3. Simon Revando Darren

4.7K 135 1
                                    

"Anjirrr baru tidur bentar di uks aja gue uda ditinggalin, dasar teman Asu. Nasib banget dah punya temen gitu hadehhh......" ucap Davian sambil berlari ke basecamp mereka. Ya dimana lagi kalau bukan di gudang yg tidak terpakai sekedar hanya untuk cabut jam pelajaran."

"Brrukkk...... Awhhh... " rintihan dari seorang gadis berambut dark brown sepunggung dengan kulit yang putih bibir merahmuda  itu terjatuh akibat benturan dari badan yg berlari bersamaan dengan gadis yang tengah bingung mencari sesuatu."

"So..sorry...sorry.. Gue gak sengaja tadi terburu-buru..." ucap Davian yang tidak sengaja menabrak tubuh gadis tersebut hingga tersungkur."

"Iya gapapa kok...cuman bantuin diri ya?" Ucap gadis tersebut polos sekaligus lembut sambil menodorkan tangannya kearah Davi."

"Suaranya njingg gak nahan gua...." Ucap Davian dalam hati sambil melamun."

"Haloo... Halloo... Gak mau bantuin ya. Oiyaudah gapapa sih, maaf ya?..." Ucap gadis tersebut sambil melambai-lambaikan tangannya kearah Davi."

"Ehhh .. Ehhhh.... Gak kok siniin tangan nya..." Ucap Davi mengambil tangan gadis itu sambil tersenyum hangat."

"Oiyaa maaf ya .... Aku buru-buru... Aku luan ya?" Ucap Davi cengancengir.

"Hah? Aku? Hehehhe..... Lo lucu ya?" Ucap gadis tersebut dengan suara halus.

"Hadehhh.... Kok gue nervous gini" Ucap Davi dalam hati."

"Gue mau ke ruang kepala sekolah, boleh tunjukkin dimana ya?" Ucap gadis tersebut mencari keberadaan ruang kepala sekolah.

"Lo murid bari juga disekolah ini?" Ucap Davi lemas karna yang dia tahu bahwa murid baru hanya untuk melihat seorang Simon.

"Murid baru juga? Maksudnya gimana?" Ucap gadis tersebut ambigu.

"Lah lo gak tau disekolah ini tuh banyak banget murid baru" Ucap Davi.

"Gak tau, setau aku sih kata abang aku yg sekolah disini juga, ini sekolah terfamous , ya mungkin aja kan banyak yg minat?" Ucap gadis tersebut lembut. Tidak ada aura kebohongan.

"Lo pindah kesekolah sini bukannya menaklukkan teman gue Simon Revando Darren?" Ucap Davi menyebut nama panjang Simon.

"Ha?... Simon? Simon siapa. Gue pindah karna kakak gue yg nyuruh gue kesini. Gue pindah karna disekolah yg dulu gue terus-terusan dibully. Dan gue takut banget" Ucap gadis tersebut pucat dan lemas."

Davi tidak melihat kebohongan dimata gadis itu, "maaf ya gue ingetin masalalu lo jadinya, jadi lo gak kenal simon?" Tanya Davi lagi.

"Simon cowok apa cewek?" Tanya gadis itu polos.

"Hahahahaaha..... Retceh lo.." Tawa Davi pecah dikoridor sekolah."

"Heheh.... Lo mau cabut kan? Yaudah anterin gue dulu ke ruang kepala sekolah ya?" Ucap gadis tersebut sambil mengangkat kedua alisnya.

"Tau aja mau cabut....cengiran khas davi. Yaudah kuy" ajak Davi.

***

"Bapak tungguin dari tadi kamu loh" ucap kepala sekolah tersenyum kepada gadis tersebut.

"Iya pak, tadi gak tau ruangan bapak dimana" ucap gadis tersebut ramah.

"Kamu kelas sebelas kan?" tanya kepala sekolah

"Iya pak" sahut gadis tersebut

"Hmm gimana ya nak" ucap kepala sekolah kebingungan

"Kenapa pak?" Tanya gadis itu

"Kelasnya nya simon uda mencukupi kuota nak, gak ada kursi dan meja lagi?"  Jawab kepala sekolah.

"Hah? Simon? Simon siapa pak? saya pindah kesini mau belajar pak, bukan ketemu simon atau siapalah itu namanya pak..." Jawab gadis itu mulai heran.

" Kalau perlu saya belajar diruang guru atau ruang bapak juga boleh kok pak, sekalian ngerasain jadi kepala sekolah pak,,," jawab gadis itu lagi dengan polosnya.

Lalu kepala sekolah itu langsung mengembangkan senyum nya melihat ketulusan gadis tersebut dalam pendidikan, bukan seperti murid baru lainnya yg memaksa untuk sekelas dengan seorang Simon."

"Baiklah bapak akan antar kamu kekelas baru kamu" ujar pak kepala sekolah"

"Baik pak" sahut gadis itu

Saat dijalan menuju kelas gadis itu melamunkan perkataan yang dari tadi dia pertanyakan di otaknya

"Siapa Simon?"

"Gue harus cari tahu..." Batinnya

***

Heyooo..... Gimana part ini?..
Oiya aku jangan lupa follow ya, karna mulai part selanjutnya bakal aku privat. Jangan lupa vote jugaa yaa. Jangan cuman lihat aja, akukan juga butuh suport dari kalian🙌.
Thankyouu

The FamousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang