2

575 54 10
                                    

Disebuah apartemen, Daegu...

Seorang namja bersurai hitam terlihat tengah berjalan mondar-mandir seraya memainkan ponsel ditangannya. Choi Yeonjun, namja pemilik surai hitam kelam itu terlihat begitu gelisah kala ia menerima panggilan telephone dari seseorang sejak beberapa waktu yang lalu.

"Aku harus segera menghubungi hyung menyebalkan itu." gumamnya pelan seraya mengotak-atik ponsel yang ia bawa.

Tuutt.. Tuuutt..

"Nde yeob-

"Aku hanya memintamu untuk datang kesini. Apakah itu hal yang sulit eoh?" potong nya cepat kala ia menyadari bahwa panggilannya telah diterima oleh orang diseberang sana.

"Yak!! 'Hanya' katamu?! Apa kau tak berpikir kalau aku disini kesulitan menghindari polisi-polisi itu eoh? Kau ini bod*h atau bagaimana?!" bentak seseorang yang merasa kesal akan kalimat Yeonjun barusan.

Berbeda dengan orang diseberang yang sudah menggebu-gebu, Yeonjun hanya memutar bola matanya malas. "Yaaa.. Yaaa.. Yaa... Terserah kau saja lah. Aku hanya ingin memberitahumu. Tadi ada yang menelfonku dan menanyakan keberadaanmu."

"Nugu-ya?"

"Molla-ya, dia hanya mengucapkan kodenya." jawab Yeonjun acuh.

Keheningan terjadi beberapa saat.

"Tapi aku tak pernah menggunakan kode itu pada sembarang orang. Siapa dia eoh?"

Mendengar hal itu Yeonjun lantas menghela nafas pelan. Dalam batinnya, ini benar-benar hal yang gila jika kalian tau.

"Temui dia besok malam jam 10 digedung tua."

***

Detik demi detik berlalu.. Tak terasa kini jam telah menunjukkan pukul 16.00 KST. Itu tandanya, selesai sudah kegiatan belajar mengajar yang terjadi didalam sekolah bertaraf internasional itu.

Seperti saat ini, Jungkook, namja pemilik gigi kelinci itu terlihat tengah berjalan sendirian menuju ke gerbang sekolah seraya memasang tatapan tak terbacanya.

"JUNGKOOK!!" teriak seseorang dari belakang sana.

Jungkook berhenti. Ditolehnya sumber suara yang baru saja memanggilnya itu.

"Sunbae-nim?" monolognya lirih kala ia melihat seorang namja bermata sipit tengah berlari kearahnya. Jimin semakin mendekat.

"Jungkook tunggu hyung" kata Jimin yang kini telah sukses berdiri disamping Jungkook.

Dilain sisi, Jungkook yang masih tak habis pikir akan perilaku Jimin kepadannya itu hanya bisa menautkan kedua alis tebalnya. "Sunbae-nim kenapa kau terus mengikutiku eoh?"

Kepala Jimin memiring "Apa tak boleh?"

'Tentu saja tidak'

"Terserah sunbae-nim saja." jawab Jungkook dingin seraya melenggang pergi begitu saja.

"Yakk! Jungkook! Tunggu!!"

Didepan gerbang sekolah..

"JIMIN!! HYUNG DISINI!!" seorang namja terlihat tengah melambaikan tangannya kearah Jimin dari dalam mobil. Hal itu jelas menarik perhatian Jimin dan Jungkook.

"Jungkook apa sudah ada yang menjemputmu?" tanya Jimin tanpa menggubris panggilan dari hyung semata wayangnya.

Jungkook menggeleng. "Belum. Mungkin hyung masih sibuk."

"Kalau begitu pulanglah bersamaku." tawar Jimin antusias.

Jungkook diam. Ia sedikit melirik Jimin dari ujung matanya dan berpikir 'kenapa sepertinya Jimin ingin sekali dekat dengannya eoh?'

Hidden CrimeWhere stories live. Discover now