23. Istri galak!

7.3K 533 15
                                    

Al meraba ranjang di sampingnya, bukan badan lebar sang istri yang ia temukan namun malah satu setel pakaian santai dengan handuk kering yang nongkrong cantik menggantikan keberadaan Qiana.

Pasti ini istrinya yang menyiapkan, tidak membutuhkan waktu lama Al langsung memulai ritual mandinya.

Setalah selsai bersiap-siap, Al pun kelangkah keluar dari kamarnya. "Ko Dad nyapu?"

Vian mendengus, kembali menyapu lantai rumah. Wajahnya kusut bagai pakaian kotor. "Perintah kanjeng ratu."

Al tertawa. "Semangat!" tangannya ia kepalkan ke udara, dengan senyum bodohnya membuat Vian yang kesal langsung melempar sapu yang ia pegang tadi.

Segera saja Al ngacir keluar, yang mengakibatkan ia tidak terkena sambitan sapu dari Ayah nya itu.

"Dasar anak itu." gerutu Vian tidak habis pikir.

Al melotot saat sampai di teras rumah, di sana ada Ibu, sang istri dengan si kembar yang sedang bermain bola. "Apa-apaan kamu Qi!" frustasi Al merebut alih benda bulat yang sedang berada di bawah kendali sang istri.

"Yang apa-apaan itu A'a? Awas Qia mau ngalahin timnya Ade sama Mom," Qiana mendorong badan kekar Al.

Namun malah tubuh Qiana yang tiba-tiba melayang di gendongan laki-laki menyebalkan dengan sejuta peraturan yang membuat orang bisa langsung kejang-kejang.

"Abang, amAde maen sama temen kalian aja, Mom juga kalo encok entar nangis," omel Al sembari membawa Qiana ke dalam rumah.

Ella memutar bola mata malas, mulut anaknya itu minta di sumpal dengan lap basah. "Kuy lah kita masuk aja, dari pada Papa kalian malah ngamuk," ella menggandeng kedua pergelangan tangan cucunya.

*

"Kamu denger saya kan Qi?!"

Qiana menatap enggan laki-laki yang sedang menatapnya tajam itu. "Debay yang minta aku main bola ko," bibir Qiana mengerucut kesal saat Al malah berkacak pinggang.

"Ga mungkin debay, paling kamu yang emang ga bisa diem!"

"Tapi bener Debay A'"
"Qia mau jalan-jalan ke taman aja, kali aja ketemu temen Qia di sana. Bosen Qia liat wajah A'a mulu."

Al mengerutu, ikut berjalan dibbelakang sang istri. "Saya ikut pokoknya, kamu kalo ke sana sendiri pasti matanya ke mana-mana cari cogan "

"Sok atuh ngintil biar dikata Kakaknya Qia," Qiana terkekeh geli saat wajah laki-laki di sampingnya berubah keruh. Memang setiap merek pergi berdua, orang-orang banyak yang mengira kalau ia juga Al adalah sepasang Kakak beradik.

Menyebalkan untuk Al namun sangat membahagiakan untukku.

"Saya bakal bawa surat nikah, biar kalo mereka ga percaya, bakal langsung saya tunjukkin buktinya kalo saya suami kamu!" cetus Al membuat tawa Qiana semakin kencang.

Al mendengus, memeluk pinggang lebar sang istri. "Seneng yah liat suaminya secara tidak langsung dibilang udah tua sama orang."

"Seneng dong,"
"Nyadar diri aja si A' kan emang bener A'a udah tua."

Al mendengus, mencium atas kepala Qia sayang. "Walaupun tua saya tetap tampan," pedenya, yang langsung dihadiahi cubitan maut milik Qiana Zury.

Suami Kampret! || ENDWhere stories live. Discover now