Chapter 64 - Ending

9.2K 472 60
                                    

Bacanya pelan-pelan aja biar nggak cepet2 pisah sama mereka berdua:) musik dimulmednya juga diplay ya!

Happy reading:)🖤🌟

Suasa halaman luas yang sudah diisi dengan dekorasi yang indah tampak semakin ramai saat dua orang yang ditunggu-tunggu masuk melalui pintu utama. Membuat beberapa siulan dan sorakan bermunculan dari para tamu undangan yang datang. Tak sedikit pula tamu yang mengabadikan moment kali ini menggunakan ponsel mereka.

"Bang, ayo dong! Jangan makan mulu kenapa si?! Heran gue sama lo." Adel menarik kemeja Adrian kemudian berlari dan menghampiri Ana dan Arka yang sudah sampai pelaminan.

Gadis bergaun biru itu mengeluarkan ponselnya. "Nih bang! Fotoin gue sama kak Ana." Adel memberikan ponsel miliknya pada Adrian kemudian mundur beberapa langkah kebelakang. Adel lalu berdiri disebelah Ana dan mereka pun mulai berpose.

Setelah merasa cukup, Adel berlari kearah Adrian untuk melihat hasil jepretan cowok itu. Ia memukul lengan Adrian membuat cowok itu meringis.

"Apaan si lo? Pukul-pukul bae dikira gue guling kali."

"Ini apaan burem semua!" gerutunya. "Fotoin lagi."

Arka yang mendengar itu langsung menarik pinggang Ana. "Enak aja. Udah-udah sana. Nggak ada pengulangan foto."

"Sebentar doang. Mau aku post diinstagram."

"Eh, olos. Mau yang ngefotoin fotografer terkenal pun, tetep aja lo jelek." meski Adrian bermaksud bercanda, Adel tetap tak suka mendengar itu. Ia berjalan melewati Adrian begitu saja membuat cowok itu menyerit.

"Adel? Lo masa gitu doang marah si? Baperan amat!" Adrian berteriak. Ia tersenyum saat melihat Adel kembali menghampiri nya.

"Gue punya hati nggak kaya lo." Adel menginjak kaki Adrian keras membuat cowok itu memekik kesakitan. Setelah itu Adel pergi lagi meninggalkan Adrian.

Sementara disisi lain, Ana dan Arka sedang bersamalaman dengan para tamu yang datang.

"Hai, Na." sapa seseorang.

Ana tersenyum menyambut cowok itu. "Revan? Yaampun apa kabar?"

Revan tersenyum hangat. "Baik, Na."

"Oh iya, Kiki mana?" tanya melihat kesekeliling.

"Sama Kanaya. Ngambil kado buat kalian." disaat yang bersamaan terlihat seorang wanita dan anak kecil digendongannya berjalan kearah keduanya.

"Ana!" pekik wanita itu kegirangan kemudian langsung memeluk Ana. Mereka berpelukan lama hingga suara dari kedua suami perempuan itu mengganggu keduanya.

"Ekhem."

Kanaya dan Ana melepaskan pelukan mereka. Menatap malas para suami mereka. "Nggak asik banget deh." cibir Ana.

"Yaudah deh. Kita kesana dulu. Gantian kan salamanya sama yang lain." belum sempat Kanaya membuka suara, Revan lebih dulu menariknya dan anak mereka.

Ana terkekeh. Ia menoleh pada Arka yang sejak tadi bergerak tak nyaman ditempat. "Kamu kenapa?" bisik Ana.

"Ini kapan selesainya si? Cape tau nggak. Penengen cepet-cepet."

Ana memukul pelan lengan Arka. "Cepet-cepet apaan?" ia mendelik tajam.

"Cepet-cepet duduk."

Ana menganggukan kepalanya sebentar sambil ber oh ria. "Sabar. Masih satu jam lagi." Ana terkekeh melihat ekspresi Arka saat ia mengatakan sejam lagi. Ana menggenggam tangan suaminya erat. "Gemesin banget siii."

[AHS#1] Arka Where stories live. Discover now