Prolog

854 134 49
                                    

"Taehyung-ahh aku sangat mencintaimu. "

"Aku tau itu, aku juga sangat mencintaimu hyung. "

"Berjanjilah kau akan selalu bersamaku! "

"Aku berjanji.. "

——————

"Hyung kau mau gulali? " Tanya lelaki berlesung pipi.

"Aniya aku ingin ice crime Joon. " Balas lelaki dengan gummy smilenya.

Merekapun menghampiri salah satu penjual ice cream dan memesan ice cream yang mereka inginkan.

Setelah itu pergi kesalah satu bangku taman dan duduk di dekat pohon besar dengan daun yang tengah berguguran.

"Namjoon, mengapa kau tidak ikut membeli ice cream? " Tanya lelaki gummy smile sembari menjilat ice cream rasa coklat kesukaanya.

"Aniya, kita kan bisa berbagi. Bukan begitu Yoongi hyung? " Jawab yang lebih muda dengan tersenyum jahil. 

"Mwo! Tidak, aku tidak mau berbagi. " Ujar lelaki manis bernama Yoongi itu sembari merenggut kesal.

"Oh ya, tapi bagaimana jika aku memaksa hyung. " Lelaki berlesung pipi itu mendekat kearah Yoongi.

Melirik bibir merah itu yang dipenuhi oleh ice crime
perlahan mempersempit jarak diantara mereka.

Namun sebelum kedua bilah bibir itu bertemu, perggerakan dari yang muda sudah lebih dulu ditahan.

"Ck, wae hyung? " Tanya si september tak terima.

"Bisakah k-kau tidak menciumku disini Namjoon? Aku malu... " Jelasnya pada yang lebih muda, dan sontak mendapat tawa sebagai balasan.

"Jadi, hyung ingin melakukanya ditempat yang sepi? " Ujar Namjoon dengan jenaka.

Seketika semburat merah muncul dipipi yang lebih tua membuat tawa tercipta dari lelaki dihadapanya. 

"Sudahlah Joon, jangan mengejekku seperti itu! Aku malu. " Ucap Yoongi setelah menghabiskan sisa ice cream ditanganya.

"Kalau begitu ikut aku sekarang. Agar hyung tidak akan merasa malu. " Namjoon berucap lalu menarik lembut lengan sang kekasih.

Membawanya menjauh dari taman menuju sebuah apartement yang berada tidak jauh dari tempatnya.

Memasuki lift setelah sampai disana menuju kelantai 4.

Langkah kakinya membawa yang lebih tua memasuki apartement yang berada dilorong sebelah kanan. 

Menekan pasword dan memasuki kamar yang berada dipaling pojok. Namjoon mendudukkan sang kekasih di sofa ruang tamu.

Memandangi setiap inci wajah sang lelaki manis, hingga tatapanya berakhir pada bibir ranum miliknya.

"Disini sudah sepi hyung, jadi biarkan aku menciummu. " Adalah Namjoon yang kini tengah menatap intens manik kucing yang lebih tua.

Setelah mendapat anggukan singkat dari Yoong, perlahan Namjoon memutus jarak diantara mereka.

Mencium bibir kecil itu dengan lembut, melumatnya perlahan penuh kasih sayang.

Lenganya memeluk tubuh ramping itu, sedangkan Yoongi melingkarkan tanganya pada ceruk sang lelaki dominan.

Semakin lama ciuman mereka semakin dalam,  Namjoon mulai agresif terhadap sang kekasih Yoongi.

Menggigit bibir bawahnya agar memudahkan akses sang indra pengecap masuk kedalam sana.

Lidah mereka menari kesana kemari menikmati setiap inci dari ciuman yang mereka lakukan.

"Hhmp,, sttt,, " Lengguh sang lelaki manis sembari memukul dada bidang Namjoon, memaksanya agar melepas tautan mereka.

Akhirnya dengan tidak rela Namjoon menyudahi kegiatan panas itu, enggan membuat kekasihnya merasa tertekan. 

Yoongi menarik napas dalam mencoba mencari oksigen yang saat ini terasa sesak sekali.

"Maaf, apakah itu sakit? " Tanya Namjoon sembari mengusap bibir Yoongi yang sudah membengkak akibat ulahnya.

"Aniya, gwaenchana-yo. " Jawabnya dengan wajah yang merona, dan kecupan singkat Namjoon berikan sembari menampakkan senyum ber-dimple miliknya.

Sampai sebuah dering notifikasi pesan mengalihkan perhatian mereka. Yoongi meraih ponsel didalam hoodie yang ia kenakan.

Membuka room chat miliknya, dan betapa terkejutnya ia disaat mengetahui siapa yang baru saja mengirimi pesan.

Lelaki yang dulu pernah menjadi bagian dari masa lalunya.

Lelaki yang telah berhasil merebut hatinya dengan sikap manis yang ia berikan.

Cinta pertamanya yang telah membuat Yoongi trauma untuk mengenal dan membuat lembaran kisahnya yang baru.

Membuatnya terpuruk selama dua tahun hanya karena lelaki yang dulu sangat ia idam idamkan.

Bahkan jikalau waktu bisa diputar kembali, Yoongi berharap bahwa dulu ia tidak pernah dipertemukan dengan lelaki sepertinya.

Namun di sisi lain ia bersyukur karena Namjoon sudah hadir didalam hidupnya.

Membuat rasa sakit dan trauma yang ia alami perlahan hilang dengan perhatian dan cinta yang Namjoon berikan kepadanya.

Lelaki yang sudah tulus mencitai Yoongi dengan segala kekurangan dan kelebihan yang ia miliki.

Yoongi berharap bahwa Namjoon tidak akan menjadi lelaki selanjutnya yang akan menghianati kepercayaan yang ia berikan. Dia sangatlah berharap.

xxxxx xxx

"Annyeonghaseyo Yoongi hyung. Bagaimana kabarmu saat ini? "

"Aku rindu kita yang dulu hyung... "

"Kim Taehyung merindukanmu... "

See you.

Chance with You ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang