21

1.7K 161 15
                                    

Yoongi duduk diatas kasur hari benar-benar terasa sangat amat lambat. Ini bukan kamarnya, bukan kamarnya yang dulu. Sekarang ia berada dikamarnya dan Jimin. Jimin memang membeli rumah baru untuknya dan Yoongi. Setelah bercerai dengan Miingi rumah yang mereka tempati bersama dijual dan Jimin tinggal bersama ibunya kembali.

Kepala Yoongi berdenyut sakit ia kembali melihat kilas memori yang baru saja terjadi tadi pagi. Benar benar tidak pernah diduga.

Flasback on

"Aku Park Jimin berjanji akan menghormati dan mencintai Min Yoongi selamanya serta menerima kelebihan dan kekurangannya" Yoongi berdecih dalam hati saat Jimin mengucapkan itu.

"Aku Min Yoongi berjanji akan menghormati dan mencintai Park Jimin selamanya serta menerima kelebihan dan kekurangannya" Yoongi tersenyum kecut.

Jimin memeluk dan menciumnya. Benar benar palsu. Mata Yoongi dan Hoseok tak sengaja bertumbuk. Yoongi menelan ludahnya. Matanya menyiratkan banyak perasaan.

Semua orang bertepuk tangan dan memberi selamat kepada pengantin baru tersebut. Tapi ada seorang wanita yang menyebabkan terjadi pernikahan tersebut masih merasa bingung akan keputusan yang diambilnya.

"Ini yang terbaik"

Flashback off

Pintu kamar terbuka penampakan Jimin dan Miingi masuk kekamar bersama. Hey, siapa yang pengantin barunya disini.

"Aku mau ke kamar mandi dulu" ujar Jimin yang akan segera pergi namun tangannya lebih cepat ditahan oleh Miingi.

"Nanti saja aku harus bicara dengan kalian berdua" sambil menatap kearah Yoongi.

"Kau mau apa? Melakukan malam pertama dengan Jimin lagi?" sarkas dingin Yoongi. Jimin membelalakan matanya tidak percaya apa yang dikatakan Yoongi barusan. Setidaknya itu terlalu keterlaluan.

Miingi tersenyum kecut. Ia tidak lagi memiliki hak apapun terhadap Jimin. "Tidak, aku mau meminta satu hal lain lagi pada kalian. Terutama padamu Yoongi" Yoongi menghembuskan nafas kasar.

Kini mereka bertiga duduk disofa kamar Jimin dan Yoongi. Pintu kamar dikunci itu permintaan Miingi. Apa yang tidak akan diberikan untuk Miingi.

"Aku ingin kalian memiliki anak. Tapi..."

"Bukankah itu tujuanmu sejak awal" potong Yoongi. Jujur ia begitu lelah sekarang setelah seharian berdiri menyambut tamu dengan senyum palsu.

"Aku tau, kita semua tau. Hanya saja aku ingin anakku. Anakku darah dagingku Yoongi-ya" Miingi menunduk tidak berani menatap kearah Yoongi.

"Jadi...kau ingin aku melakukan bayi tabung? Ahahahaha" Yoongi terbahak kemudian ia berdecih lalu ia terdiam menatap Miingi intens.

"Entah bagaimana rasanya aku tidak terkejut. Jadi...itu saja permintaanmu nona. Tidak ada pesanan yang lainnya?" ujar Yoongi sambil memainkan alisnya.

"Yoongi aku tau ini sulit untukmu dan mungkin menghancurkan sebagian hidupmu. Aku minta maaf" Miingi mulai menangis.

"Sulit? Sejak pernikahan ini masih rencana saja sudah sangat sulit untukku. Menghancurkan sebagian hidupku? INI MENGHANCURKAN SELURUH HIDUPKU. Cih. Aku hampir lupa aku sama sekali tidak berhak atas hidupku. Ssst ssst jangan menangis noona kau harusnya bahagia anakmu akan segera hadir" Yoongi berdiri meninggal Jimin dan Miingi. Sedaritadi Jimin hanya menunduk dalam.

"Miingi sebaiknya kau keluar. Aku akan membicarakan ini bersama Yoongi. Sebagai pasangan" ujar lembut Jimin sembari membawa Miingi keluar kamarnya.

"Pasangan ya" gumam Miingi.

Yoongi duduk diatas kasur ia menggenggam erat jari-jarinya. Ini terlampau cepat. Jimin memperhatikan Yoongi. Seharusnya Yoongi tidak terlibat dalam hal yang sulit yang awalnya hanya Jimin dan Miingi.

"Yoongi jika kau tak ingin melakukannya maka tak apa apa aku tau permintaan Miingi yang kali ini... keterlaluan" ia takkan memaksa Yoongi untuk melakukan hal yang ini. Terlalu besar.

"Lalu kau mau apa menyentuhku agar kita punya anak? Aku tak masalah soal bayi tabung setidaknya aku memberi Miingi impiannya tanpa disentuh olehmu. Hanya saja ini... terlalu cepat. Aku masih ingin menikmati hidup. Setidaknya hal berharga yang mungkin masih aku miliki. Cita-citaku. Aku..." Yoongi terisak. Ia fikir setelah bertemu Hoseok hidupnya benar benar sempurna. Tapi semuanya sangat berbalik sekarang.

Jimin memeluk Yoongi. Ia merasa bersalah membuat Yoongi berada dalam posisi sekarang. "Aku minta maaf Yoongi-ssi. Mianhaeyo"

~~~
Tbc




WHY?!! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang