Mafia • Pjm [COMPLETE]

-5- Wedding

Vote before you read.

Pria tampan itu tidak sepenuhnya waras
Mungkin.

●︿●●︿●●︿●

"Kita akan tetap menikah, besok."

Sahut pria itu, sembari menyeruput satu Cofee susu panas yang sangat menggiurkan tersebut. Memandang gadis yang ada tepat didepan nya, begitu gugup terlihat.

Beberapa pengunjung yang datang di Restoran ternama ini juga tidak bisa menganggu obrolan serius Jimin dengan jira sekarang.

"Jangan khawatir, aku tidak akan membebanimu layaknya Istri sungguhan. Hanya cukup lakukan itu didepan kolega perusahaan saja." titah nya kembali.

Jira menahan nafas nya beberapa detik, entah mengapa mulut Jimin dengan lancar berbicara hal tersebut. Mempermainkan pernikahan yang sudah sangat salah.

"Jadi ini semacam, Pernikahan bohongan?." tanya Jira dengan penuh keseriusan.

Jimin menatap Jira disana, sebelum kembali menghabiskan Cofee nya yang tinggal beberapa tegukan lagi.

"Tidak sekuno itu. Aku tetap melakukan kewajibanku sebagai suami, terlebih pasal uang. Dan ini sah juga dimata agama ataupun negara." seru Jimin menjawab penuh kejelasan.

"Tetapi-"

"Aku tidak akan menyentuh mu. Pegang ucapan ku kali ini. Jika itu yang kau khawatirkan, lagipula kau juga tidak sepenuhnya seleraku." Sahut Jimin lancar.

Kalimat itu memang berhasil membuat Jira termangu tidak percaya. Bisa bisa nya pria itu mengucapkan hal tidak senonoh berbau mesum?, padahal Jira mengkhawatirkan , bagaimana jika dia benar akan menjadi janda diusia muda.

Dasar lelaki.

"Kau begitu terkenal, bagaimana jika penggemar mu berani mengancam ku, lalu membunuhku?." Cemas Jira bukan main.

Pasal nya itu memang benar, Nama Jimin sangat tidak asing di Negara ini. Selalu mejadi langganan televisi yang terus menampilkan wajah serta berita tentang nya. Tentu Jira akan khawatir.

Mengkhawatirkan diri sendiri.

"Pasti kau akan mati."

Mata Jira membulat seketika, rasanya ingin melemparkan kursi saja untuk manusia bernama Park jimin ini. Sial.

"Tidak lucu."

"Uang ku akan menutup rapat rapat mulut mereka. Aku akan menjamin keselamatan mu, Jika saja-" jeda Jimin membuat penasaran.