5

569 43 8
                                    

Disebuah jalan setapak yang begitu sunyi. Puluhan isak tangis jelas terdengar di antara orang-orang berpakaian hitam itu. Daun kering yang berguguran serta hembusan angin yang begitu kencang seolah menjadi saksi dilepaskannya seorang wanita cantik dari pelukan keluarganya.

"Hiks.. Hiks.." isak salah seorang bocah digendongan sang appa.

Min Yoongi, bocah kecil yang selama ini hanya mengetahui tentang makna seorang ibu itu harus rela menggunakan sebuah simbol putih dilengan kirinya pertanda bahwa dialah anggota keluarga yang ditinggalkan.

Beberapa jam yang lalu ketika Yoonjae menjemputnya dan membawanya ke rumah sakit keluarga Lee, Yoongi harus dihadapkan pada kenyataan bahwa saat ini, Lee Ihwa, eomma kesayangannya harus pergi untuk selama-lamanya. Yoongi sudah tau apa itu artinya kehilangan. Namun melihat wajah pucat sang eomma yang di baringkan diatas peti seolah menjadi momok tersendiri untuknya. Yoongi tak sanggup. Kenapa ketika appa nya datang eomma nya harus pergi eoh? Yoongi merasa tuhan benar-benar tak adil padanya.

"Sssttt... Uljima.." ucap Yoonjae pelan seraya mengusap surai hitam sang putra.

Dengan isakan yang tertahan Yoongi mencoba memeluk erat leher kokoh itu. 'Appa.. Yoongi takut..' batinnya pilu.

Tak terasa setelah beberapa hal dilakukan akhirnya upacara kematian telah usai di laksanakan. Puluhan pelayat serta anggota keluarga yang lain pun kini telah pergi meninggalkan sepasang ayah dan anak di samping pusara basah itu.

"Eomma... Kenapa hiks eomma meninggalkan Yoongi eoh.. Yo-yoongi harus tinggal dengan hiks siapa.." isak Yoongi disamping gudukan sang eomma.

Melihat pilu yang dirasakan oleh putra kandungnya seolah mampu menyayat lubuk hati Yoonjae yang paling dalam. Apa yang ia lakukan? Kenapa ia setega itu meninggalkan istri dan bocah semanis ini?

"Sayang.. Eomma akan sedih jika kau terus menangis seperti ini.."

Yoongi menggeleng "Ta-tapi Yoongi takut.. Ka-hiks kalau eomma pergi Yoo-yoongi harus tinggal dengan siapa.. Hiks Yoongi tak punya siapa-siapa selain eomma.."

"Kau masih punya appa nak. Appa janji setelah ini appa akan membawamu dan kita akan tinggal di Seoul bersama-sama ne"

Isakan itu berhenti dengan tiba-tiba. Yoongi diam. Ia memikirkan perkataan itu dan sedikit mencerna apa yang baru saja appa nya katakan. Beberapa detik kemudian ia kembali menangis. "Hiks hiks.. Yoongi ingin bersama appa.. Tapi hiks tapi kalau Yoongi pergi eomma bagaimana.."

"Kita kan bisa mengunjungi eomma setiap bulan.. Lagipula appa juga memiliki dongsaeng untuk Yoongi. Kita ke Seoul ne.. Appa janji appa akan sering membawamu kembali kesini."

Yoongi menoleh "Janji?"

Yoonjae tersenyum dan mengangguk. "Nde appa janji."

Di panti asuhan...

"Ahjuma.."

"Nde?" sahut ahjuma Kim seraya melepas kerudung hitamnya. Ditolehnya bocah kecil yang barusaja memanggilnya itu.

"Wae?"

"Apa ahjuma barusaja dari pemakaman bibi Lee?"

Ahjuma Kim tersenyum. Ia merendah mencoba menyamakan tubuhnya yang tinggi itu dengan Kim Taehyung kecilnya. "Nde sayang.. Wae?"

Taehyung gugup "Yoo-yoongi hyung.. Yoongi hyung eodisseo?

"Yoongi ikut pergi bersama Tuan Min. Dia pindah. Mungkin hyung manismu itu akan semakin jarang untuk datang kesini." jelas ahjuma Kim seraya mengusap pelan surai lembut Taehyung. Ia berdiri. Mengambil nafas panjang dan pergi meninggalkan Taehyung yang saat ini tengah berdiri dengan tatapan kosongnya.

Hidden CrimeDonde viven las historias. Descúbrelo ahora