Chapter 35

827 32 14
                                    

Di tengah hutan di sebuah perbukitan dekat Kota Tanzaku, Naruto merapal handseal lalu menghentakkan kakinya. Dari hentakkan kaki itu, muncul mansion besar dari dalam tanah.
"Ini rumah siapa Naruto-kun?", tanya Erza.
"Ini tempat tinggal kita sekarang. Tempatnya dekat kota".

Mereka masuk ke mansion itu. Interiornya begitu mewah bak istana.

 Interiornya begitu mewah bak istana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Wuaaahhh bagus banget!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Wuaaahhh bagus banget!". Erza kagum akan interior rumah baru mereka.
"Yah aku membayangkan rumah yang nyaman untuk ditinggali", kata Naruto.
"Arigatou, sayang". Mikasa mengacak - acak surai pirang Naruto.

Naruto dan Erza pergi ke kota Tanzaku untuk membeli bahan makanan. Tiba - tiba, mereka mendengar kerumunan orang yang berlarian.
"Ada apa ini?", tanya Naruto.
"Ada orang mabuk yang mengacau di bar!", kata seorang wanita.

Naruto dan Erza pergi ke bar yang dimaksud orang itu. Terlihat ada orang yang sudah minum 10 botol sake dan membuat kekacauan di bar.
"Tunggu dulu. Ini kan guru Akademi Ninja Konoha. Ciri khasnya dia punya bekas luka di hidung", batin Erza. Naruto menggunakan bloodbending untuk menghentikan orang itu.
"Aku tak akan kalah dengan bocah buta sepertimu!".
"Oh ya!? Justru kau yang buta. Siapa suruh kau mabuk!?". Naruto menggerakan tubuh orang itu ke sana ke mari.

Tak lama kemudian, ANBU Konoha datang dan membawa orang itu.
"Terima kasih anak muda. Orang ini sudah banyak mengacau". ANBU itu lalu pergi.

Kembali ke rumah, Erza dan Naruto menyiapkan makan malam.
"Aku akan membuat mochi untuk Mama". Naruto tengah menguleni adonan.
"Kita buat saja Naru. Mama pasti suka". Erza sedang membuat isian kacang merah untuk mochi itu.

"Ini mochi untuk Mama". Naruto memberikan sebuah mochi untuk Mikasa.
"Arigatou sayang". Mikasa memakannya. "Wuaaaahh ini enak sekali!".
"Mama suka kami senang". Naruto dan Erza memeluk Mikasa. "Kami sayang Mama".
"Mama juga sayang kalian anak - anak".

TBC...

Gomen ne jika terlalu pendek.
Chapter depan nanti adalah awal kehamilan Erza.
Nantinya Erza ngidam apa ya?

Vote and Comment, Please!

Naruto Ackerman: Master of Medic and KenjutsuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang