Chapter 34

827 41 3
                                    

(Untuk gambarnya, bayangkan warna pupil mata Naruto biru ultramarine yaa)

Naruto, Erza dan Mikasa menginap di Hokage Mansion.
"Arigatou Tsunade-sama sudah mengijinkan kami tinggal di sini", kata Mikasa.
"Sama - sama Mikasa-san", kata Tsunade.

Naruto tengah memasak di dapur.
"Naruto biar aku saja yang memasak", kata Tsunade.
"Aku bisa sendiri kok Tsunade-sama". Naruto memanfaatkan lidahnya untuk memilih bumbu.
"Dia menggunakan lidahnya untuk memilih bumbu. Menarik", batin Tsunade.

Tak lama kemudian, makan malam sudah siap.
"Selamat makan!". Semuanya menikmati makan malam.
"Makanannya enak Naru", kata Mikasa.
"Iyah", kata Erza.
"Karena aku membuatnya dengan hati", kata Naruto tersenyum.

Setelah makan, Naruto pergi halaman belakang untuk berlatih mengendalikan bulan. Kali ini ia belajar untuk menaikkan dan menurunkan bulan di langit.
"Bagus Naruto. Kau berhasil menaikkan dan menurunkan bulan di langit. Kali ini aku akan mengajarimu cara menaikkan dan menurunkan bulan sesuai dengan jalan pikiranmu".
"Naruto ada sesuatu yang ingin kuberitahu padamu". Mikasa menghampiri anaknya dengan sebuah kertas.

Kertas itu adalah surat yang Mikasa temukan ketika ia menemukan Naruto.
"Surat ini ada padamu ketika Mama menemukanmu". Naruto lalu menggunakan chakra untuk membacanya.

🎵Gan En De Xin

"Hiks hiks kenapa aku dibuang? Apakah aku anak pembawa sial?". Naruto mulai menangis.
"Tidak Naruto. Sesuatu terjadi pada kedua orang tuamu sehingga mereka terpaksa menghanyutkanmu ke sungai".
"Hiks hiks aku benci mereka". Mikasa segera memeluk Naruto.
"Naruto jika orang tuamu sayang padamu, mereka pasti menyesal karena harus menghanyutkanmu".
"Mamaaa hiks hiks". Mikasa lalu memeluk erat Naruto.
"Shhh kau tetap anak Mama nak".

Tsunade yang melihat mereka dari teras merasa trenyuh.
"Jadi sedekat ini ya hubungan Mikasa dengan Naruto?", batinnya.

Hari itu diadakan ujian final untuk menjadi Jounin. Tsunade agak mengubah sedikit peraturannya. Kali ini para peserta harus mengalahkan "Pendekar Buta" aka Naruto. Ada 4 peserta yang lolos ke ujian final.

Seseorang turun ke lapangan. Ia adalah wasit. "Yukine dari Suna silahkan turun ke lapangan".

Seorang wanita berambut coklat turun ke arena.
"Peraturannya kau harus melawan Pendekar Buta yang ada di hadapanmu ini". Di hadapannya adalah seorang pemuda berumur 16 tahun berkulit tan karamel, barambut kuning, bermata biru safir, dan memiliki tanda lahir di pipinya. Ia mengenakan haori merah dan membawa tongkat penuntun.

 Ia mengenakan haori merah dan membawa tongkat penuntun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Naruto Ackerman: Master of Medic and KenjutsuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang