Ruang geladak Battle Ship Orion kini sudah dipenuhi oleh orang-orang yang biasa mengisinya. Rasanya sudah lama sekali tidak merasakan hal seperti ini. Kapan terakhir kali Cayna ke sini ya? Entahlah! Yang pasti sudah lama.
Semuanya kini mendengarkan apa yang dijelaskan Raptor tentang kondisi alam semesta akhir-akhir ini. Ada beberapa lubang hitam yang muncul di beberapa alam semesta. Sebenarnya bukan hal yang aneh jika lubang hitam tiba-tiba muncul. Itu memang adalah peristiwa alam. Namun mereka tetap perlu mengadakan pengawasan.
Semuanya pun kini mengerti dengan peran mereka masing-masing. Bahkan mereka juga kembali membaca materi yang sebelumnya disampaikan oleh Raptor. Ya, mereka harap bahwa ini hanya sementara saja.
"Jadi kita akan dibagi menjadi kelompok seperti biasanya,"
"Jika begitu, aku hanya berdua saja dengan Hammy, ya?" tanya Tsurugi.
"Ya! Kau tidak masalah, kan'?" tanya Stinger.
"Tidak! Tenang saja!"
Lagi-lagi Cayna merasa tidak enak dengan keadaan mereka sekarang. Disaat yang lain sedang mempersiapkan sebuah misi, ia justru harus pergi untuk masalah pribadinya. Bahkan kini raut wajahnya sudah berubah.
"Hei, Cayna! Jangan memasang raut wajah seperti itu!" protes Tsurugi saat menyadari perubahan pada diri Cayna.
"Maaf, sepertinya aku sudah agak keterlaluan," ucap Cayna dengan lirih.
Hammy kini merangkulnya dengan bersahabat. Gadis yang satu ini memang selalu seperti ini. Memikirkan urusan orang lain dibandingkan urusannya sendiri. Ya, dalam hal ini adalah urusan perasaannya.
"Tenang saja! Jika ada masalah, kami akan memanggil kalian kemari," ucap Hammy menenangkan.
"Benar! Lagi pula kau akan bertemu dengan pangeranmu! Kalau aku jadi kau, aku pasti sudah sangat tidak sabra!" ucap Raptor seraya kembali berkhayal.
"Hei, Raptor!" protes Hammy seraya mengembalikan gadis android itu ke dunia nyata.
Semuanya pun tertawa melihat tingkah dari keduanya. Namun, entah mengapa Cayna masih merasa aneh di tengah keadaan yang seperti ini. Apa benar ada seseorang yang mengikutinya? Tapi jika ada, bagaimana ia bisa mengikutinya sampai Battle Ship Orion?
"Hei, Cayna! -"
Panggilan itu berhasil mengembalikannya pada lamunannya, lagi. Ia menatap sang lawan bicara dengan terkejut. Kini ia dihadapkan dengan Shou. Namun untung saja Shou cukup bijak untuk tidak menanyakan tentang dirinya yang melamun. Lagi pula, Cayna juga tidak ingin membahasanya.
" – Maaf jika aku lancang. Apa kau mendapatkan penglihatan akhir-akhir ini?" tanya Shou.
Jika diingat-ingat kembali, rasanya memang sudah lama ia tidak mendapatkan penglihatan. Iya! Ia tidak mendapatkan penglihatan apapun tentang ini. "Tidak! Tidak ada!" jawabnya.
"Baiklah! Aku harap ini bisa menjadi pertanda yang baik untuk kita!" ucap Shou.
Ya, yang Shou katakan itu ada benarnya. Beberapa kali ia terlibat dengan hal seperti ini, ia selalu mendapatkan penglihatan. Dan saat ia mendapatkannya, sebuah hal yang tidak diinginkan pun terjadi.
Mereka semua pun mulai bersiap. Begitu pula dengan Cayna dan Lucky. Mereka pun memasuki Shishi Voyage dan memulai perjalanan mereka. Namun tanpa mereka sadari, seseorang kini mengikuti mereka dari belakang.
*******************
Iora kini berusaha menjaga jaraknya dengan dua orang di depannya. Hari ini ia kembali mengikuti Cayna. Karena sebelumnya ia tahu kalau gadis itu akan pergi jauh. Walaupun ia tidak tahu bahwa jauh yang dimaksud adalah pergi ke alam semesta lainnya.
Kini, ia mengendap-endap jauh di belakang kedua orang itu. Ia pun memperhatikan setiap langkah dari balik pohon terdekat dengan pintu masuk sebuah rumah sakit. Ada banyak dokter yang menunggu di sana. Tentu saja Iora tidak tahu siapa mereka.
***************
"Senang bisa melihatmu Kembali, Cayna!" sambut Poppy dengan senyum yang lebar.
Cayna tidak terlalu terkejut dengan penyambutan itu. Lucky bercerita bahwa kemarin ia juga sempat datang kemari dan memberi tahu para kamen rider bahwa Cayna akan datang kemari.
Pandangannya kini beradu dengan pemuda bugster yang berdiri di samping Emu. Ia tersenyum tipis saat melihat pemuda itu. Tentu saja semuanya sudah tahu dengan apa yang terjadi. Ya, walaupun dari Pallad sendiri itu karena Kiriya yang terlalu bersemangat. Terkadang orang seperti Kiriya bisa menjadi biang gossip.
Mereka pun berbincang-bincang ringan tentang keadaan di Bumi itu. Sedangkan kini Cayna sedang di hadapkan oleh ledekkan dari Nico dan juga Poppy. Sedangkan Pallad kini hanya tersenyum canggung.
Semuanya berjalan seperti biasa saja. Tidak ada yang aneh sama sekali. Bahkan Pallad membahas tentang surat yang pernah ia berikan. Dan tentu saja Cayna mengerti dengan apa yang tertulis di sana.
"Pallad! 39 (sankyu)," ucap Cayna dengan malu.
Namun di antara semua itu, ada yang mengusik diri Kiriya. Seperti ada seseorang yang sedang mengawasi mereka semua yang ada di sini. Siapa sangka bahwa Taiga juga merasakan hal yang sama.
Kedua orang itu kini saling bertatapan seakan sedang menghubungkan pemikiran mereka pada frekuensi yang sama. Taiga pun mengangguk pelan setelah ia menangkap apa yang Kiriya maksud. Ia pun berusaha untuk bersikap biasa agar tidak ada yang curiga.
Taiga pun menepuk pundak Nico dengan pelan. Dengan pelan juga gadis itu menoleh dan langsung mendapatkan kode untuk mendekatkan telinganya pada Taiga. Ia pun mendekat, begitu pula dengan Taiga.
"Apa kau bisa memeriksa pohon di sana? Yang dekat dengan gerbang masuk? –" tanya Taiga dengan berbisik.
Nico pun mengarahkan pandangan matanya ke arah yang Taiga maksud tanpa merubah posisi kepalanya agar tidak ketahuan. " – Aku dan pemeriksa medis itu seperti melihat seseorang yang sedang mengawasi kita. Tetapi bertingkahlah seperti tidak ada apa-apa,"
Dan memang benar! Ia bisa melihat seseorang sedang menatap ke arah mereka walaupun samar-samar. Nico pun membentuk jarinya untuk menandakan bahwa ia mengerti dengan apa yang Taiga maksud.
"Hei! Aku beli minuman dulu ya!" ucap Nico berbohong dan kemudian pergi.
Tentu saja ia tidak pergi membeli minuman. Ia memutar arahnya sehingga mengarah ke pohon tempat Iora bersembunyi. Dengan cepat Nico mengunci pergerakkan Iora. Gadis misterius itu mencoba melepaskan diri tetapi tidak bisa.
"Taiga! Ini dia penguntit kita!!!" teriak Nico memberitahu.
Semua yang ada di sana pun terkejut dengan apa yang terjadi. Begitu pula dengan Iora. Ia sangat ketakutan sekarang. Bagaimana jika Cayna mengusirnya. Bagimana? Bagaimana? Terlalu banyak pertanyaan bagaimana di kepala Iora saat ini.
Mereka langsung menghampiri tempat itu dan mempergokki orang yang sedari tadi berada di balik pohon. Cayna benar-benar terkejut dengan apa yang terjadi. Tidak mungkin gadis itu berada di sini, kecuali memang ia yang sejak kemarin mengikutinya. Tapi bagaimana bisa gadis itu mengikutinya sampai sini?
"Iora? Kau mengikutiku? Tapi bagaimana bisa?" tanya Cayna tepat sasaran. Dan kini Iora hanya bisa terdiam.

YOU ARE READING
Fate in Time
FanfictionThird Book (Last) of "Adventure of Important Thing" Trilogy Pertemuan Cayna dengan seorang gadis asing membuatnya kembali masuk dalam masalah baru. Masalah yang lebih rumit dari sebelumnya. Perhitungan waktu membuatnya sadar tentang gadis asing itu...