IX

13 1 0
                                    

Teruntuk dirimu yang selalu kurasa dekat disini, aku ikhlas.
Teruntuk dirimu yang selalu kujaga hatinya, aku percaya.
Teruntuk dirimu yang merajai siang dan malamku, aku rindu.

Ya, aku rindu kita
Ya, aku rindu menjadi candumu
Ya, aku rindu menjadi yang utama di hati dan fikir mu
dan Ya, sekali lagi aku rindu kamu.

Tapi, apakah kau juga rasa?

Ah mana mungkin,Bukankah di sana kau sedang dimabuk cintanya?Kau menari-nari indah dengannya, sedang ku disini mati perlahan menahan rindu. Kau asik berucap janji manis dengannya, sedang ku disini mati sekali lagi menunggu kabarmu. Sering kubertanya tentang siapa aku dihidupmu, lalu kau jawab dengan ucapan manis memabukkan yang membuatku ragu meninggalkan tempat. Lalu saat aku memilih bertahan, kau banting aku kejam dengan kenyataan.

Jadi, disini, di tapal batas hari, di persimpangan yang selalu membuatku menjatuhkan pilihan untuk kembali pada pelukmu, aku mencoba memilih jalan lain. Disini, untuk pertama kalinya, aku memilih untuk meninggalkan mu. Di persimpangan ini, aku ikhlas melepasmu.

wanita & serpihan-serpihan kewanitaannyaOù les histoires vivent. Découvrez maintenant