Epilog

3.8K 213 10
                                    

BRAK.....terdengar seseorang melempar tas nya ke sebuah sofa

"Sarada ada apa sayang?" ucap Sakura pada putri sulungnya itu yang nampak sedang kesal. Karena tak mendapat jawaban akhirnya Sakura beralih memandang 'Sasura' putra bungsunya yang baru saja masuk melalui pintu utama.

"kami pulang" ucap Sasura dan Sasuke datar

"selamat datang" jawab Sakura dengan senyum
manisnya
"ada apa anata? kenapa dengan Sarada?" sambung Sakura

"aku tidak tau, saat aku datang dia nampak marah pada ku" ucap Sasuke sendu

"Sasu-kun kenapa kakak mu?"

"tidak tau ma" ucap Sasura datar
Sasura memiliki rupa dan sifat yang sangat mirip dengan Sasuke, usianya berjarak 3 tahun dari Sarada. Sasura sekarang berusia 6 tahun dan Sarada berusia 9 tahun.

Sakura hanya memandangnya saat Sasura meninggalkan ruang keluarga dan naik ke lantai dua rumah mereka.

"Anata sebaiknya kau mandi dulu, aku akan siapkan makan malam"

"baiklah" ucap Sasuke lesu dan langsung melangkah ke kamar mereka
.
Saat makan malam pun hanya keheningan yang mewarnai suasana meja makan kelurga Uchiha ini. Memang tradisi dikeluarga Uchiha bahwa saat makan maka tidak ada yang boleh berbicara atau bercanda tapi kali ini suasana nya menjadi berbeda. Tiba-tiba berubah jadi sangat dingin.

"eerrr aku benci suasana mencekem seperti ini. Duduk dengan 3 Uchiha dingin benar-benar membosankan" batin Sakura
.
.
Tok....Tok....Tok....Suara ketukan terdengar di pintu kamar putri sulung keluarga Uchiha ini

"masuk"

"Sayang kau sudah tidur?"

"em...belum ma. Ada apa ma?"

"apa ada yang ingin kau ceritakan pada mama Sarada?" ucap Sakura dengan senyumnya dan berjalan dan duduk di ranjang Sarada

"eeemmm...."
"sebenarnya aku sebal pada papa ma" lanjut Sarada

"kenapa dengan papa mu?"

"aku sangat kesal saat melihat gadis-gadis mendekati papa ma, selalu saja setiap papa datang menjemput aku dan Sasura sekolah pasti semua teman-teman perempuan ku langsung mengerumuni papa. Bahkan Ibu-ibu atau kakak-kakak mereka sangat senang memandangi papa dan mencari-cari perhatian papa" ucap Sarada kesal sambil menyilangkan kedua tangannya di depan dada

"apa papa menggubris mereka?"

"ti....tidak sih" Sarada sedikit terkejut dengan perkataan Sakura

"jadi? apa kesalahan papa mu?"

"....." Sarada hanya diam karena dia tau memang bukan salah papa nya jika banyak yang mengggodanya dan lagi pula papanya tidak pernah menanggapi sereka semua

"Sarada jika banyak yang menyukai papa mu itu bukanlah kesalahan papa mu nak. Kau tidak perlu khawatir jika papa mu akan menyayangi orang lain karena cinta papa mu hanya untuk kita"

"bagaimana mama bisa begitu yakin?"

"karena mama sudah mengenal papa mu sejak kami kecil, mama lah yang paling mengenal papa mu dibanding siapa pun dan kalau soal orang-orang yang suka memperhatikan papa mu. Bagi mama itu bukanlah hal baru" jawab Sakura sambil sedikit terkikik

"aaaa....apa sebelum mama dan papa menikah banyak gadis yang menyukai papa ma?"

"ya begitulah. Kau tau, bahkan mama pernah hampir mati karena fans fanatik papa mu"

"be...benarkah???ceritakan pada ku...akh...mama"

"mama akan cerita tapi lain kali saja ya Sarada" ucap Sakura sambil tersenyum manis dan mengetuk dahi Sarada dengan dua jarinya

Sisi GelapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang