chapter 11

709 37 4
                                    

Hai readers,ada yg nungguin?

Biasakan isi komentar setelah baca,

Tekan tombol bintang sebelum baca❤️

Happy reading readers 💕

( ◜‿◝ )♡

Xiao Fei duduk terdiam dikamarnya. Ia memangku wajahnya dengan kedua tangannya dimeja. Wajahnya menunjukkan raut bingung dengan kejadian tadi siang.

"Apa yang dia maksud tadi? Wanitanya? Oh betapa senangnya jika Yuo Lang yang mengatakan itu,"pikir Xiao Fei sembari tersenyum.

"Nona,makan siang anda?"kepala pelayan menyapa Xiao Fei pelan. Tapi Xiao Fei terlalu sibuk dengan khayalannya dan tak mengetahui keberadaan sang pelayan.

Tak mendapat jawaban dari orang yang dia tuju,pelayan itu mengulangi kata katanya lagi dengan sabar,"nona,makan siang anda?"ulang pelayan itu. Sampai pengulangan yang ketiga kalinya tak mendapatkan jawaban,pelayan itu memberanikan diri menggoyang pelan lengan Xiao Fei.

Xiao Fei terlonjak kaget mendapat sentuhan tiba tiba di tangannya. "Apa? Kenapa kamu menyentuhku begitu?"tanya Xiao Fei.
Kepala pelayan itu mengernyit bingung. Jadi sedari tadi gadis ini tak mendengarkannya? Bahkan mulutnya hampir berbusa mengucapkan 4 kata berturut turut.

"Makan siang anda nona?"kepala pelayan itu mengulangnya untuk yang kelima kalinya. Kali ini mulutnya benar benar akan berbusa.

"Ough,aku tidak lapar saat ini,"Xiao Fei mengerucutkan bibirnya menggemaskan.

"Tuan Chen menyuruh kami agar anda makan siang sekarang juga nona,tolong lindungi kepala kami nona,"kepala pelayan itu menunduk dalam.

Xiao Fei menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal. Bagaimanapun ia tak mau menjadi alasan hilangnya kepala orang lain. Disisi lain perutnya juga tidak bekerja sama. Apa salah Xiao Fei???

"Baiklah,bawa itu kemari,"ujar Xiao Fei pelan. Kepala pelayan itu mengangguk cepat kemudian ia pergi mengambil semuanya. Sementara menunggu,Xiao Fei mengecek tasnya lagi.
Seharusnya benda itu ada disana.

Xiao Fei mengaduk aduk isi tasnya. Mencari benda yang ia maksudkan. Jika kalian tau benda apa itu,maka jawabannya adalah masker wajah. Ia memiliki stock,itu diproduksi oleh Perusahaan Waongwei dengan sponsor kucing orange yang menggemaskan Meolin,kucing milik Yuo Lang. Ia membawanya saat konser karena ia ingin meminta tanda tangannya di masker wajahnya. Bahkan itu belum menjadi kenyataan dia sudah terdampar disini. Menyedihkan. Jika Zhuge Li tau dia pasti akan mengolok olok Xiao Fei dengan telak. Tunggu! Kenapa harus ia memikirkan Zhuge Li? Toh pengganggu tengil tampan itu tak disini lagi. Ia bebas dari ocehan Zhuge Li yang membahas kalau para idol itu palsu. Ia bahkan hanya mampu menahan kekesalannya saja.

Para pelayan kembali dengan mangkuk berisi nasi,udang tepung,udon,dan sup tahu. Mereka menyusun makanan itu diatas meja untuk dimakan Xiao Fei. Xiao Fei benar benar tergiur sekarang. Udang tepung? Kenapa tidak. Kepala pelayan itu juga meletakkan satu teko teh hijau dengan cangkirnya juga diatas meja.

Para pelayan itu kemudian keluar untuk memberi waktu kepada Xiao Fei makan. "Ah,kenapa tidak mengatakan akan ada udang tepung?"Xiao Fei mulai mencomot udang tepung itu kemudian memakannya. Rasanya sangat pas. Xiao Fei kemudian makan secara lahap hingga mangkuknya tak bersisa.

"Ah,selesai... Kenyangnya,"ujar Xiao Fei menepuk perutnya yang kenyang. Ia baru saja meminum 2 cangkir teh hijau dalam teko itu. Rasanya seperti matcha asli dari Jepang. Memang agak pahit namun itu nikmat sekali.

Xiao Fei membuka jendela ruangan itu agar udara segar masuk kedalam. Xiao Fei menghirup udara banyak dan menghembuskannya sekali hembus. Xiao Fei memperhatikan sekeliling. Hanya ada orang berlalu lalang dengan segala kesibukan. Lalu ia berpikir,apa hanya dia disini yang tidak memiliki kesibukan? Xiao Fei menghela napas panjang. Ia kemudian melihat seorang wanita berjubah merah membawa kuda cokelat yang cantik. Xiao Fei muncul lampu dari atas kepalanya langsung berlari membuka pintu dan menghampiri gadis tadi.

"Heeii~~!!"seru Xiao Fei dengan larinya. Gadis berkuncir kuda itu berbalik mendapati gadis dengan hanfu pink biru yang berlari ke arahnya.

Wajahnya cantiknya nampak datar dengan sikap tubuh yang tenang. Xiao Fei berhenti saat jarak mereka tinggal 4 langkah. Xiao Fei mengatur napasnya yang tersengal karena berlarian tadi. Ia menepuk dadanya kemudian mengutarakan niatnya,"nona,bi-shakhah,a-khu me-minjham ku-dha ihtu,"ujar Xiao Fei dengan napas yang belum normal.

Gadis tadi menatap menilai pada Xiao Fei,"apa yang kamu lihat?"tanya Xiao Fei tak nyaman diperhatikan seperti maling oleh gadis dihadapannya. Gadis itu mendecih,"kau pikir naik kuda semudah bermain lompat tali?"ejek gadis itu sarkatis.

"Eh?"Xiao Fei merasa tersinggung diejek seperti itu. "Aku Bei Shan Ren,jendral raja Chen,"gadis itu memperkenalkan diri. Xiao Fei menatap kagum pada Shan Ren,"kau seorang jendral? Kau pasti sangat hebat,cha-cha-cha!"Xiao Fei menggerakkan tangannya seperti sedang memotong dengan pedang.

"Heh,aku memang hebat,"sombong Shan Ren. "Kau itu gadis raja Chen bukan?"tanya Shan Ren pada Xiao Fei."Eh? Bukan,aku bukan gadis siapa siapa,"jangan sampai ia menjadi gosip kerajaan ini. Bukankah itu sangat tidak mengenakkan.

"Sudahlah,seluruh kekaisaran tau siapa dirimu,"ujar Shan Ren tapi diacuhkan oleh Xiao Fei. Gadis itu terlalu fokus pada kuda cokelat Shan Ren yang cantik.

"Bolehkah aku menungganginya?"pinta Xiao Fei memelas. Shan Ren terkejut,"tidak,tidak akan kubiarkan kau menaiki Hua ku,"sengit Shan Ren .

Oh,kuda itu namanya Hua. Sangat cantik.

"Ah,kau terlalu pelit,"tanpa izin,Xiao Fei menaiki punggung kuda itu. Kuda itu nampaknya sangat kaget hingga ia meringkik dan menaikkan kakinya keatas kemudian berlari. Shan Ren sangat terkejut dan segera berlari.

"Huwaaaa~ibu tolong aku!!"jerit Xiao Fei ketakutan. Kuda itu terus berlari dengan cepat,menabrak orang orang yang ada dihadapannya. Chen Ryu yang kebetulan lewat mendengar keributan diistananya langsung terkejut. "Xiao Fei,"gumamnya kemudian tubuhnya langsung berlari menyusul Hua yang membawa Xiao Fei diatasnya.

Hua berbelok ke kanan dari pasar. Ia mengamuk dan menghancurkan beberapa dagangan penduduk desa. Chen Ryu berhenti sejenak diikuti Shan Ren dibelakangnya. Entah bagaimana ceritanya Zhang Jiao dan Zhing Ling bisa tergabung dalam aksi kejar-kejaran itu."Kau dan Zhang Jiao pergi kejar mereka,aku akan ambil jalan pintas bersama Zhing Ling,"ujar Chen Ryu memberi perintah.

"Baik/ tuan,"jawab Zhang Jiao dan Shan Ren bersamaan. Kemudian mereka berlari kearah Hua dan Xiao Fei pergi. Tanpa kata,Chen Ryu dan Zhing Ling berputar dan mengambil jalan pintas untuk mencegat laju Hua.

"Huwaaaa tolong aku!!!"jerit Xiao Fei ketakutan. Lalu tiba tiba didepannya ada Chen Ryu dan Zhing Ling yang berdiri merentangkan kedua tangannya menghalang laju Hua. "Awasss~!"teriak Xiao Fei menutup kedua matanya dengan tangan. Ia tak berani melihat.

Tiba tiba Hua berhenti dengan tiba tiba sedangkan Xiao Fei melambung diudara melewati Chen Ryu juga Zhing Ling. Bagaikan slow motion,Xiao Fei berusaha memanggil Chen Ryu tapi terasa tercekat di kerongkongannya.

Ia hanya pasrah akan tubuhnya kemudian...

Brukk!!

"Aww-!"

"Aduh-!"

Kedua teriakan itu terdengar berbarengan. Chen Ryu berbalik dan menatap nyalak pada pemandangan dihadapannya.
Zhing Ling membalikkan badannya seolah tak melihat kejadian barusan. Ia tak mau mata polosnya ternoda oleh sesuatu akibat sesuatu. Shan Ren dan Zhang Jiao menghampiri Chen Ryu,dan Zhing Ling. Shan Ren langsung menenangkan kudanya lagi kemudian terbelalak dengan pemandangan didepannya.

( ◜‿◝ )♡

Woaahhh ada apa tuh Gaesss, penasaran? Lanjut chap... Semangat kalian😘

EMPEROR! I LOVE YOU!(Hiatus)Where stories live. Discover now