MH-8

219 40 2
                                    

💞

"Hai! Apa kami mengenalmu?"

Kesadaranku seakan di tarik paksa saat seseorang dengan mata tajam namun terlihat jenaka membuka suaranya lebih dulu. Namja itu mengenakan kemeja putih dan memegang sebuah mic. Apa dia vokalisnya?

"Dia, Wendy. Pacarku." Aku mengangkat kepala untuk melihat ekspresi Chanyeol Oppa yang memperkenalkanku di sampingnya. Ada senyum tipis tersemat di sana.

"Dia Baekhyun, Vokalis utama kami," ucapnya kemudian.

Aku kembali menghadap ke depan dan melambaikan tanganku. "Hai, Baekhyun Oppa."

"Hai cantik..."

"Dia, juga vokalis kita sekaligus gitaris. Namanya Taehyung." Chanyeol Oppa menunjuk laki-laki yang mengenakan kemeja hitam yang berdiri di samping Baekhyun Oppa.

"Hai... Aku Taehyung. Kau bisa memanggilku, V, atau Oppa, Atau sayang. Terserah." Ucapannya mendapat dengusan hampir dari semua orang di ruangan ini kecuali aku tentu saja.

"Hai... Oppa."

"Mereka saudara kembar tapi tidak identik." Aku terperanjat mendengar penjelasan Chanyeol Oppa. "Wow! Menakjubkan," spontan aku meneriakan itu.

"Tentu. Kami memang begitu." Dan senyumku melebar mendengar tawa keduanya.

"Kalau yang berdiri di sebelah kanan, kau pasti sudah mengenalnya bukan?"

Aku mengangguk. "Nde. Jongin Oppa. Hai..."

"Hai... Gadis yang aku tidak tahu namanya."

Aku tertawa sembari memerhatikan namja yang malam ini memakai jaket levisnya itu. "Aku Wendy, Oppa."

"Oke. Sekarang aku sudah tahu. Hai... Wendy..."

Aku tertawa kembali karenanya.

"Nah, yang terakhir itu. Dia Junhoe. Keyboardis kami."

"Hai... Oppa..."

Dia menatapku dalam diam, tanpa ekspresi. Namun setelah bahunya di sentuh pelan Taehyung Oppa, dia mengangkat tangannya. "Hai," ucapnya datar.

Tunggu. Apa itu barusan? Kenapa dia terlihat dingin? Apa artinya dia tidak menyukaiku?

"Oke. Lima menit lagi kita tampil."

Perhatianku teralihkan saat Chanyeol Oppa menarik tanganku. "Kau harus melihat penampilan kami di kursi yang sudah aku siapkan. Pergi dari pintu samping ini dan duduk di kursi paling depan yang ada sebuket bunga mawarnya, paham?" Aku mengangguk. Dan senyum Oppa seakan mampu memperbaiki hatiku yang sempat tak menentu melihat ekspresi salah satu anggota bandnya.

Ya, Junhoe Oppa. Entah kenapa aku melihat ada ketidak sukaan yang tidak ia tutupi sedikit pun untukku.

"Hati-hati, Wendy..."

"Kau harus bertepuk tangan dengan sangat keras, oke?"

"Kurasa tidak perlu, itu akan terlihat norak. Cukup bertepuk tangan biasa saja, oke Wendy."

Aku hanya tersenyum lalu mengangguk menanggapi ucapan mereka sebelum mengikuti instruksi Chanyeol Oppa tadi.

Kafe ini sangat luas. Ada banyak sekali orang. Kursi dan meja tersusun rapi layaknya kafe pada umumnya. Namun khusus untuk kursi di dekat panggung itu, telihat beberapa meja khusus berbentuk bulat dan di isi lima sampai enam kursi. Dan yang ku perhatikan justru di meja-meja itulah yang saat ini terlihat penuh. Namun ada satu meja bulat kecil yang berada di sebalah kanan panggung yang terdapat satu kursi. Aku mendekatinya saat melihat sebuket mawar di atas mejanya.

Main Hati [fanfiction] √Where stories live. Discover now