan Sky dengan pikirannya yang sedang memikirkan ia harus membahas topik apa dengan Matthew, pelayan yang tadi datang mengantarkan minum pesanan mereka. Di saat itu jugalah Sky baru menyadari ternyata Matthew sedang menatapnya. Mata mereka bertemu dan Sky tersenyum kecil kepada Matthew untuk menghindari kecanggungan.

Setelah menerima minuman, Sky kembali sibuk dengan ponselnya. Tetapi ia merasa seperti ada sesuatu yang menjanggal. Ia merasa seperti Matthew masi tetap menatapnya. Ia pun mengangkat kepalanya menatap kedepan. Ternyata benar, lelaki itu masih saja menatapnya.

"Kenapa pak?" Tanya Sky ragu-ragu.

Matthew masih diam dan menatapnya hingga akhirnya lelaki itu membuka mulutnya.

"Tell me about yourself" Katanya.

"Heh?" Respon Sky.

"Yes. Tell me about yourself, Sky" Ulang Matthew.

"Hmm... I was born and raised in New York. I am the only child in my family and my dad is running a family business. While my mom, ibu rumah tangga pada umumnya" Jelas Sky.

Matthew menganggukkan kepalanya.

"Kamu tinggal dimana?" Sebuah pertanyaan yang cukup aneh Sky rasa.

"Di Madison Avenue, pak"

"Terus kamu udah punya pacar?" Tanya Matthew spontan.

Sky terkejut mendengar pertanyaan Matthew. Pasalnya, kenapa tiba-tiba lelaki itu menanyakannya tentang itu?

"Hah? Belum pak" Jawab Sky singkat.

"Kenapa pak?" Sambungnya.

"Gapapa"

Di tengah perbincangan keduanya, makanan yang di pesan pun datang.

"Makan" Kata Matthew.

"Makan" Balas Sky. Keduanya pun mulai menyantap makanan mereka masing-masing.

- My Bossy Trillionaire -

12 April 2020

01.05 AM

IG: @feliciaxtio

xoxo!

MY BOSSY TRILLIONAIREOnde histórias criam vida. Descubra agora