Lima

282 22 4
                                    

Tidak semua hal bisa diceritakan oleh sahabat.Bukan karena tidak percaya, namun ada sebagian orang lebih memilih untuk menyembunyikan rasa sesak tersebut dari pada harus membuat orang lain khawatir.
🌻🌻🌻

Sesampai nya di dalam kelas Elyn langsung menenggelamkan kepalanya dengan kedua tangan di atas meja.Dia tidak ingin teman teman nya melihat keadaan wajah nya yang sangat menyedihkan.

Tiba tiba dia jadi teringat kejadian malam itu di saat semua orang tidak berpihak kepadanya yang membuat dirinya pergi ke rumah Key.

Dia ingin menangis dan berteriak sekarang juga. Karena kejadian seperti ini sudah sering Elyn rasakan. Rasanya sangat sesak ketika kedua orang tua nya selalu membandingkan dirinya dengan Adiknya.

Elyn terkadang iri kepada teman-teman nya yang mempunyai kedua orang tua yang sangat perhatian kepada mereka. Elyn hanya ingin kedua orang tua nya melihat dirinya sedikit saja.

Selama ini kedua orang tua nya tidak pernah memandang dirinya ada. Karena setiap yang di lakukan oleh Elyn selalu salah di mata kedua orang tuanya.

Elyn selalu cemburu kepada Adiknya karena Adiknya selalu bisa mengambil hati Mama dan Papa nya. Padahal Elyn sudah mencoba untuk melunakkan hati kedua orang tua nya.

Elyn tau bahwa sesama saudara kandung tidak seharusnya dia mempunyai rasa cemburu. Dia sangat menyayangi sang Adik. Bagaimanapun mereka berdua dilahirkan dengan rahim yang sama.

Tetapi keadaan yang membuat dirinya membenci sang Adik. Elyn sendiri juga tidak menginginkan rasa cemburu itu hadir di dalam hatinya.

Tanpa disadari air mata nya turun begitu saja tanpa izin. Membuat dia kesal dengan dirinya sendiri karena tidak bisa mengontrol emosi di saat situasi yang tidak tepat.

Ketika dia ingin mengusap air matanya,Key bersama kedua sahabat nya datang menghampiri dirinya. Elyn langsung cepat cepat menghapus bercak air mata di pipinya sebelum mereka bertiga melihat dirinya sedang menangis.

"Lin,lo nangis?" Tanya Key menatap dalam mata Elyn

Elyn yang di tatap seperti itu oleh Key merasa tidak nyaman. "Hah? Enggak kok. Gue enggak nangis." Dia langsung memutuskan untuk melihat ke arah lain berusaha menghindari tatapan Key.

"Lo enggak bisa bohong dari kami bertiga Lin" kata Alodie

"Lo kenapa sih Lin,jangan buat kami bertiga khawatir dong. Biasanya juga lo selalu cerita ke kami kalo lagi ada masalah. Lo enggak anggap kami sahabat lagi yah?" Kata Kena

"Apaan sih lo Ken kok gitu ngomongnya. Sedih nih gue dengernya."

"Yah lo nya sih kagak mau cerita ke kami"

"Gue takut repotin kalian. Kayaknya selalu gue yang curhat ke kalian. Selalu gue yang ada masalah." Kata Elyn merasa tidak enak kepada ketiga sahabatnya.

"Astaga Lin. Lo ngomong apaan sih. Kami enggak merasa lo repotin kok. Justru kami senang kalo lo cerita ke kami. Tanda nya lo percaya sama kami." Kata Kena berusaha meyakinkan Elyn.

"Iya Lin. Lo enggak boleh ngomong gitu tau. Setiap orang pasti selalu punya masalah kok. Gue juga sering curhat ke kalian. Cuman waktu nya aja yang berbeda" kata Alodie sambil mengusap kedua bahu Elyn.

"Makasih yah. Gue seneng banget bisa berteman sama kalian.tapi untuk sekarang gue belum bisa cerita. Lebih tepatnya gue enggak mau cerita karena pasti akan buat gue sesak lagi terus nangis lagi." Kata Elyn yang mulai ingin menangis lagi karena matanya berkaca kaca.

"Udalah jangan nangis nangis. Ntar gue jadi ikutan nangis tau enggak" kata Key yang dari tadi hanya diam mendengarkan mereka.

