Part 2 | The Begining

551 50 55
                                    

Kejadian tiga hari sebelumnya,

Ruang latihan YGE terlihat lengang dan luas memiliki dinding dominan warna hitam sehingga menimbulkan kesan dark namun mewah secara bersamaan lantaran diberi ornamen penghias, lantainya berbahan polyvinyl chloride mahal sewarna kayu pucat, terasa empuk apabila diinjak.

Terhitung sejak pagi para personel BigBang seperti biasa sedang berkumpul di ruangan latihan yang biasa digunakan para artist YG, bisa jadi untuk melakukan latihan atau sekadar bertatap muka satu-sama lainnya. Sepertinya kemungkinan kedua terdengar lebih masuk akal, karena sebenarnya mereka sudah selesai melaksanakan world tour dan segala tetek bengeknya.

"Ah... Aku tidak percaya akhirnya kita bertemu setelah sekian hari tak tatap muka." kata Yongbae pandangannya keatas, tiba-tiba saja plafon dengan lampu berderetan itu terlihat menarik. Semua orang disekitarnya tahu dia menyerukan perasaan rindu.

"Ya, kau tau Jiyong hyung sibuk melakukan solo tournya jadi kita tidak bisa sering bertemu." Daesung menanggapi omongan sebelumnya. Sambil memutar stik drum entah dari mana asalnya.

"Kalian harus coba donat ini enak sekali." Seunghyun sang kakak tertua mereka berkata heboh seperti bocah baru tumbuh gigi. Tangannya meraih donat dari kotak di atas pangkuannya, sambil mencoba menyuap atau lebih tepatnya 'memaksa' memasukan donat kedalam mulut Daesung karena secara kebetulan duduk bersisian.

Bagaimana dengan dua anggota lainnya? Jangan tanya, karena mereka berdua tengah asik sendiri bercumbu rayu di sudutan ruangan. Jiyong menyandarkan kepalanya pada paha empuk maknae BigBang itu. Tangan jailnya malah menjalar dibagian telinga meremas lembut disana. Seungri alih-alih terganggu justru menempatkan tangannya pada perpotongan rahang tegas milik kekasihnya itu. Saling bertatapan menyerukan perasaan cinta.

"Hei nyongtory kami bertiga tidak perlu kalian beri fanservice"

Sorot mata Jiyong yang tadi lembut berubah tajam seperti kucing siap menerkam, ia melirik pada pengucap kalimat serampangan tadi, pengacau momen bahagia saja. Jika saja tatapan bisa membunuh, dapat dipastikan Yongbae tewas dengan mengenaskan.

"Bilang saja kau iri, karena Hyorin tidak disini." Balas Jiyong dengan seringai kemenangan.

Seungri tertawa mendengar penuturan konyol kekasihnya, pahadal dia hampir genap kepala tiga tetapi masih saja suka termakan godaan Yongbae.

"Yongbae hyung hanya bercanda oppa, kau terlalu serius." Seungri akhirnya berbicara dengan suara sengaja dibuat manja sambil membelai rambut laki-laki penyandang marga Kwon tersebut.

Mereka semua tertawa. Bukan, bukan karena selera humor yang rendah terhadap lelucon receh Seungri tetapi suasana terasa sangat lucu mengelitik apabila mereka kumpul berlima.

Diruangan lain Yang Hyun Suk memperhatikan para anak buahnya tersebut melalui monitor perangkat komputer diruang kerjanya. Bukan rahasia lagi seluruh pojokan gedung YGE sudah dipasangi dengan kamera CCTV yang terkoneksi sana-sini, bermodal alasan peningkatan sistem keamanan, pahadal jika diurutkan, alasan itu masuk urutan kedua. Tentu saja alasan utamanya adalah memantau pergerakan para artist yang bernaung dibawah agensi raksasa miliknya. Takut-takut ada yang membuat kesalahan atau tindakan yang berpotensi mencoreng nama perusahaan.

"Sialan."

Kaki-kaki yang terlihat berumur itu menapak. Hal ini sangat jarang terjadi, Yang Hyun Suk turun sendiri dari singgasana menuju ruang latihan-tempat yang berhasil membuatnya naik pitam.

Pintu dibuka menampilkan gambaran nyata yang tadi ada pada monitor komputer. Wajah tua itu terlihat sewot. Jiyong yang berbaring pada Seungri terkesiap, langsung memperbaiki cara duduknya.

HINTWhere stories live. Discover now