* Chapter 12 *

347 33 0
                                    

Okeh Happy Reading 🌹

—YUI POV—
  Aku melangkah kearah tempat parkir dan kembali mendapat sorotan para karyawan.Segera ku percepat langkah kakiku.

    "Maaf menunggu lama,"Ucapku setelah sampai dihadapan kedua tangan kanan Xander.Mereka terlihat gelagapan dan gugup.Ku duga mereka melamun dan tidak menyadari kehadiranku.

   "Ehm tidak apa-apa luna," ucap Aiden ia kembali membukakan pintu untukku.

  "Antarkan aku ke perusahaan Aldrick!" Mereka mematung ketika mendengar ucapanku.

   "Untuk apa luna?"

  "Aku ingin mengantarkan bekal makan siang untuknya," Aku mengangkat tas kainku.

   "Baik luna,"

   Mobilpun melaju dengan kecepatan normal.Aku sudah tidak sabar bertemu dengan Aldrick. Jujur aku merindukannya.

   Kami melewati beberapa gang kosong–Jalan pintas–saat ku tanya.

Praaankkk

      tiba-tiba sebuah belati tertancap Di kaca mobil.mata pisaunya berkilat hampir menggores pipiku.Suaranya menyebabkan telingaku berdengung."Astaga," jeritku kaget hampir terjatuh.

   "Sialan," desis Damian tajam dan segera menghentikan mobil lalu keluar dari mobil."Jangan keluar luna saya akan memeriksanya," ucap Aiden sebelum ikut keluar dari mobil.

   Damian berjalan ke arah kaca jendela disampingku."Menjauh luna saya akan mencabut belati ini," Aku menggeser tubuhku menjauh dari belati yang menancap dijendela mobil, menyebabkan kaca mobil pecah dan menyebabkan retakan seperti akar pohon yang merambat.

   Siapapun yang melakukannya bukanlah orang biasa.belati itu menancap hingga semua mata pisau terbenam didalamnya.Dan sebelumnya aku tak melihat satu orang pun yang berdiri digang itu.

    Aiden terlihat kembali memeriksa tempat munculnya belati itu.Dan kembali ke arah Damian yang tengah memeriksa belati itu.

   "Damian sepertinya seseorang memakai sihir untuk menancapkan belati ini,"

  "Yah aku rasa begitu," Damian membolak balikan belati itu dan terlihat menarik sesuatu dari gagang belati itu.Sebuah kertas dan mereka berdua membacannya.

   Mata mereka membelalak dan ekspresi kaget tercetak diwajah keduannya."Brengsek para pemberontak itu," Umpat Damian. Ia melipat kertas itu dan menyimpannya disaku.

    Mereka berdua masuk ke mobil dan mobil kembali melaju.

"Ada apa Damian?"

"Hanya perbuatan orang iseng luna,"

  Aku tidak yakin dengan jawaban Damian seolah ada yang disembunyikan dariku.Namun aku mengangguk dan memilih diam tidak membahasnya.

  Akhirnya aku tiba didepan perusahaan Rubby company–sebenarnya aku merasa aneh karena perusahan Aldrick dan Xander menggunakan nama berlian untuk nama perusahaan mereka.

  Aiden membukakan pintu untukku.Aku keluar dan melirik ke arah Aiden dan juga Damian yang tengah saling menatap seolah mengucapakan sesuatu namun tak ada sepatah katapun keluar dari mulut keduannya.

DOUBLE MATEWhere stories live. Discover now