STAR BROS (EXO)✓

Star Bros 8

|°STAR BROS°|

•|•

"Nah, Sehun, lihat, ini dokumentasi tahun kemarin, seru banget, kan? Kamu yakin gak mau ikut camping tahun ini?"

Sehun mengetuk-ngetuk dagunya, lalu menggeser kamera itu ke kanan dan ke kiri, Dio di depannya menatapnya penuh harap, berharap Sehun mau ikut berpartisipasi dalam acara camping tahunan di  kampusnya. Sebenernya hanya untuk anak departemen pecinta alam, tapi Dio ingin Sehun ikut. Begitu juga dengan yang lainnya.

"Ayolah, Hun. Kai kan ikut, seru tau," ucap Chendra yang ikut berusaha membujuk Sehun.

"Tapi kan abang nggak ikut, dia pasti nggak izinin Sehun ikut kalau cuma berdua sama Kai, bunda sama ayah juga," sahut Sehun murung dan Baekhyun pun terlihat berpikir lalu tak lama cowok bermata minimalis itu menjentikkan jarinya.

"Itu dia! Sunshine harus paksa Cano bukan ikut acara ini juga, harus. Sunshine pasti bisa, iya kan? Iya dong?" Baekhyun berseru semangat, yang lainnya mengangguk dan Sehun mengernyitkan hidungnya. Dia saja belum tentu dapat izin apalagi membujuk Chanyeol supaya ikut.

"Kalo Sunshine sama Cano ikut camping tahun ini, Sunshine bakal Kak Baek ajak liburan ke Korea, akhir semester nanti." Baekhyun menaik turunkan alisnya melihat Sehun yang bengong menatapnya, terlihat dari wajahnya sih sangat tertarik dengan tawaran menggiurkan Baekhyun.

Tap.

Suho mengatupkan rahang Sehun pelan sampai dua belah bibir mungil itu mengatup kembali.

"Awas lalat masuk," goda Suho dengan senyum jahilnya lalu mengusap kepala anak itu.

"Kakak jamin omongan Baekhyun bukan cuma omong kosong doang, Kak Suho bakal bawa Sehun ke Korea kalau Sehun mau ikut camping!" Suho ikut-ikutan membujuk Sehun membuat anak itu tak kuat godaan.

"Iya, sekalian refreshing otak, Sunshine!"

Dan akhirnya Sehun pun mengangguk.

"Kapan acaranya?" Tanya anak itu dan semua pun mengembangkan senyumnya bahagia.

"Dua minggu lagi!"

•••

"Gimana, Sel? Sehun udah nemuin lo kemarin?"

Seorang perempuan berambut pirang menyedot jus jeruknya lalu menatap lawan bicaranya yang terdiam dengan wajah tak enak dipandang. Selgia meniup kuku panjangnya lalu melirik Wanda malas.

"Apanya yang Sehun dateng nemuin gue? Kacau, Wan. Malah kakaknya si pentolan anak teknik itu yang dateng, lo gimana sih? Lo beneran masukin jepitan gue ke tasnya Sehun, kan?" Cerocos Selgia membuat Wanda terlihat bingung. Kenapa jadi Kai?

"Bener kok, waktu gue rangkul Sehun di koridor, gue tepuk-tepuk tasnya dan kebetulan resletingnya kebuka, gue masukin jepitan lo di sana, nggak mungkin yang dipakai Sehun itu tasnya Kai, kan?"

"Tapi nyatanya yang nyamperin gue Kai bukannya Sehun, Wanda!" Selgia berucap geram dan Wanda pun berdecak.

Cewek berambut pirang itu terlihat berpikir lalu sebuah senyuman lebar menghiasi bibirnya membuat Selgia menatapnya penasaran.

"Kenapa lo?"

"Anyway, gue punya rencana lain, tenang aja." Cewek itu berucap senang dan Selgia menatap temannya itu sesaat lantas menganggukkan kepalanya. Semoga kali ini rencananya tidak gagal.

Setelah Wanda berbicara tentang rencananya, Selgia terlihat tersenyum.

"Pinter juga lo!" Wanda terbahak mendengarnya lalu membusungkan dadanya bangga.