25

1.8K 164 20
                                    

Kini semua berkumpul dikediaman Yoongi dan Jimin. Bahkan Jimin memilih libur hari ini. Semua tengah berbahagia mendengar bahwa akan mendapat anggota baru yang memang sudah diharapkan sejak lama.

Yoongi menyandarkan tubuhnya kedinding. Melihat dua ibunya kini tengah didibuat sibuk dengan acara membuat makanan mereka.

"Eh ada Yoongi, sini duduk." Titah eommanya.

Bukannya duduk Yoongi justru memeluk kedua ibunya. Tangan halus dengan usapan lembut penuh cinta mendarat ditangan kepala Yoongi. Ia sangat menikmatinya.

Namun tiba-tiba datang juga sang ayah dari calon bayi ikut nimbrung dengan para calon nenek-nenek ini.

"Ayah juga mau peluk." Ujar Jimin dengan menyentuh bagian perut Yoongi. Sang empu kini merasa canggung dengan perlakuan Jimin.

"Aku... mau minum." Desis Yoongi. Semua langsung menyudahi acara pelukan ala teletabis. Dan ibunya Jimin memberi segelas air pada Yoongi.

Mata Yoongi melihat gelas yang sudah ditata rapi diatas meja. "Apa ini akan dibawa kedepan?" tanyanya.

"Iya, biar Jimin saja kau jangan lakukan apapun." Larangan telak dari nyonya Min.

"Apa? Eomma kenapa harus aku?" kini Jimin memberikan pendapatnya.

"Lalu kenapa harus Yoongi?" sinis balas Jimin dapatkan dari ibunya.

Yoongi terkekeh, ia tetap mengambil nampan tersebut. "Lagian aku ini hamil bukan lumpuh. Aku bisa jika hanya nampan dan gelas." Ujar tenang Yoongi.

Namun Jimin justru menghalangi jalan Yoongi. "Oh, jadi kau anggap aku ini lembek? Hah? Aku juga bisa jika hanya nampan dan gelas." Jimin merebut nampan tersebut karena merasa tersindir dengan ucapan Yoongi.

"Padahal aku tidak bermaksud menyindirnya." Gumam Yoongi.

Kemudian tawa terdengah pecah dari dapur. Kini Jimin semakin berprasangka bahwa Yoongi mengatakan yang tidak-tidak tentang dirinya.

Miingi memasuki dapur. Semua menjadi hening. "Hai sayang, baru sampai?" tanya nyonya Min.

Miingi hanya tersenyum dan berjalan kearah Yoongi sembari mengelus perut yang masih rata tersebut. Ia memeluk Yoongi dengan erat.

Mendekatkan bibirnya kearah telingan Yoongi dan berdesis, "Bukankah menyenangkan mendapat semua cinta dengan anakku yang kau kandung, Yoongi?".

"Tentu saja. Sangat menyenangkan." balas Yoongi membuat Miingi semakin murka. Ia melepaskan pelukan mereka.

"Selamat Yoongi. Jaga dia baik-baik." Lalu Miingi melenggang pergi keluar dapur.

Suasana benar-benar berubah disana.

"Bukankah aku juga ibunya." Batin Yoongi.

~~~

Hari ini Miingi berangkat ke Amerika untuk pengobatannya. Semua mengantar Miingi bahkan Jaebum juga ikut.

Kini mereka masih menunggu kedatangan Miingi. Yang tadi pamit, katanya tadi ia perlu bertemu seseorang.

"Em, eomma maaf aku harus bertemu temanku sebentar." Ujar Miingi beberapa saat lalu.

Jaebum juga baru kembali setelah dari toilet. Dan langsung bertanya, "Apa Miingi punya kekasih?".

Semua menjawab tidak tahu. Tapi bukankah lebih baik jika itu terjadi. Setidaknya Miingi menemukan seseorang sekarang.

"Lalu kenapa ia masih ingin Jimin?" batin Yoongi.

Miingi kembali. Kini Yoongi mengantar kakaknya, ibunya dan ayahnya menuju pesawat. Orang tuanya ikut Miingi setelah perbincang panjang pada akhirnya mereka memutuskan untuk menemani Miingi.

Satu kalimat yang Miingi tinggal untuk adiknya.










































"Jaga anakku dan hatimu. Jangan berpikir kau akan dapatkan semuanya dengan anakku sebagai alasan."

~~~

Sebelum author ingin mengucapkan permintaan maaf yang sebesar-besarnya. Karena ingkar janji yang pada awalnya akan update hari Minggu jadi hari Senin.

Maaf semua readers.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
WHY?!! Where stories live. Discover now