"Iya nih Elyn mah buat kami ikutan pengen nangis. Emang lo kenapa sih lin? " Tanya Kena.

"Kalian tenang aja. Gue Uda merasa lebih lega kok. Gue Uda gapapa kok." Kata Elyn mecoba untuk menghilangkan rasa khawatir dari sahabatnya.

"Iss lo kan gitu ih. Sedih gue dengernya nih Lin lo bilang gitu. Yaudah kalo lo beneran enggak bisa cerita ke kami, it's okay. Tapi lo janji jangan nangis lagi.".kata Key.

"Iyaiya janji Key."

"Uda Uda kok jadi lo berdua yang sedih gitu. Yang mau kita hibur tuh Elyn  bukan lo berdua.kok malah ikutan mau nangis sih" kata Alodie mencoba mencairkan suasana.

"Iss lo ganggu suasana aja deh Al."

"Makannya lo berdua enggak usah drama gitu. Geli gue liatnya"

"Alodieeeeee" teriak Kena kesal

"Apa hah?"

"Lo tuh yang ganggu suasana. kami tuh enggak drama. kami cuman merasakan kesedihan yang di rasakan sama Elyn." Omel Kena kepada Alodie.

"Heh anak kecil, emang lo tau Elyn kenapa kok bisa nangis hah?"

"Yah belom lah,kan dia enggak mau cerita ke kita. Gimana gue mau tau dia nangis gara gara apa"

"Hah yaudah. Tuh lo pintar." Kata Alodie

"Isss lo mah enggak ngerti Al.Kita tuh sebagai sahabat harus bisa peka sama apa yang sahabat kita rasakan." Kata Kena sok bijak.

"Halah sok bijak lo dek" kata Alodie.

"Isss lo mah ngeselin Al. Tau ah ngambek gue nih sama lo" kata Kena.

"Ngambek kok bilang bilang."

"Issss Alodieeeeee...."

Key dan Alodie tertawa melihat tingkah Kena yang seperti anak-anak. Elyn juga ikut tertawa akibat lucu melihat wajah Kena yang sedang mengambek.

Dia sangat terhibur dengan keusilan Alodie untuk  menjahili Kena. Dan wajah Kena yang seperti anak-anak membuatnya tidak bisa menahan tawa. Setidaknya beban yang beberapa detik dia rasakan terasa lebih ringan akibat  ketiga sahabatnya tersebut.

Alodie merasa senang ketika tujuannya berhasil. Dia memang sengaja membuat Kena kesal kepadanya agar Elyn bisa tertawa. Dia yakin dengan adu mulut antara dirinya dan Kena, pasti Elyn tertawa melihatnya.

Key menatap mata Alodie dengan kode ingin mengucapkan terimakasih karena sudah membuat Elyn tertawa dan berhenti menangis.  Sedangkan Alodie yang mengerti maksud dari tatapan Key hanya menganggukkan kepala.

Kena yang mendengar tawa dari ketiga sahabatnya sangat kesal.  Akhirnya dia memutar balik badannya ke arah mereka lagi.

"Kok balik?" Tanya Alodie

"Kok kalian tiga jahat sih, enggak ada yang nyegah gue biar enggak pergi. Kan sedih gue lihatnya"

"Karena kami yakin tanpa kami cegah pun lo balik sendiri dek" kata Key

"Iyahsih tau aja kalian. Kok mau yah gue balik lagi padahal tadi di ketawain" heran nya kepada diri sendiri.

"Gue juga heran Ken. Kok lo mau aja jadi bahan ejekan kami" kata Elyn.

"Gue juga enggak tau. Bego kali kayaknya gue"

"Tumben sadar" kata Key.

Setelah itu mereka berempat tertawa bersama. Mengabaikan tatapan teman-teman sekelasnya yang melihat mereka kebingungan. Dan tiba tiba terdengar bunyi bel tanda masuk. Mereka langsung membubarkan diri dan menuju bangku masing masing.





Halo para readers.🙌
Selamat menunaikan ibadah puasa🙏
Gimana puasa nya hari ini? Masih pada semangat kan? 🤣
Ohiyaaa voment nya dong,biar aku jadi semangat nih untuk lanjutin ceritanya.


KeyshevaDove le storie prendono vita. Scoprilo ora