Chapter ● 17 ✈

4K 177 2
                                    

"Sebenernya, type cowok yang lo mau kayak gimana si?" tanya Fanya penasaran.

"Ganteng, profesi pilot, alis tebel, bibir merah muda, badan ideal,"

"ITU SI OM PILOT!" pekik Raina dengan kesal.

"Iya sih, tapi dia nyebelin, aku gak suka," ujarnya.

"Kalau menurut gue si, ya, si om pilot itu jatuh cinta sama lo!" ujar Fanya sambil menyeruput es teh manis.

"Emang," celetuk Senja yang membuat kedua sahabatnya tersedak minuman.

"Dia nyatain perasaanya sama lo?" tanya Raina penasaran.

"Iya, tapi aku gak jawab," jawab gadis itu dengan acuh.

"Fan, kayaknya pulang nanti, kita bawa nih makhluk mars ke dukun, buat di ruqiyah," ujar Raina.

"Siap! Kalau bisa di RSJ siapa tau otaknya koslet," timpal Fanya menyetujui ucapan Raina.

"Apaansi kalian, jangan kayak mamah sama papah deh!" kesal gadis itu.

"Emangnya kenapa, sama mamah papah lo?"

"Nyewa dukun buat kerumah, aku kerjain aja tuh dukun," ujarnya sambil mengingat kejadian waktu lalu.

Kedua sahabatnya menahan tawa dan berakhir tertawa lepas. "Anjir ngakak! Hahaha."

"Kalian 1 server sama Langit, sama-sama N.Y.E.B.E.L.I.N." ujarnya dengan penuh penekanan di akhir ucapannya, lalu beranjak dari duduk dan masuk kedalam kelas.

"EH MAKHLUK MARS! TUNGGUIN GUE!" seru mereka berdua lalu menyusul gadis itu.

Setibanya di kelas, gadis blasteran korea itu menyanyi lagu yang sedang buming dengan suara yang sangat menggelegar. "SIGANA MAH! KALAU ADA MAKANAN DI MEJA, MEJANYA YANG KAU MAKAN!"

Pletak!

Gadis itu di hadiahi pukulan ringan dari sahabatnya. "Meja di makan, lo pikir rayap."

"Suka-suka aing," ujarnya dan kembali bernyanyi. "CULAMETAN MET-MET, CULAMETAN MET-MET, SIGANA MAH KALAU ADA MAKANAN DI MEJA! MANGGA LEG-LEG KU SIA."

"Taaariikkk manggg!" seru Fanya sambil memutar tangan di atas.

"Abis-abis, abangnya mau balik," ujar gadis itu yang membuat kedua sahabatnya mendengus kesal.

"Sepi amat ya ni kelas," gumam gadis itu.

"Ya lagi pada istirahat, oncom," timpal Raina.

"Pindah planet ah!" celetuk gadis itu.

"Pindah alam aja sekalian," celetuk Fanya.

"Nanti kalian pada kangen sama aku, nanti gak ada lagi yang ngajak kalian ke bandara,"

"Btw, kita udah lama gak ke bandara lagi," ujar Raina sambil mengunyah ciki yang ia bawa dari rumah.

"Kapan nih?" tanya Fanya.

"Nanti aku kabarin," jawabnya.

"Mata gue udah burem ini, pengen cuci mata," kode Raina.

"Cuci aja pake rinso," celetuk Fanya yang membuat Raina mengerucutkan bibirnya.

Senja merebut cemilan yang berada di tangan Raina, hingga gadis itu melongo. "Temen gak ada akhlak." gumamnya.

"Harus berbagi, karna berbagi itu indah," ujarnya sambil mengunyah ciki milik Raina.

"Panutan." ujar Fanya.

______

Sepulang sekolah aku seperti biasa, di jemput oleh Langit.

"Bagaimana sekolahmu?" tanya Langit sambil menoleh ke arah ku.

The Perfect Pilot [OPEN PO]Where stories live. Discover now