5

4.9K 606 93
                                    

Happily ever after.

Hanya itu yang diminta Hinata di kehidupannya ini.

Dan melihat kedekatan Sasuke dengan Sakura adalah salah satu tujuan terbesarnya. Hinata hanya ingin mempersatukan dua orang itu disaat yang tepat dan mencoba menghindari kisah tragis dari keluarga Chalistia. Sebisa mungkin Hinata akan membiarkan mereka bersama dan akan bahagia setelahnya. Setelah rencananya berhasil dan membuat Sakura duduk di posisi Permaisuri, Hinata hanya ingin kembali ke kediaman Chalistia dan membesarkan anaknya. Hanya itu. Hidup damai dan happy ever after. Seperti cerita dongeng yang berakhir happy ending.

Tapi... mengapa sekarang Sakura terlihat mengenalnya?

"Sa... kura?" gumam Hinata lirih.

Dia tidak percaya dengan apa yang dilihatnya sekarang. Semua tidak sesuai dengan dugaan dan rencananya selama ini. Mengobrak-abrik kembali ingatan di kepalanya tentang mimpi buruknya, Hinata tidak nenemukan sedikit pun ingatan tentang kedekatannya dengan Sakura. Hanya ingatan tentang hal tragis dan juga masa kecilnya yang terus menghantui.

Ti-tidak mungkin!!

Menghampiri Hinata yang masih terbengong di tempatnya, dengan langkahnya yang kalem gadis cantik berambut pendek itu tersenyum. "Ternyata kau masih mengingatku!"

Dan belum selesai Hinata mencerna apa yang terjadi padanya sekarang, tiba-tiba saja Sakura memeluknya dengan erat. "Aku merindukanmu, Hinata! Sangat merindukanmu!"

Seperti orang linglung, Hinata hanya terdiam tanpa membalas pelukan Sakura padanya. "Ha?"

Dia masih mencoba mencerna apa yang baru saja terjadi padanya ini. Entah mengapa Hinata begitu gemas dengan otaknya yang mendadak macet. Tak ada yang dapat dipikirkannya.

Menggigit bibir bawahnya, Hinata tahu mungkin saja rencananya telah hancur sejak awal.

Tunggu, apa ada ingatan yang sudah kulewatkan?

Disclaimer : Naruto punya Om Masashi Kishimoto

Warning : Bahasa tidak baku, EYD tidak sempurna, OOC, AU, Typo, dll.


Sakura by Ikimono gakari


"Minggu depan akan diadakan pelatihan menjadi pegawai pemerintahan di istana."

Sasuke meletakan cangkir yang baru saja disesapnya dengan pelan. Menyandarkan punggung di sofa empuk yang didudukinya, Sasuke kembali memperhatikan ekspresi Hinata yang saat ini menurutnya tidak terbaca. Wanita itu duduk santai di depannya dengan ekspresi datar, bahkan untuk tersenyum saja tidak. Dan Sasuke membenci tatapan Hinata yang seperti itu padanya.

"Tahun ini akan sedikit berbeda, hanya ada 3 perwakilan yang terpilih. Mungkin kau tidak asing dengan mereka, tiga bangsawan yang telah terpilih mewakili daerah masing-masing itu adalah Putri Count Haruno dari daerah timur, pangeran Vloir dari daerah barat, dan juga tuan muda Baron Efram dari daerah Selatan." Lanjut Sasuke ketika tidak mendapat respon dari wanita berambut panjang itu.

Sasuke tahu mungkin tidak tepat membicarakan tentang politik di jam minum teh seperti ini, tapi dia harus membicarakan ini karena Hinata akan mengikuti rapat itu nantinya.

Mendengar penjelasan Sasuje membuat Hinata mengerutkan kening. "Hanya perwakilan 3 daerah saja, Yang Mulia? Untuk daerah utara apa tidak memiliki calon yang kuat?"

Infinite Dream ✅Onde histórias criam vida. Descubra agora