4. Empat

5 2 0
                                    

Empat

06:38~

Seolah mempunyai magnet tersendiri, Misel selalu menjadi pusat perhatian saat memasuki area sekolah. Banyak orang yang menyukainya jika saja tidak garang seperti sikap yang ditunjukkannya

Ribut

Misel menghentikan langkahnya tepat di samping tangga, dia memicingkan mata. Seorang cewek berkamata berlari ke arahnya dan bersembunyi di balik punggungnya

"Misel, tolong! Buat mereka turun dari tangga. Aku mau lewat tapi dicegah. Aku nggak berani!" Ucap Rani ketakutan

Misel mengangguk, dia menatap kearah tangga

Mereka lagi!

Misel berjalan kearah gerombolan itu

Hening

Wajah mereka menegang dan pucat saat Misel berada tepat didepan mereka memberi tatapan membunuh

" Jangan ngobrol di tangga, disini tempat lewat!"

Mereka Kevin dkk, yang minggu lalu lengannya hampir Misel patahkan karena menguntit siswi yang akan masuk ke toilet. Mereka langsung kabur tanpa mengucap sepatah katapun. Misel menarik sudut bibirnya, setidaknya mereka sudah kapok

Misel berbalik berjalan ke arah cewek tadi, "Udah pergi, gak usah takut. Lain kali kamu harus lebih berani, jangan kalah sama cowok." Rani mengangguk sambil tersenyum

Rani mengeluarkan bekal makanan dari tasnya, lalu menyodorkan pada misel

"Misel, kamu baik selalu nolongin aku, sebagai ucapan terima kasih tolong terima ini!"

Misel menatap kotak itu dan wajah Rani bergantian lalu mengangguk, "Makasih!" Rani tersenyum lebar

" Aku masak sendiri. Kamu harus coba!"

" Iya."

"Misel!" Misel dan Rani menoleh bersamaan

Ritma dan Naomi, sahabatnya berlari sambil berteriak dan langsung berhambur menuburuk tubuh Misel sampai Misel mundur beberapa langkah

"Misel..!! Aku kangen sama kamu, kita udah lama nggak ketemu. Misel aku mau cerita banyak sama kamu setelah ini, kamu harus dengerin!" Ritma melepas pelukannya, mengamati tubuh Misel dari atas sampai bawah

Misel diam

"Ya ampun Misel kamu kok kurusan, pasti kamu gak pernah sarapan selama aku tinggal, kamu itu kebiasaan ya, selalu mentingin jabatan kamu, ya emang sebagai Ketua OSIS harus disiplin tapi ya harus jaga kesehatan juga dong, kamu-"

"Ritma stop!"

Semua orang yang memperhatikan mereka mendadak syok karena bentakan misel.

Misel menatap ritma tajam
"Aku juga kangen sama kamu!" Misel langsung memeluk ritma erat

"Kamu itu kebiasaan, selalu bikin aku mau nangis. Kirain kamu marah sama aku."

" Ya enggak lah,"

Rani tersenyum lalu mundur beberapa langkah hendak pergi.

Namun saat dia membenahi kacamatanya dia tak sengaja melihat seseorang yang tengah menatap tajam kearah mereka dari  koridor lantai atas

Entah perasaan atau halusinasinya saja, seseorang itu mengangkat pot bunga dan hendak menjatuhkannya tepat ke bawah mengarah kepala Misel.

Rani melotot saat matanya menangkap pot itu melayang.

Dia berteriak sekuat tenaga

"MISEL AWAS KEPALA!"

***

27 April 2020

Rakitan Rasa [ Selesai ]Where stories live. Discover now