Part 2 - Kecurigaan

1.2K 117 1
                                    

Enjoy this Part and Happy Reading!!
Don't forget Vote and Commentnya yak!!
😊😊😊😊

*************


Kepala Departemen Sihir, Harry Potter sedang mondar-mandir gelisah di ruang kementerian pertahanan ilmu hitam milik Draco Malfoy. Entah apa yang membuat pahlawan perang itu terkesan menghawatirkan sesuatu hingga membuat Malfoy jengah menatapnya.

"Berhenti bersikap seperti itu Potter, kau tau kepalaku pening melihatmu tidak jelas seperti itu!". Kesal Malfoy.

"Diam kau Malfoy, kau tau akhir-akhir ini aku frustasi memikirkan kejadian aneh belakangan ini." Jawab Harry frustasi.

"Semua kekhawatiranmu itu tak beralasan Harry, dan mustahil hal itu bisa terjadi."

"Tak beralasan bagaimana hah? Bekas luka sialan ku ini kembali berdenyut dan mimpi yang datang secara terus menerus tentang Voldemort apa tak cukup meyakinkanmu Draco Lucius Malfoy."

"Tapi Harry, aku sudah mengecek data tahanan Azkaban tak ada yang berusaha kabur, dan tak ada aktivitas sihir hitam yang terdeteksi olehku. Bahkan aku sudah menanyakan pada Blaise dan Theo, mereka tak menemukan tanda-tanda kebangkitan kegelapan."

"Hmm... ada yang aneh dalam mimpiku Malfoy."

Draco yang mendengar hal itu mengernyitkan dahi bingung.

"Sepertinya bukan aku saja yang merasakan hal ini, tapi ada seseorang dalam mimpiku yang sepertinya mengalami hal yang sama sepertiku." Terang Harry dengan suara memelan.

"Dan siapa yang kau maksud itu, Potter?" Tanya Draco acuh.

"Alex."

Mendengar nama itu, sontak mengambil seluruh kefokusan Malfoy.

"Jangan bilang yang kau maksud adalah Alexander Drax Malfoy, putra bungsu ku!" Tanya Malfoy serius.

"Ya benar, sepertinya dia merasakan hal yang sama denganku Malfoy."

"What the Hell, Potter, kenapa kau tak bilang dari kemarin!!!"

"Mungkin dia tau sesuatu, Malfoy, dan kau jangan gegabah untuk langsung mengintrogasinya. Sebaiknya rahasia ini cukup kita yang tau, jangan bocor pada yang lainnya bahkan Hermione dan Ron."

"Tapi Potter, jika ini menyangkut keluarga ku, aku tak bisa tinggal diam. Bloody Hell for Merlin sake!!!!!!! Alex hanya seorang murid tahun ke empat yang memiliki kecerdasan Hermione tapi sangat buruk dalam hal sihir." Marah Draco dengan frustasi.

"Tenang lah Malfoy, Hogwarts adalah tempat yang aman, disana banyak profesor bahkan anak-anak kita ada disana semua!" Terang Harry.

"Kita harus menyelidiki hal ini, Potter!" Ucap Malfoy dengan tatapan tajamnya.

Harry mengangguk semangat menanggapi ucapan Malfoy itu.

******

Para murid Hogwarts sedang berkumpul di Aula untuk menyantap sarapan mereka. Para burung hantu berdatangan masuk untuk mengirim barang atau sekedar surat pada beberapa murid. Orion mengamati keadaan sekitar, pandangannya jatuh pada Scorpius dan Alex yang mendapat kiriman suratentah dari siapa. Orion memicingkan mata curiga melihat reaksi Alex ketika menerima surat itu, tapi ia tidak terlalu memusingkan hal tersebut.

"Apa-apaan ini, Lily, kau dikirimi sweater oleh mom, sedangkan aku tidak dikirimi apapun." Ucap James pada Lily yang duduk di seberang meja James.

Perkataan atau bisa disebut teriakan dalam mode halus James membuat Orion mengalihkan pandangannya pada sahabat disampingnya itu.

"Mungkin mom merindukanku mangkanya ia mengirimi sweater cantik ini." Jawab Lily memamerkan sweaternya pada James.

"Terserah apa katamu, kau lihat Ori, apa yang dilakukan adik bodohku itu?" Ucap James sambil memutar mata jengah dengan sikap adik perempuannya itu.

"Apa kau tak sadar jika kau lebih bodoh dari Lily, ha?" Jawab Orion sembari menaikkan satu alisnya.

"Hei, kenapa kau tak membela ku?" Kesal James yang hanya ditanggapi dengan kidikan bahu Orion.

"Hei bung, lihatlah ke meja Ravenclaw, mau kemana adikmu dengan Hugo pergi meninggalkan aula?" Tanya James melihat kepergian Alex dan Hugo.

Orion pun mengikuti arah pandang James, seketika ia merasakan sesuatu yang buruk akan terjadi.

"Ada hal aneh yang tak kuketahui." Ucap Orion lirih.

"Mungkin kau harus menanyakan pada Scorpius, kulihat dia juga melihat apa yang kita lihat." Saran James.

"Kau benar."

Di meja Asrama Slytherin, Scorpius yang mendapat kiriman surat berlogo M tanpa basa-basi langsung membuka dan membaca surat itu. Ia mengernyit bingung dengan isi surat yang dikirim dari dadynya itu. Merasa ada yang aneh dengan sahabatnya, Albus pun menyadarkan Scorpius dari lamunan nya.

"Ada apa, Scorp, kau terlihat aneh setelah membaca surat yang sepertinya dari keluarga mu." Tanya Albus.

Scorpius pun menyodorkan surat yang diterimanya, lantas Albus pun langsung membaca.

"Apa maksud surat ini?" Tanya Albus bingung.

"Entahlah, aku juga tak paham dengan surat itu." Jawab Scorpius sembari menyantap sarapan nya.

"Scorp, lihat kesana!! Mau kemana adikmu dan Hugo pergi?" Tanya Albus melihat kepergian Alex dan Hugo.

"Mau kemana bocah itu?" Tanya Scorpius memicingkan matanya tajam menatap kepergian sang adik.

"Sebaiknya kau menanyakan pada Orion, mungkin dia tahu sesuatu." Ucap Albus.

"Ya benar, kita harus menyelidikinya!"

Tanpa semua mereka semua sadari, ada sepasang mata yang mengawasi gerak gerik anak-anak dari Golden Trio Gryffindor.

"Sepertinya permainan baru saja dimulai, kalian semua tunggu pertunjukan yang akan terjadi!" Batin orang itu dengan seringai kejamnya.

*******

Akhirnya Update juga, semakin penasaran nggak dengan cerita fanfic ini. Penggemar Harry Potter wajib baca nih.

Maaf banyak typo bertebaran yaw. Jangan lupa vote dan comment kalian di story ini. Cek juga cerita ku yang lain di akun wattpadku @avenger_31

Lovyu all😍

AlexaMalfoy

DRAMIONE || The Darkness Of War Is InevitableWhere stories live. Discover now