22 🏈 Yang Ditunggu

6.3K 733 135
                                    

-- happy reading --

🍒🍒

Mengapa bumi selalu berputar pada porosnya? atau iklim yang bergulir sebagaimana waktunya?

Tidak ada seorang ilmuwan yang bisa mencegahnya karena itu adalah ketentuan yang memang harus kita percayai. Bagaimana Allah membuat semuanya sesuai dengan kehendaknya tanpa satupun manusia di dunia ini bisa menelaah dengan akalnya.

Demikian juga tentang hidup, jatuh bangun setiap manusia pasti ada masanya. Ingat kisah Nabi Ayyub yang dicoba sakit hingga melarat-semelaratnya. Bahkan sampai baju saja harus bergantian dengan istrinya ketika hendak menghadap kepada Allah. Delapan belas tahun hidup di Hauran, Yordania Syria, kehilangan harta, kehilangan anak-anaknya karena sakit dan juga dijauhi oleh semua penduduk kecuali satu orang, istrinya. Ya istri Nabi Ayyub yang bernama Layya binti Ya'qub adalah keturunan Nabi Ya'qub.

Dia yang dengan setia mendampingi Nabi Ayyub bahkan hingga rela menjual rambutnya guna memenuhi kebutuhan hidup.

Namun apa yang dilakukan oleh Nabi Ayyub atas keputusan istrinya menjual rambut? Nabi Ayyub marah dan berjanji akan menghukum Layya dengan mencambuk 100 batang lidi setelah dia sembuh.

Perjuangan bagaimana istri ingin membantu suaminya yang sakit untuk memperoleh makanan. Sementara suami berusaha melindungi dan menjaga istri dari banyak keburukan. Begitu romantis bukan kisah mereka.

Berbalut rasa syukur kepada Allah dengan tetap menetapi kewajiban sebagai hambaNya, Nabi Ayyub justru malu meminta kesembuhan kepada Allah. Yang bisa dilakukan hanyalah bersyukur dalam kesyukuran tanpa batas. Tidak ada musibah dalam hidup manusia, cobalah untuk berpikir bahwa apa yang terjadi pada hidup kita adalah ujian kenaikan kelas bagi kita supaya bisa dekat dengan Allah.

Ainuha tersenyum bahagia saat mendapati suaminya telah dengan begitu semangat menjalani garis takdirnya.

Dokter pun juga manusia bukan yang bisa bersosialisasi dengan masyarakat dan melakukan pekerjaan lainnya dengan sangat baik meskipun bukan di jalur yang sama dengan pendidikan formalnya.

Usaha Hauzan sudah mulai berjalan, bahkan Ainuha sendiri juga sudah mulai menjalankan kedai susunya. Terlebih kini sedang ngetrend minuman dari olahan susu dan kopi yang cukup cetar membahana, dalgombes.

"Jangan terlalu capek. Aku juga membutuhkanmu setelah ini." Kata Hauzan ditengah kesibukan mereka di sore hari. Ya, kedai Ainuha memang mulai buka saat carwash milik mereka buka dan akan tutup pukul 22.00.

"Nggaklah Mas, kan aku juga pegangnya setelah dari sekolah. Itu pun sudah istirahat dulu di rumah. Mas Hauzan yang harusnya nggak boleh capek-capek."

Informasi hasil screening lab yang kedua memberikan kabar menggembirakan bagi mereka meski belum sepenuhnya baik namun dari terapi dan pengobatan yang Hauzan lakukan sudah banyak memberikan hasil. Grafik positif untuk kesehatan Hauzan.

Hanya saja dokter tetap meminta mereka untuk tidak terlalu memforsir diri dalam bekerja.

Mama Hauzan pun tidak pernah absen menanyakan bagaimana perkembangan Hauzan kepada Ainuha. Dan dengan senang hati Ainuha menjelaskan kepada mama Rien bagaimana usaha mereka.

"Anak Mama nggak bikin ulah kan Sayang?"

"Maksud Mama?" tanya Nuha.

"Jadwalnya sesuai kan?" Nuha hanya bisa tersenyum mendengar pertanyaan ini. Beruntunglah Mama mertuanya bertanya saat mereka tersambung dalam telepon bukan percakapan secara langsung.

Mengingat siang yang panas itu memang membuat pipi Nuha tidak berhenti merona sampai sekarang. Suaminya memang tidak tanggung-tanggung memperlakukannya. Ah seolah dia menjadi ratu yang sangat bahagia. Siapa yang menyangka bahwa orang yang dulu sangat membenci Ainuha dengan tampilannya kini justru orang yang paling membuatnya bisa melayang ke angkasa.

SEPASANG SEPATU [Completed]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin