* Chapter 27 *

255 25 2
                                    

Okeh Happy Reading 🌹

-YUI POV-
"Nah Yui bagaimana?" tanya Aqilla setelah selesai mengoleskan setetes air-yang anehnya berubah menjadi jel ditanganku."Eh aku merasa lebih baik,rasanya sejuk menyenangkan Arigatou Gozaimasu," jawabku tersenyum ke arahnya.Aqilla terkekeh kecil,"syukurlah dan sama-sama,"

Kami berdua memandang ke arah Leandra yang tengah asik berenang dikolam ikan."Ah melihat Leandra berenang dengan ekor cantiknya,aku jadi ingin menjadi mermaid yang dapat menyembuhkan luka dengan air sepertimu," celetukku seraya mencelupkan tanganku diair kolam.

Aqilla tertawa kecil."Kau pastinya akan mendapatkan kekuatan melebihi punyaku Yui, kau adalah ratu dan luna terkuat didunia immortal," ucap Aqilla ia menatapku lembut tak ketinggalan senyum hangat miliknya."Benarkah?" tanyaku yang dibalas anggukan mantab.

"Mama aku sudah puas belenang,ayo kita temui papa," ucap Leandra ia sudah berdiri dihadapan Aqilla."Bagaimana caranya Leandra berubah menjadi manusia secepat itu?' tanyaku terkagum seraya mencubit pipi Leandra.

"Aduuh kak Yui cakit," teriak Leandra seraya mengusap pipinya yang tadi kucubit.Aku dan Aqilla tertawa pelan.

"Aku sudah mengajarinnya mantra untuk mengubah ekornya menjadi kaki,itu lebih baik dari pada lama menunggu ekornya kering,"jawab Aqilla.Ia berdiri dan menggandeng tangan Leandra.

"Nah Sebaiknya kita masuk tamu undangan pasti mencari-cari mempelai wanitanya yang tiba-tiba menghilang," ajak Aqilla,ia menatapku yang masih tetap duduk dipinggir kolam.

"Kau duluan saja,aku kebih baik berada disini dari pada dibuat menjadi ajang petebutan dua laki-laki itu," balasku acuh tak acuh.Aqilla mengangguk,"Baiklah tapi jangan lupa,bukankah kau akan segera memberikannya jika tanganmu sudah sembuh?" tanya Aqilla dengan nada menggoda.

Pipiku memerah."Aku tak ingat tadi mengatakan hal itu," bantahku seraya membuang muka.Ah kenapa pula tadi aku mengatakan hal memalukan dihadapan Aldrick,Xander dan juga Lucas, ha bodohnya kau Yui Hikari.

Aqilla tergelak."Baiklah siap-siap ya nanti malam,tenang saja rasanya benar-benar nikmat," godanya seraya melangkah pergi."Yak dasar hentai," teriakku,aku masih dapat mendengarnya tertawa,tch menyebalkan.

Aku menghembuskan nafas kasar dan menegang kedua sisi leherku."Ck mengapa aku tak sekalian meminta Aqilla mengobati luka ini," runtukku kesal.

"Jika lukamu menghilang kau harus digigit lagi," aku menoleh kala mendengar suara bariton dibelakangku."Ah Raven sejak kapan kau berdiri dibelakangku?" Tanyaku merasa heran,pasalnya aku tak mendengar langkah kaki mendekat,kenapa Raven tiba-tiba berdiri disitu mengagetkan saja.

Raven terkekeh ia duduk disampingku."Sejak tadi,aku hanya menunggu gadis mermaid itu pergi," ia mengeluarkan sebuah kotak beludru dari jasnya."Ini untukmu selamat atas pernikahanmu," ia membuka kotak beludru itu didalamnya terdapat gelang dengan hiasan batu krystal berwarna hitam.

"Wahh Sugoi Arigatou Gozaimasu Raven-kun," Raven memasangkan gelang itu ditangan kananku."Sama-sama,kau sangat cantik Yui," ucap Raven memujiku,semburat merah muda muncul dikedua pipiku."Kau juga tampan,baru kali ini aku melihatmu memakai jas,biasanya kau hanya memakai jubah," Raven tersenyum tipis."Yah untuk acara pernikahan sahabat cantikku,tentunya aku harus berpakaian rapi," aku ikut tersenyum.

"Oh ya kau tadi bilang jika luka ini hilang,aku harus digigit lagi?kenapa harus begitu?Apa aku harus merasakan sakit ini lagi?" aku memegang lukaku dan meringis ketika merasakan perih."Yah karena luka ini adalah kunci untuk membuat tanda," jawab Raven.Dahiku mengerut."kunci?tanda?" beoku tidak paham.

DOUBLE MATEWhere stories live. Discover now