Mama Jennie

210 32 58
                                    

Hari hari tanpa ezra terasa sangat sunyi senyap bagi seorang nalisa. Gadis berponi yang kini mendudukkan dirinya di bangku kelasnya, sembari ia terus menatap bangku kosong di sebelahnya.

Nalisa merindukan ezra, ia benar benar kehilangan sesosok laki laki gila yang selalu menghiasi harinya. Sudah tiga hari ini juga, laki laki itu tidak hadir ke sekolah bahkan ia pun sudah tak lagi spam chat di ponsel nalisa.

Nalisa merasa sangat sedih hatinya. Ia juga merasa bodoh, hatinya selalu mengatakan bahwa nalisa suka dengan ezra tetapi kenapa mulutnya selalu enggan dan berbalik dari perasaannya.

"Ezra nalisa kangen.. hiks!". Nalisa menangis, mengingat semua perlakuannya pada ezra, kini laki laki itu pergi meninggalkannya.

"Maafin nalisa ezra!". Cicitnya lagi lebih terisak.

"NALISA LO KENAPA???". Pekik zenya yang baru saja masuk ke kelasnya di ikuti roje dan jio di belakangnya.

Untung saja, keadaaan kelas tidak begitu ramai karena semua murid mayoritas tengah menikmati jam istirahat dan menghabiskan waktunya di kantin untuk makan atau sekedar jajan.

"Nal lo kenapa?". Kini giliran roje yang bertanya, bahkan ia juga sudah memeluk nalisa.

Nalisa masih menangis, sembari sesegukan di dalam pelukan roje..
"Nalisa kangen ezra je.. nalisa udah salah sama ezra! Nalisa.. sayang sama ezra! Hiks..". Kata nalisa di tengah isakannya.

Ketiga temannya hanya saling tatap menatap, mereka pasti mengerti apa yang di rasakan oleh nalisa sahabatnya. Mereka menganggap nalisa terlalu mementingkan dirinya sendiri, tanpa tau apa isi hati ezra di sampingnya dulu. Dan sekarang, nalisa menyesal karena sudah kehilangan ezra.

Jio menghela nafasnya panjang, lalu mengusap punggung nalisa menenangkan.
"Lo sabar ya nal! Gue udah tanya sama jiwon dimana ezra sekarang, tapi jiwon juga gak tau keberadaan ezra ada dimana.. terlebuh lagi tante lisa, mamanya ezra sendiri aja sampai sekarang masih belum tau dimana anaknya sekarang.. dia juga masih terus nyari ezra kok..". Kata jio.

"Iya nal! Juna, yohan dan chandra juga udah nyoba cari ezra ada dimana tapi yang mereka dapatkan nihil, nomor hpnya aja gak aktif sampai sekarang.. mereka udah berusaha cari ezra, gue sih takutnya ezra ngelakuin hal hal yang gak sewajarnya soalnya kan dia pergi dalam keadaan marah sama lo nal! Dia emosi!". Tambah roje yang membuat suasana menjadi bertambah panik.

Nalisa geleng geleng kepala.

"Roje kok ngomongnya gitu sih hiks..". Nalisa menangis lagi.

"Je... lo gila ya ngomongnya begitu!". Ucap zenya kesal sambil menoyor kening roje sedikit keras.

"Kan kali aja zenya! Soalnya tuh anak udah 3 hari gak pulang pulang! Kali aja kan dia nyemplung ke sungai atau berdiri di rel kereta terus di tabrak, mati deh!". Ceplos roje lagi.

Nalisa semakin menangis, bahkan tangisannya semakin terdengar sangat keras.

"Huaa... gak roje.. gak... ezra gak boleh mati! Ezra masih hidup! Ezra maafin nalisa!! Nalisa cinta sama ezra! Hua...". Tangis nalisa kencang.

"Aduhh nal jangan nangis dong!". Jio mencoba menenangkan nalisa, sedangkan zenya udah melotot tajam menatap roje.

"Goblok! Goblok! Goblok! Goblok!! Roje goblok!!!". Umpat zenya sambil terus menoyor jidat roje hingga rambut roje menjadi berantakan saking kerasnya toyoran dari zenya.

"Ihhh zenya rambut gue rusak ini!!". Kesel roje merapihkan rambutnya.

"Habisnya lo goblok banget! Udah tau nalisa lagi nangis malah nakut nakutin, untung yang denger nalisa dia cuman nangis, coba kalo tante lisa? Udah di cincang abis lo!!". Balas zenya yang udah sewot banget.

Naughty Man[✔]Where stories live. Discover now