*Chapter 2*

594 51 0
                                    

Okeh Happy Reading🌹

—YUI POV—

  Perlahan aku menoleh ke arah pemilik tangan ini dan ternyata...Haibara,ia tersenyum menatapku.Aku berbalik dan berhadapan denganya.

       " umm maaf Yui mengagetkanmu, tapi bisakah aku tidur disampingmu malam ini?" Haibara menatapku dengan pandangan memohon,yah memang dia kebagian tidur diantara Alice dan Ivy namun,siapa juga yang betah tidur di dekat mereka berdua.

        "Baiklah, tapi kamu izin dulu pada Alice boleh gak?" Haibara mengangguk pasrah,sudah pasti Alice menolak.Ia tak pernah mau jika tidur berdekatan dengan Ivy.

     Lalu Haibara pamit masuk tenda.Sebelum masuk tenda,iseng-iseng aku menoleh ke arah pohon tadi dan bayangan itu hilang entah kemana.Buru-buru aku masuk tenda.

      Sepertinya Haibara berubah pikiran,ia tetap tidur diantara Alice dan Ivy.tiga-tiganya sudah tidur pulas.Sepertinya mereka kelelahan,uhh aku juga ingin cepat-cepat istirahat.Kaki ku benar-benar lelah setelah berjalan seharian.

        Segera ku tutup pintu tenda dan berbaring di sebelah Alice.Tenda kelompokku tempatnya paling ujung dekat dengan area paling rimbun.

       Suara jangkrik menggema di senyapnya malam.Terkadang terdengar suara burung hantu di kejauhan.

      Tiba-tiba terdengar suara lolongan serigala.bulu kudukku berdiri.Aku mencengkeram tas yang ku jadikan bantal.jangan-jangan cerita Ivy memang benar.Bisa jadi serigala itu sedang memburu para vampire yang memasuki wilayahnya.
   
      Aish gara-gara mendengar dongeng Ivy aku jadi ikut-ikutan mengarang cerita dongeng.Huh lebih baik aku tidur.Lalu aku berusaha memejamkan mataku.

  —XANDER POV—
        Malam ini,aku sedang menatap bulan purnama.Sedikit pun tak terlihat awan.Bintang-bintang bersinar terang.beberapa dari mereka bersinar lebih terang.Pikiranku melayang memikirkan mateku yang hingga saat ini,belum juga ku temukan.

     "Seharusnya kau pergi mencari mate kita dan bukan hanya duduk diam memandang langit" ucap Xavier wolfku.

"jika yang bisa kau lakukan hanya menyuruh tanpa membantuku lebih baik kau diam" balasku lewat mindlink.

    "Huh Mengapa kau begitu santai apa kau tak pernah merasa iri saat melihat adikmu bermesraan didepanmu?"

    "Tentu saja aku iri,tapi mau bagaimana lagi moon goddes belum mengijinkan kita bertemu dengan mate kita"

    Xavier menghela nafas kasar."Tidak,Aku yakin moon goddes telah mengijinkannya tetapi kau malas mencari mate kita." ugh serigala ini benar-benar menyebalkan tak tahukah ia bahwa aku telah berkeliling ke seluruh wilayah hanya untuk mencari mateku.

     "Aku bukan pemalas,aku telah mencarinya hingga wilayah klan lain bahkan aku mencarinya di wilayah klan vampire–klan yang sangat ku benci.namun aku masih belum menemukannya"

   "Huh sama saja kau seorang pemal..." belum sempat Xavier menyelesaikan kalimatnya,aku telah memutuskan mindlink secara sepihak.

    Aku benar-benar kesepian.Orang tuaku meninggal saat berperang melawan vampire masih ku ingat jelas saat terakhir kalinya melihat orang tuaku.

  Flashback
       Saat itu umurku 150 tahun atau setara dengan 11 tahun didunia manusia. Aku tengah asyik membaca buku diperpustakaan saat seorang pengawal memberitahuku bahwa ayah menyuruhku pergi ke ruangannya.

DOUBLE MATEWhere stories live. Discover now