Chapter 9 : [Identity]

2.8K 294 46
                                    

Naruto mendengus kesal kedatangan Itachi sangat menganggu latihannya hari ini. Obito juga kesal dengan sepupunya itu.

"Obito, kau tega sekali memukul wanita!"

"YA!! Obito jangan kasar!!"

"Obito jangan memukulnya dengan keras seperti itu!!"

"Dasar sepupu biadap! Kulaporkan kau pada kakek membunuh calon menantunya!"

"Kau kalau latihan, latihan saja tak usah guling-guling mesra begitu! Cari kesempatan!"

Bagaimana telinga Naruto tak panas mendengar ocehan sinting si duda sialan yang berwajah tampan. Pipi Naruto memar akibat fokusnya goyah karena teriakan Itachi selalu membawa namanya.

Sasuke dan kawan-kawan hanya bisa mengeleng kepala melihat tingkah absurd Itachi minta sambit pake bawang. Obito juga melatih Naruto kurang tenang.

"Heh, brengsek. Sekali lagi kau mengoceh tak jelas, ku bantai kau!"ujar Obito menatap sepupunya tajam.

"Naruto kau boleh pulang, lanjut lagi besok. Kita mungkin bisa latihan jika ada penganggu,"ketus Obito melirik Itachi.

"Aku penganggunya gitu?"Itachi menunjuk dirinya. Obito mendengus, "bagus kalau sadar."

"Baiklah sensei,"Naruto mengangguk dan berjalan untuk mengambil tasnya. Ia mengecek ponselnya ternyata banyak sekali miscall dari nomer tak dikenal (nomernya Itachi tapi belum disave) dan  29 panggilan tak terjawab dari kakaknya.

Foxy calling...

"Bocah kau dimana? Kenapa belum pulang ini sudah hampir malam?"tanya Kurama tanpa basa-basi.

"Ini aku mau pulang, kenapa?"sambil memanggul tas punggungnya. Ia berjalan mendekati Obito dan yang lain.

"Aku ada perkerjaan kantor di Spanyol. Aku titip duo kutu itu selama 3 hari ya."

"Aku duluan minna-san,-"kata Naruto pada yang lain.

"Hmm.. memang aku bisa menolak?"sahut Naruto lagi pada ponselnya.

"Bagus, aku tunggu dirumah."

"Kau sudah dirumah?"

"Cepat aku dan dua anakku sudah lapar,"setelah itu panggilan langsung putus.

Itachi menoleh melihat gadis pirang sedang menelpon. Sasuke, Shikamaru, Gaara dan Kiba memandang pria dewasa beranak dua yang terlihat penasaran Naruto berbicara dengan siapa.

"aishh... kenapa dia selalu seenaknya sih?"gumam Naruto langsung buru-buru pergi dengan motornya.

Obito tersenyum sinis sambil melirik menggejek, "sepertinya dia punya pacar ya." Itachi melirik tajam membalas sepupunya itu.

Sasuke melihat kakaknya dilanda cemburu sejak tadi ditambah Naruto buru-buru pulang karena seseorang menunggunya di rumah, "baru juga mulai sudah patah hati duluan? Ternyata pesona Uchiha Itachi mulai luntur ya."

"Uang jajanmu kupotong 90%"

"Hei, itu penyalahguna kekuasaan namanya,"protes Sasuke.

"Huh? Itu hak-ku."

Itachi pergi dengan perasaan emosi. "Kakakmu sedang jatuh cinta lagi makanya kekanak-kanakan,"Obito menepuk bahu Sasuke ia menatap pamannya itu.

"Paman mau memberiku uang jajan tambahan?"Sasuke memberi tatapan mata dikasiani. Obito dengan santai menjawab, "gaji seorang guru tak sebesar gaji Direktur. Minta pada kakek jika berani."

Midnight SunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang