Part 1 | Bad Day

910 58 22
                                    

Nyongtory
R-18
Entertaiment!AU
Kwon Jiyong X Lee Seungri
Hurt

Pagi yang mungkin dapat disebut menjelang siang, Seungri sedang duduk bersandar pada sofa berbulu lembut pada sisi depan jendela apartemennya, semua yang terdapat dalamnya terlihat mengkilap berkilauan akibat terpaan cahaya. Namun jika diperhatikan dengan saksama laki-laki itu tidak terlihat dalam keadaan terbaiknya sekarang, wajahnya muram atau apapun itu yang dapat disebut sebagai ungkapan untuk gambaran orang yang tidak sedang bahagia.

Gelisah. Suasana hati itu sampai muncul pada guratan wajahnya, walau ia sudah berusaha untuk menyembunyikan hal itu. Hei, dirinya adalah salah satu dari apa yang sering disebut seorang penggemar sebagai public figure, artist, idol. Bukan hal baru bagi Seungri melakoni sebuah peran dengan tuntutan sutradara yang membualkan berbagai macam teknis penampilannya dalam sebuah drama. Seharusnya ia tetap tersenyum walau kini kondisi keadaan dirinya atau lebih tepatnya perasaannya sedang tidak baik.

Ponsel yang nampaknya keluaran terbaru tahun ini berbunyi sekali, dengan nada yang ditandainya berbeda dari notifikasi pesan lainnya. Sungguh Seungri sangat tau siapa gerangan pengirim pesan singkat tersebut walau tanpa menatap layar ponsel itu.

[Bisa kita bertemu? Aku mengosongkan jadwalku hari ini]

Singkat namun sarat akan permintaan tak terbantahkan. Tentu saja kekasihnya orang sibuk sepertinya, jadwal kosong merupakan suatu hal berharga untuk dinikmati sebelum pekerjaan yang melelahkan menanti. Tetapi kekasihnya malah menggunakan waktu berharga tersebut untuk bertemu, itu artinya ia tidak ingin Seungri menolak.

[Dimana kau ingin bertemu jagi?]

Pesannya diketik dengan sehalus mungkin.

[Hongdae atau restoranmu? Pilih saja]

Tanpa basa-basi, tipikal kekasihnya sekali.

[Aori saja, sekalian aku ingin mengecek keadaan disana. Langsung saja ke lantai dua, tempat biasanya]

Bersyukur, untung saja kekasihnya hanya mengirimkan pesan teks, jika tadi dia menggunakan panggilan video, Seungri tidak tahu harus bagaimana melihatkan wajahnya.

Seungri bangkit dari sofa berjalan dengan pelan seperti kurang minat ke arah lemari atau mungkin lemari-lemari adalah sebutan yang cocok karena jumlah kotak berisi pakaian itu lebih dari satu. Tangan itu terlihat terampil saat memilih pakaian yang banyak berjejer bergantungan. Awalnya Seungri ingin tampil formal dengan balutan jas sepertinya tidak buruk, tetapi mengingat bahwa sebenarnya dia tak punya urusan pekerjaan di Aori Ramen membuat pilihannya jatuh pada kemeja dan celana bahan hitam-semi formal-lengkap dengan tambahan aksesori kacamata.

...

Seungri sampai pada halaman parkir restorannya. Nampak ramai dari sudut matanya memandang, kemungkinan ini waktu yang tepat untuk orang-orang melakukan kegiatan makan siang. Matanya memicing saat mendapati mobil putih seharga sebuah rumah itu sudah berjejer dengan mobil lain membuatnya terlihat sangat mencolok.

"Bodoh. Kenapa kau bawa lamborghini? Sengaja memancing perhatian publik."

Setelah melihat kendaraan mencolok yang tidak bukan adalah milik kekasihnya yang kelewatan kaya itu, Seungri bergegas menyusul ke lantai dua melewati lorong bersekat yang tidak terlalu panjang menuju ruangan privatenya berada. Saat matanya menangkap pria bermasker, langsung saja membunyikan kekesalannya yang terkumpul dalam kepalanya.

"Itukah kata pertama yang keluar dari mulutmu setelah membiarkan aku menungguimu disini," balasnya tenang sambil tersenyum ringan, tanpa memedulikan ocehan Seungri. Tangan ramping bertato emotikon senyum itu bergerak kearah mulut, menarik maskernya seakan menguak ketampanan dirinya.

HINTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang