4. Rencana Arka [ Revisi ]

59K 4.1K 436
                                    

Arka berjalan sendirian di koridor sekolah dengan memasukkan tangan kirinya ke dalam saku celananya, tangan kanannya memegangi tas yang ia sampirkan. Berjalan dengan santai dan sesekali membalas sapaan dari teman-temannya. Langkahnya terhenti ketika ada gadis yang berdiri di depannya. Arka menaikkan sebelah alisnya, tapi Fira langsung menarik tangannya. Arka tidak menolak.

Mereka berhenti di taman belakang sekolah. “Kenapa, Fir?”

“Kak Arka sembunyiin sesuatu dari aku?”
Arka menaikkan sebelah alisnya lalu menggeleng. “Enggak.”

“Bohong! Kak Arka hamilin Manda kan?” Fira menatap Arka dengan mata berkaca-kaca.
Arka tersentak kaget. Ia belum menceritakan ini pada Fira tapi mengapa Fira sudah tahu.

“Tau dari mana?”

“Kakak nggak perlu tau aku tau dari mana. Yang jelas gimana sekarang hubungan kita?” Fira menatap manik mata Arka dengan lekat. Ia tidak mau kehilangan Arka. Fira sangat mencintai Arka.

Arka menggenggam tangan Fira. “Hubungan kita bakal tetep baik-baik aja, Fir, gue nggak akan tanggung jawab.” Arka meyakinkan Fira.

“Janji ya Kak Arka nggak akan tanggung jawab?”

Arka mengangguk. “Iya, janji.” Lalu memeluk Fira.

***

Sudah satu minggu ini Manda menyembunyikan kehamilannya pada keluarga serta teman-temannya. Cukup pintar ia untuk menutupi semuanya. Dan Arka masih saja mendesak Manda untuk menggugurkan kandungannya, namun Manda menolaknya mentah-mentah.

Istirahat kali ini Manda gunakan untuk pergi ke kantin bersama Nayla dan Tasya. Mereka berjalan menyusuri koridor sekolah yang cukup ramai.

Mereka terhenti ketika tiba-tiba Arka datang dan berdiri di hadapan mereka. Seketika Manda langsung menundukkan kepalanya.
“Kenapa, Ka?” Bukan Manda yang bertanya melainkan Nayla.

“Ikut gue lo!” Arka langsung menarik tangan Manda.

“Aku nggak mau,” balas Manda dengan cepat, menahan tubuhnya saat Arka menarik tangannya.

“Ka, apa-apaan sih!” Nayla dan Tasya berusaha melepas cekalan Arka pada tangan Manda.

“Gue cuma mau ngomong sama Manda.”

“Tapi nggak gitu juga. Mandanya nggak mau.”
Arka berdecak lalu menarik tangan Manda kembali dan membawanya menjauhi mereka.

“Nay, gimana nih?”

“Udah lah. Mungkin mereka ada masalah, biarin selesaiin sendiri,” ucap Nayla.

“Tapi kalau Arka apa-apain Manda gimana?” tanya Tasya wajah cemas.

“Kita berpikir positif aja. Yaudah yuk ke kantin,” Tasya mengangguk dan mereka pun pergi ke kantin untuk mengisi perutnya.

***

Manda meringis memegangi tangannya karena Arka mencengkeram tangannya cukup kuat.

“Ssshhh, sakit.”

Manda menjadi takut saat Arka menarik Manda masuk ke dalam gudang sekolah, mengunci pintu lalu memasukkan kunci tersebut ke dalam saku celananya. Arka menghempaskan tubuh Manda dengan kasar.

“Mau apa kamu, Ka?”

Arka mendekatkan tubuhnya, membuat Manda memundurkan tubuhnya.

“Lo tanya mau gue?”

“Mau gue, lo gugurin kandungan lo.” Manda membulatkan matanya kala mendengar perkataan Arka. Dengan cepat Manda menggelengkan kepalanya. Sampai kapan pun ia tidak akan pernah mau menggugurkan kandungannya.

BECAUSE A REASON [ Revisi ] ✔Where stories live. Discover now