DUA

4K 476 35
                                    


Hari sudah larut malam, namun Haechan masih berkutat dengan penelitiannya ditemani mamanya yang sejak tadi telah tertidur pulas di atas sofa ruangan itu. Haechan menghampiri mamanya dan merapikan selimut yang membalut tubuh mamanya tersebut. Dia mengeha nafas pelan, sedikit kesal karena mamanya tak juga mau menceritakan alasannya menangis siang tadi. 

Haechan mengenal mamanya dengan baik. Mamanya itu selalu menceritakan masalah apapun yang terjadi padanya. Apapun, kecuali tentu saja tentang papa kandung Haechan. Dan dilihat dari bagaimana Ten menolak menceritakan masalah yang terjadi tadi siang, Haechan yakin betul kalau ini ada hubungannya dengan papanya.

“Aku tidak akan pernah membiarkan seorangpun menyakiti mamaku” gumam Haechan seraya melangkahkan kaki meninggalkan ruangan itu.

Haechan lapar, sangat lapar. Sialnya persediaan makanan di kulkas sudah habis dan ia tidak tega membangunkan mamanya. Jadi Haechan memutuskan pergi ke minimarket untuk mencari ramyeon di tengah malam yang dingin itu.

Setibanya di minimarket, dia segera mengambil dua cup besar ramyeon, telur, sosis dan keju mozarella beserta dua kaleng minuman dingin rasa semangka ditambah dengan satu roll kimbab lengkap dengan satu bungkus kimchi instan. Haechan sangat lapar sampai-sampai ia merasa makanan yang diambilnya itu mungkin saja kurang.

Setelah membayar, Haechan langsung menyantap semua makanan itu di depan minimarket tersebut. Namun saat asyik menyantap makanannya, dia tidak sadar seseorang berdiri di belakangnya. Orang itu kemudian membekap mulut Haechan. Walaupun sempat memberontak, semuanya perlahan nampak gelap dan Haechan pun langsung tak sadarkan diri di tangan orang itu.

“Akhirnya aku menemukanmu”

****************

Winwin panik.

Sejak tadi dia memencet bel apartment tersebut namun tak ada tanda-tanda ia akan dibukakan pintu. 

Hari ini dia memutuskan untuk mengunjungi apartment sahabat lamanya yang baru saja kembali dari Thailand. Sebenarnya sudah dari beberapa minggu yang lalu dia ingin berkunjung, namun harus ditunda karena ia harus menemani suaminya dinas ke Jepang. Tapi ia segera memesan tiket kembali ke Korea begitu mendengar anak dari sahabatnya ini menghilang tiba-tiba.

Winwin kenal sahabatnya ini lebih dari siapapun. Dia tau semua masalah yang terjadi pada sahabatnya, dan itu membuat Winwin langsung panik dan memaksa suaminya untuk memesan tiket kembali ke Korea.

“Ten!! Buka pintunya!! Ini Winwin!!”

Nihil.

Tak ada suara sama sekali. Winwin makin panik.

Ia segera berlari menghampiri bagian keamanan untuk membongkar paksa apartment itu.

Dan benar saja, kekhawatiran Winwin terbukti.

Ia melihat Ten tergeletak di lantai dengan ceceran darah segar dan luka sayatan di pergelangan tangannya.

Ten melukai dirinya sendiri, lagi.

“Astaga!!!! Ten!!”

Tak lama kemudian, ambulance datang membawa Ten menuju rumah sakit. Winwin tak henti menangis sepanjang perjalanan. Ia menelpon suaminya yang malah memperburuk keadaan karena Yuta suaminya, langsung meninggalkan rapat penting dan memesan tiket untuk menyusul Winwin ke Korea.

MARKHYUCK - TURN BACK TIMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang