Chapter 23

1K 40 7
                                    

Naruto, Erza, dan Sasuke pergi ke sebuah toko mainan. Mereka mencari hadiah untuk disumbangkan ke anak - anak miskin.
"Anak - anak pasti suka dengan kereta mainan ini". Naruto mengambil satu set kereta mainan.
"Mereka akan suka ini". Erza mengambil sebuah boneka.

Mereka bertiga lalu membayar di mesin kasir. Namun, mereka melihat 2 orang yang mencurigakan. Mereka berencana untuk merampok toko mainan itu.
"Kita akan menghentikan mereka, sensei. Tapi kita harus menggunakan cara yang pintar", kata Sasuke.
"Aku tahu". Erza dan Sasuke memberi isyarat "apa".
"Kita akan membuat jebakan. Kita akan lihat seberapa bodohnya mereka".

Mereka bertiga mencari sebuah rumah tua di pinggir kota. Sasuke mengambil blueprint lalu mulai menggambar. Ia lalu memasang berbagai macam jebakkan di rumah itu.

Erza dan Sasuke menyelinap ke dekat toko. Terlihat kedua orang pencuri, sebut saja namanya Takeshi dan Harada, menggasak uang dari mesin kasir dan kotak penyimpanan.

PRANG!

Erza melemparkan batu bata ke kaca toko. Kedua pencuri itu langsung kocar - kacir. Harada dan Takeshi langsung keluar, hanya untuk terpeleset di jalan yang dibekukan oleh Erza dengan sihirnya.
"Hahahaha sayonara baka. Nikmatilah hidup kalian di penjara!". Erza dan Sasuke melesat ke rumah tua.

Di rumah tua, Naruto berada di atap. Ia lalu merapal handseal. "Suiton: Suiryuudan no Jutsu!". Naga air raksasa terbentuk dan membuat kedua pencuri itu basah kuyup.
"Hei kau lewar depan aku lewat samping!", kata Harada. Takeshi berusaha membuka pintu depan. Tetapi gagang pintunya panas sekali karena dipanasi dengan jutsu Katon oleh Sasuke.

Harada membuka pintu belakang hanya untuk dijatuhi perkakas dari langit - langit rumah. Ia lalu pergi ke toilet dan menyalakan lampu yang sebenarnya ia  menyalakan obor las. Kepalanya terbakar dan ia mencelupkan kepalanya ke lubang toilet yang berisi minyak tanah. Toilet itu langsung meledak seketika.

Takeshi lalu masuk lewat basement tetapi ia disemprot pylox oleh Erza. Ia berusaha mencuci tangan tetapi Erza mengaliri wastafelnya dengan chakra Raiton.

Kedua pencuri itu lalu masuk ke ruang tengah. Mereka dilempari tepung oleh Naruto dan Sasuke. Ketika Naruto, Sasuke, dan Erza naik ke lantai dua, Naruto menggelindingkan sebuah pipa besi ke mereka.
"Hei apakah kalian sudah menyerah? Apakah kalian sudah kapok?", tanya Naruto mengejek.
"Tidak akan!". Harada meneriaki Naruto.

Naruto, Erza, dan Sasuke naik ke atap. Sasuke mengaitkan gagang pintu ke kotak alat di atasnya. Ketika kedua pencuri itu menarik gagang pintu tersebut, kotak alat itu meluncur ke bawah dan mendorong mereka ke dinding.

Mereka berdua sampai ke atap tetapi Naruto, Erza, dan Sasuke sudah turun ke bawah. Kedua pencuri itu  menuruni atap dengan tali. Bodohnya, mereka tak tahu bahwa talinya sudah direndam minyak tanah. Naruto merapal handseal.
"Katon: Hosenka no Jutsu!". Bola api biru kecil keluar dari mulutnya. Kedua pencuri itu langsung ketakutan. Mereka pada akhirnya jatuh dari ketinggian. Kedua pencuri itu kapok dikerjai oleh ketiga orang itu.

"Biar aku melakukan penutupan". Naruto menggunakan bloodbendingnya untuk menggerakan kedua pencuri itu ke sana ke mari. Kedua pencuri itu hanya bisa berteriak minta ampun karenanya.
"Bersyukurlah karena aku buta aku tak perlu melihat wajah busuk kalian. Haram aku melihat wajah kalian". Naruto lalu melemparkan kedua pencuri itu ke pohon yang tinggi dengan teknik pengendalian darahnya.

Ketiga Shinobi tersebut mengembalikan uang itu ke pemilik toko mainan. Semua uang di toko pada akhirnya disumbangkan ke panti asuhan.

TBC...

Hahaha jadilah parodi Home Alone 2.
Kalian suka jebakan yang mana?

Vote and Comment, Please!

Naruto Ackerman: Master of Medic and KenjutsuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang