porsion of meal

0 0 0
                                    


Aku punya kebiasaan yang buruk, saat sedih aku makan, saat senang aku makan setiap saat pun aku makan. Tolong jangan menghakimi aku begitu saja karena ini salah masakan Mamaku yang begitu enak sampai-sampai tidak pernah bisa ditolak.

Namaku Cherry, di keluargaku aku adalah anak perempuan satu-satunya, aku suka makan dan aku suka dia.

Empat tahun lalu awal aku bertemu dengannya, lebih tepatnya saat aku berada di bangku kelas tiga SMA, saat itu aku hanyalah anak gendut yang suka makan. Aku tidak pernah peduli pada tanggapan orang padaku sampai di mana aku mengenal dia, cinta dan diet.

Dia anak yang populer, pintar dibidang akademis, olahraga, juga jago main musik, bisa dibilang mendekati sempurna.

Dirga namanya laki-laki yang dapat membuatku jatuh cinta hanya karena rasa kepedulian kecil darinya, hari-hariku dengan mengaguminya berjalan sekitar tiga bulan dan setelahnya peristiwa itu terjadi di mana pertama kalinya aku merasakan sakit yang tak bisa dijelaskan oleh kata-kata.

"Udah Ry ikhlasin aja si Dirga, lagian Lo nya juga yang halu nya ketinggian," ucap Rika sahabatku, meski kata-kata menyakitkan namun aku tau Rika benar, cuma aku yang berharap dan cuma aku yang tersakiti.

"Jahat banget Lo sama Gue!" Sahut ku dengan nada kesal.

Tiba-tiba Rika menarik bungkus keripik kentang yang ada di tanganku, aku berusaha mengambilnya kembali namun Rika mencegahnya.

"Kalau sakit hati ya buktiin dia tuh salah udah nyakitin perasaan Lo! Bukannya malah bikin perut Lo tambah lebar Cherry!" Omel Rika padaku, aku juga pernah berpikir seperti itu namun aku selalu mengurungkan niat itu.

Rika menarik ku untuk keluar rumah, Rika membawaku ke berbagai macam tempat, dari tempat GYM hingga supermarket untuk membeli beberapa bahan makanan.

Hari-hari cukup berat setelahnya, karna Rika menyuruhku untuk diet!
Setiap harinya Rika Selalu datang ke rumahku, mengecek keadaanku juga untuk memastikan bahwa aku tidak makan berlebihan.

Cherry's porsion of meal adalah nama projek garapan Rika, tujuannya untuk membuat ku menjadi gadis cantik yang kurus, tapi aku tidak yakin apa dengan begitu Dirga akan menyesal?lagi pula untuk apa juga dia menyesal kan, kami hanya berteman tidak lebih.

Selama satu bulan itu aku mati-matian menurunkan berat badan, aku beruntung memiliki Rika sebagai sahabatku meski terkadang memaksakan tapi Rika selalu tau yang terbaik untukku.

"Lo berhasil, selamat Cherry!" ucap Rika memberi selamat saat akhirnya aku berhasil menurunkan berat badanku dengan drastis.

"Makasih Rik, kalau bukan karena Lo gue gak akan pernah berhasil diet," Aku menghamburkan pelukanku pada Rika dan Rika membalasnya dengan senang hati.

Selama satu bulan terakhir aku tidak pernah bertemu Dirga di sekolah, ekskul atau pun di luar sekolah dan ketika aku sampai di sekolah pagi itu aku menyadari sesuatu Dirga tidak akan pernah ada lagi di sekolah ini, teman-temannya bilang Ayah Dirga di pindahkan tugasnya ke luar kota mau tidak mau Dirga dan keluarganya pun harus ikut pindah bersama ayahnya.

Aku benar-benar tidak berniat untuk menangis, tapi aku tidak tau mengapa namun tiba-tiba aku merasakan pipiku yang sudah basah dialiri air mata.

"Udah Ry, gak usah ditangisi Lo harus move on masih banyak yang lebih baik dari Dirga."

...

Itulah kenangan empat tahun lalu yang aku ingat, sekarang aku sudah lulus kuliah dan mulai bekerja di salah satu perusahaan desain.

*Ting

Rika

Ry hari ini ada bukber
sekalian sama reuni SMA
Lo mau ikut gak?

Katanya ada Dirga juga loh.

Dirga ya? Sudah lama tidak bertemu kira-kira seperti apa dia sekarang? Entahlah sekarang aku tidak tau tapi mungkin aku bisa mencari tau.

Bersama Rika aku pergi ke gedung SMA tempatku sekolah dulu, aku dan Rika menyapa teman-temanku yang ada di sana, namun aku belum melihatnya mungkin dia belum datang.

"Rik gue ke toilet dulu ya," ucapku memberi tahu Rika, Rika hanya mengangguk tanpa mengatakan apapun.

Setelah dari toilet aku berjalan kembali ke aula namun ditengah perjalanan aku bertemu dengan seseorang yang tidak kuduga.

"Cherry!" panggilnya membuat aku menghentikan langkahku.

Suaranya terdengar tidak asing, siapa? Salah satu temanku? Untuk memastikan aku menoleh ke belakang dan mendapati seseorang yang sama sekali tidak pernah aku sangka akan memanggil namaku.

"Kamu Benar Cherry kan?" tanyanya dengan tatapan takjub.

*Deg, aku tau dulu aku menangis saat mendengarnya pergi namun entah kenapa sekarang rasanya aku benar-benar ingin menghindar.

"Wah, benar Cherry ya! Kamu masih ingat aku? Aku Dirga dari kelas sebelah." Aku tau! Aku mengenalmu bahkan aku menyukaimu meski hanya sepihak.

Aku masih tidak menjawab pertanyaan nya aku hanya mengangguk tanpa mengatakan apapun, tak ku sangka tiba-tiba Dirga menggenggam tanganku.

"Aku minta nomormu ke teman-teman tapi mereka bilang tidak punya kontak mu, kenapa kami susah sekali dihubungi sih!"

Tunggu! apa maksudnya? aku benar-benar tidak mengerti, dia mencariku tapi kenapa?

"Dari dulu aku selalu ingin bilang ini, Cherry aku menyukaimu."

....

Hmm..
Ada gak sih yang kayak mereka? Aku diam-diam suka kamu... Lifa mah apa atuh bertepuk sebelah tangan Mulu (plak!!) "Gak boleh curhat!!" Iya maaf-maaf, oke sekian dulu thank you udah mau baca hasil ke gabutan ku see you in the next time..

Happy reading lovely reader's ❤️

Salam artis papan tulis~
NEKOFA05

Not Just A Love Story : Antologi CerpenWhere stories live. Discover now