18. KETIDAK SUKAAN EMILY

49 15 22
                                    

Sepenuhnya aku ingin memelukmu
Mendekap penuh harapan tuk mencintaimu
Setulusnya aku akan terus menunggu
Menanti sebuah jawaban tuk memilikimu

Padi - Menanti sebuah jawaban cover by Hanin Dhiya

***

18. KETIDAK SUKAAN EMILY

Emily terus berjalan mengekori Aksa. Namun, yang membuat Aksa bingung adalah sikap gadis itu. Kenapa gadis itu hanya diam saja?

Emily melipat kedua tangannya dengan wajah cemberut. Kecemburuannya itu belum juga hilang. "Aku nggak suka ya kamu dekat-dekat sama dia!"

Aksa tersenyum sinis. "Emang lo siapa!"

"Aku Emily, kalau kamu lupa!"

"Dan gue nggak lupa kalau lo itu bukan siapa-siapa gue."

Skakmat!

Emily semakin kesal mendengar ucapan Aksa. Entah mengapa saat melihat Aksa dan Zera tadi, rasanya ia ingin menghajar semua orang, tapi untungnya ia bisa menahannya.

"Aksa, sampai kapan sih kamu kayak gini? Aku bukan jemuran ya yang bisa kamu gantung! Emang enak nunggu jawaban kamu?!" Emily menghentakkan kakinya kesal.

Aksa melirik malas ke arah Emily. "Emang lo pernah kasih pertanyaan?"

"Pernah!"

"Apa?"

"Kamu mau nggak jadi pacar aku?"

"Jawabannya ada dikata ketiga yang lo bilang."

Emily mendengus kesal. "Aksa, aku sayang kamu tau!" rengek Emily sambil menghentakkan kakinya.

"Dan gue enggak." Aksa segera berjalan mendekati motornya saat mereka sudah sampai di parkiran. "Awas," ucapnya pada Emily yang berdiri di depan motornya.

Emily menggeleng cepat dengan wajah yang masih cemberut. "Antar!"

"Nggak."

"Antar!" Emily semakin mengerucutkan bibirnya. Mood gadis itu bisa berubah drastis karena kedatangan tamu bulanan.

"Gue nggak bisa, lagian lo biasanya pulang sendiri," ucap Aksa memutar bola matanya malas, lalu ia membulatkan matanya saat melihat Zera yang baru saja keluar bersama dengan teman-teman gadis itu. "Zera!" panggilannya membuat Emily menoleh ke arah pandangan Aksa.

Gadis itu semakin kesal saat melihat Zera yang berjalan ke arah mereka dengan wajah tersenyum. Senyum aja terus, batinnya kesal.

"Mau pulang bareng?" tawar Aksa diiringi senyum manisnya.

"Hah? Nggak! Nggak boleh, nggak boleh, nggak boleh! Aku yang pulang bareng kamu, bukan dia!" Emily menunjuk Zera dengan tatapan tajamnya, membuat gadis itu menunduk.

"Maaf, kak, aku dijemput sama Papa," ucap Zera menatap tidak enak pada Aksa.

Emily tersenyum puas saat mendengar jawaban Zera. Gadis itu semakin melebarkan senyumnya saat melihat Zera dan teman-teman gadis itu pergi dari sana.

Aksa menghela napas pelan, lalu menoleh ke arah Emily yang sedang menatapnya. "Gue cuma bawa helm satu."

Mata Emily seketika berbinar. "Nggak papa! Asal ada kamu, aku pasti aman kok!"

"Kalau gitu minggir dulu." Emily segera menyingkir dari depan motor Aksa dengan senyum lebarnya. Gadis itu melongo saat Aksa dengan santai melajukan motornya itu, meninggalkan Emily yang kesal setengah mati.

DIFFERENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang