016

3.2K 426 83
                                    

"Jungkook-ssi. Aku pinjam yang ini ya?"

Jimin mengeluarkan kaus merah darah berstrip putih dari dalam lemari yang sudah mencuri perhatiannya kemudian menunjukkannya ke Jungkook yang berdiri di belakangnya.

Jungkook mengamatinya sebentar lalu mengangguk, "Okay kurasa itu cocok di tubuhmu"

Jimin tersenyum, "Aku ambil ini. Celana mana yang harus kupilih? Kau punya banyak sekali celana di lemari ini, Jungkook-ssi"

"Sebentar, sepertinya aku punya satu yang sangat aku sukai dulu"

Jungkook maju selangkah dan mencari-cari celana yang dimaksudnya.

Dan ketemu.

"Nah ini dia" Jungkook menyodorkan benda panjang itu ke Jimin dan diterima oleh sang empu dengan baik.

"Baiklah aku mandi sekarang. Terima kasih"

Jimin berbalik dan meninggalkan Jungkook sendirian di kamar.

***

Setelah beberapa menit di kamar mandi, Jimin keluar dengan sudah mengenakan pakaian yang dipilihnya tadi, mendekat ke arah Jungkook yang duduk menyenderkan punggungnya di kepala ranjang sambil bermain ponsel.

"Kenapa kau beri celana ini sih?" Gerutu Jimin tidak terima menunduk menatap kakinya lalu kembali menatap Jungkook.

"Eh kenapa? Itu bagus" puji Jungkook mematikan layar ponselnya.

"Celananya robek"

Ingin sekali Jungkook mengeluarkan tawanya amat keras sekarang, namun niatnya itu diurungkan.

Alhasil Jungkook hanya terkekeh pelan, "Itu bagus dan sangat trendy. Stylenya memang seperti itu, Jimin-ssi"

"Tapi aku tidak suka, lututku jadi terlihat kan?"

"Sudahlah ayo kita berangkat sekarang, pakai sepatumu itu"

Jungkook menuding sebuah sepatu hitam menggunakan dagunya.

"Ini?" Jimin mengangkat sepatu itu.

"Iya itu, pakai saja"

"Hum baiklah"







🐰🐥







Dan disinilah mereka sekarang. Mall besar dan mewah sudah mereka datangi sejak dua menit yang lalu. Seperti biasa Jungkook menggunakan mobil hitam miliknya untuk sampai disana.

Dan jangan lupa soal Jimin, pria itu sungguh terlihat manis, imut dan cantik dengan balutan kain merah strip putih dan celana ketat hitam yang robek bagian lututnya. Sungguh perpaduan yang serasi.

"Sebenarnya kenapa kau mengajakku pergi? Dan tempat apa ini?" Jimin mengederkan pandangannya ke seluruh penjuru sudut mall.

Mereka berdiri sekitar lima langkah dari pintu masuk.

"Ini yang namanya mall. Beda dari minimarket yang kita kunjungi waktu itu. Kau ingat?"

Jimin mengangguk, "Yah aku ingat. Jadi apa bedanya?"

"Bedanya mall lebih besar dari minimarket. Di minimarket kita hanya bisa menemukan makanan dan minuman atau bahan keperluan mandi. Sedangkan disini semuanya ada"

Turn The Lights Off [Kookmin]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang