🌸Chapter 1🌸

56.4K 1.5K 96
                                    

Warning : Cerita ini tidak menguras air mata kalian, melainkan menguras emosi karena sifat tokoh-tokohnya.

  Dalam keluarga besar yang terkenal akan ketenaran, kekayaan dan keharmonisannya itu mampu membuat keluarga Sincray menjadi pusat perhatian masyarakat Kota Jakarta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

  Dalam keluarga besar yang terkenal akan ketenaran, kekayaan dan keharmonisannya itu mampu membuat keluarga Sincray menjadi pusat perhatian masyarakat Kota Jakarta. Keluarga yang berjumlah tujuh orang itu terdiri dari sang ayah yang bernama Wisnu Sincray selaku kepala keluarga, serta sang istri bernama Sinta Wujatil Sincray.

  Kelengkapan keluarga mereka juga dikaruniai lima orang anak. Anak yang paling tua ialah Bumi Aditya Sincray, yang saat ini sudah berumur tujuh belas tahun. Bumi tumbuh menjadi seorang lelaki tampan yang tenar di sekolahnya membuatnya banyak diminati oleh kaum wanita. Sifatnya pun terkadang berubah-rubah sesuai suasana hatinya.

  Sedangkan anak kedua bernama Leon Samudra Sincray, yang berumur enam belas tahun, hanya berbeda satu tahun dengan sang kakak. Leon memiliki sifat yang tidak bisa ditebak oleh orang lain maupun keluarganya. Bahkan, parasnya yang tampan mampu membuat kaum wanita yang melihatnya langsung terpesona.

  Demikian juga, kedua pasangan tersebut memiliki anak perempuan yang kembar seiras, sehingga membuatnya cukup sulit dibedakan. Keduanya berumur lima belas tahun. Mereka lahir hanya selisih lima menit. Untuk yang paling tua, bernama Saras Trimulia Sincray. Sifatnya ceria, serta kebaikan dan kecantikannya mampu menarik perhatian kaum laki-laki. Saras memiliki lesung pipi di sebelah kiri yang dapat membedakan antara Saras dengan saudara kembarnya. Bagi yang mengingatnya hanya itu satu-satunya perbedaan di wajah mereka. Bahkan, lesung pipinya itu pun membuat Saras semakin menggemaskan.

  Beda halnya dengan saudara kembarnya Laras Trimulia Sincray yang tidak memiliki lesung pipi serta memiliki sifat yang lumayan pendiam dan jarang tersenyum kepada siapapun. Memang banyak lelaki yang mendekati, tetapi selalu diabaikannya. Baginya semua laki-laki seumurannya itu sama saja.

  Beda lagi dengan si bungsu, Sara Talia Sincray yang berumur empat belas tahun. Sara sengaja disekolahkan dengan cepat oleh orang tuanya. Entahlah, dia sendiri juga tidak tahu alasannya. Sara memiliki paras sangat cantik ditambah lesung yang begitu dalam di kedua pipinya. Dia yang memiliki kulit putih, membuatnya jadi terlihat seperti bercahaya di bawah terpaan sinar matahari. 

  Selain punya lesung pipi, gadis cantik ini juga memiliki poni dengan tubuh yang mungil. Namun, paras cantik atau pun tubuh yang bagus bukan berarti hidup Sara selalu dipenuhi oleh kebahagiaan.

  "Heh, Pungut! Kamu ini kenapa, sih, selalu saja membuat kesalahan? Kamu itu bikin repot saya saja kerjaannya. Memang dasar anak sialan, nggak tahu diuntung! Memangnya kamu bisa mengganti vas bunga mahal ini? Memang kamu punya uang buat membelinya? Sudah tahu, kan, ini harganya m-a-h-a-l!" Suara penuh penekanan milik seorang wanita paruh baya terdengar menggema. Bagi yang berada satu ruangan dengan orang itu pasti akan menutup telinganya segera.

Broken Home [End]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang