03. Meet The New Neighbors

3.6K 808 18
                                    

Unit apartemen Riel sedang sunyi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Unit apartemen Riel sedang sunyi. Gadis itu lebih suka suasana tenang ketika malam hari. kucingnya yang manis一 Milcha, tampak tenang menatap layar televisi yang menayangkan serial Pororo. Oh, Riel bahkan masih suka menonton kartun tapi sekarang bukan waktu yang tepat. Ia sedang membuat brownies panggang yang rencananya akan ia bagikan kepada tetangga-tetangga barunya. Hitung-hitung agar mereka bisa akrab kedepannya. Lagipula Riel sangat tidak keberatan untuk memiliki kenalan baru. Dia suka berteman.

Sambil meletakkan satu persatu potongan brownie ke piring, ia berbicara dengan ayahnya lewat telepon. Ponselnya ia sangga diantara bahu dan pelipisnya.

"Kamu kok gak nelpon papa pas udah sampe?" suara berat papanya memenuhi rungu. Dia jadi rindu papanya, ingin segera kembali ke kampung halamannya一 Bali.

Ayahnya asli dari sana sedangkan ibunya dari Melbourne, Australia. Pertemuan klasik antara turis dan warga Bali yang berakhir jatuh cinta lalu memutuskan untuk menikah dan berkeluarga.

"Bukannya Riel gak mau telepon, pa. Tadi lagi sibuk beres-beres."

"Kak Rielll, Milcha apa kabar?" tanya July Chantria dengan suaranya yang cempreng, khas anak enam tahun yang baru saja masuk Sekolah Dasar.

"Milcha baik kok, lagi nonton pororo."

Baru saja lima menit ia mengobrol dengan July, gadis kecil itu sudah menangis karena ulah Edith Genevieve, si paling tomboy diantara mereka berempat. Baru saja masuk SMA dan dimarahi ayah karena memangkas rambut terlalu pendek.

"Hey, Edith! Jangan nakal, dong. Jangan nangisin July terus."

"Biar gak cengeng, kak. Ntar jadi manja,"

"Ya ampun, Edith. Nanti kasihan Ava, dia lagi yang ngurus July kalau July susah tidur."

"Marahin aja tuh, kak! Edith emang nyusahin mulu. " keluh Avaraine Eloise, anak kedua yang baru saja masuk kuliah.

"Udah-udah, kakak mau ngomong lagi sama papa. Kalian berisik,"

"Jahatnya. Oke,"

Ava memberi ponselnya kembali pada sang ayah, maka berlanjutlah obrolan Riel dengan pria paruh baya itu. Ia terus mengoceh bersama ayahnya tanpa henti. Kalau sudah berhadapan dengan ayah, segalanya jadi seru untuk diperbincangkan.

Ibu Riel一 Altagracia Dixon memiliki kepribadian yang cukup kaku. Diajak bercanda hanya tersenyum, Riel yang cerewet saja tidak bisa membuat ibunya jadi ikut banyak bicara. Tapi satu yang Riel selalu ketahui, orang pendiam seperti ibunya memiliki hati yang paling hangat.

"Pa, mama mana?"

"Ada, baru selesai mandi."

"Jam tujuh malem, baru mandi?"

"Biasalah, baru pulang kerja. Maa! Riel, nih."

Terdengar suara ribut dari Edith dan Ava yang kini bertengkar masalah sisir di seberang sana sebelum Riel dapat mendengar suara ibunya yang lembut,

PAINT MEWhere stories live. Discover now