Part 4 - Surat Misterius

778 83 14
                                    

Enjoy this Part and Happy Reading!!
Don't forget Vote and Commentnya yak!!
😊😊😊😊

*************


Kegiatan belajar di Hogwarts berjalan seperti biasa tanpa ada kejanggalan sedikitpun. Koridor yang tadinya ramai pun berubah sepi karena para murid harus masuk ke kelas masing-masing, hanya ada Flich dan kucing kesayangan nya Mrs. Norris yang berkeliaran di sepanjang koridor mengecek apakah ada anak yang berkeliaran membolos di jam pelajaran.

Waktu pun terus berjalan, matahari pun sudah lelah tuk bersinar, sang bulan pun mulai terbangun. Jam makan malam pun tiba, Para murid memasuki aula untuk menyantap hidangan malam yang tampak menggiurkan.

"Ah.. akhirnya aku bisa makan sekarang, pelajaran hari ini sungguh membosankan, bukan begitu Ori?". Keluh James.

"Hm.. benar yang kau katakan, pelajaran ramuan hari ini sungguh sangat melelahkan." Jawab Orion.

"Andai Profesor Snape masih hidup, ah mungkin aku bisa mengerjainya, itung-itung pembalasan dendam. Aku masih heran kenapa dulu Dad takut dengannya."

"Mungkin aku lebih memilih Profesor Snape daripada Profesor Adrian guru ramuan saat ini." Jawab Orion acuh sembari menyantap Pie Apel didepannya.

"Aku setuju denganmu, mate."

Percakapan mereka berdua terhenti dengan kemunculan segerombolan anak Slytherin tahun ke7, tak lain dan tak bukan adalah rombongan Scorpius dan Albus diikuti Profesor Vector guru pertahanan terhadap ilmu hitam tahun ini. Sudah tradisi setiap tahun terjadi pergantian guru pertahanan terhadap ilmu hitam, bisa dibilang bukan tradisi melainkan yah semacam kutukan mungkin karena entah mengapa selalu ada alasan guru pelajaran tersebut mengundurkan diri.

"Tahun yang melelahkan, Al!" Kesal Scorpius sembari mendudukkan dirinya.

"Ya kau benar, Scorp, tiada hari tanpa kelas tambahan, dan waktu santai kita sudah banyak terkuras. Entah apa yang dipikirkan para profesor, Demi Salazar yang agung padahal kita baru sebulan kembali ke Hogwarts dan jadwal pun sudah sangat padat." Oceh Kesal Albus.

"Lebih baik segera makan dan tidur, besok kita ada jadwal latihan Quidditch." Jawab Scorpius.

"Aku hampir melupakannya, apakah aku bisa membolos latihan besok, mate. Kau kan kaptennya jadi izinkanlah sahabatmu ini untuk merilekskan tubuh atletisnya." Rayu Albus dramatis.

Scorpius memutar bola mata jengahnya, "Aku juga tidak keberatan jika kau keluar dari tim ku sekalian."

"Kau teman yang jahat sekali jika begitu."

Scorpius tidak memperdulikan ucapan Albus dan memilih menghabiskan makanan di depannya. Untuk saat ini Scorpius hanya memikirkan bagaimana ia bisa mengistirahatkan tubuhnya yang serasa remuk karena lelah dengan pelajaran hari ini yang super padat.

Di meja Gryffindor, James dan Orion sudah menyelesaikan makanannya. Mereka bergegas beranjak menuju asramanya bersama para singa yang lain.

Di koridor mereka berdua melihat Hugo bersama dua temannya. Dengan insting yang sama, Orion dan James memanggil nya. Yang bersangkutan pun menoleh ke sumber suara.

"Lebih baik kalian berdua pergi ke asrama duluan, aku segera menyusul." Ucap Hugo pada kedua temannya. Mereka berdua mengangguk dan pergi meninggalkan Hugo yang sepertinya ada urusan dengan kedua Gryffindor yang memanggilnya.

"Hai James, Ori, ada gerangan apa kalian memanggil ku?" Tanya Hugo.

"Oh.. Hai juga!" Sapa James.

DRAMIONE || The Darkness Of War Is InevitableOnde histórias criam vida. Descubra agora