04

62 29 11
                                    

Heyyooo guys
Maaf nih author baru update, lagi sibuk nugas

Jangan lupa tinggalkan jejakmu
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Happy Reading💙

"D dia s s-suka sama

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"D dia s s-suka sama ..."

I was born a fool, Broken all the rules. Oohh....

Belum sempat Vania menjawab, ponsel Vania berbunyi ringtone lagu Lathi dari Weird Genius yang menandakan ada seseorang yang menelepon Vania. Vania pun segera menggeser tombol warna hijau untuk mengangkat telepon itu.

"Halo" sapa Vania terlebih dahulu

"Kamu itu mama tinggal udah kelayapan aja! Dimana kamu sekarang?!" Jawab seseorang dibalik telepon itu

"Vania lagi sama temen, ma."

"Cepat pulang! gak ada bantahan!!"

"I iy-ya, ma" Ucap Vania yang terdengar lesu

tuutt..

Terdengar panggilan yang dimatikan sepihak.

Wajah Vania terlihat murung dan sedih, tapi dengan cepat gadis itu menutupi raut kesedihannya dan langsung menyunggingkan senyumnya lagi.

"Ada apa van?" tanya pemuda yang tak lain adalah Raka.

"Gak apa-apa kak. Gue pamit dulu ya kak, dicariin mama" pamit Vania yang mulai beranjak ingin pergi dari cafe tersebut

Tiba-tiba ada tangan yang menyekal pergerakan Vania yang ingin pergi.

"Gue anterin ya" tawar Raka

"Engga usah kak, makasih. Gue bisa pulang sendiri kok." tolak gadis itu hati-hati takut menyinggung pemuda itu.

"Udah sore. Lu pulang sama gue." Ucap Raka yang tak bisa dibantah lagi.

Akhirnya Vania pulang diantar oleh pemuda itu.

Sesampainya di depan gerbang rumah Vania, ada mamanya yang sudah bersidekap didepan pintu dan melihat kearah Vania dengan tatapan tajamnya.

Vania turun dari motor Raka. Dan berterimakasih karena dia mengantarkannya pulang.

"Masuk!" titah mama Vania sembari menatap Raka dengan tatapan tidak sukanya.

Vania pun merasa bersalah dengan pemuda itu. Gara-gara dia, pemuda itu di tatap seperti itu oleh mamanya.

"Cepat masuk!"

Vania segera masuk karena tidak ingin melihat mamanya bertambah marah kepadanya.

Vania melihat kearah jendela, ternyata Raka sudah menancap gasnya untuk pulang.

"Kemana saja kamu dengan laki-laki itu?!"

"Bukan urusan Mama!" Bentak Vania

"Heh!! Berani kamu ya melawan mama kamu!"

"Oh ya? Apakah aku masih anakmu? Setelah Mama ceraiin Papa dan ninggalin aku sendiri dengan keadaan terpuruk apakah itu yang disebut dengan Mama?" Ucap gadis itu dengan mata yang berkaca-kaca.

"Maafin mama.." ucap wanita paruh baya itu

"Mama gak berniat meninggalkan kamu sendiri.. Kamu gak tau apa yang Mama rasain, dan mama gak mau kamu tau tentang itu," ucapnya lirih

Vania makin terisak dan segera memeluk wanita didepannya ini dengan erat, dia tidak mau ditinggalkan lagi. Dia pun menumpahkan tangisnya dipelukan sang mama, orang yang melahirkannya.

•••

Disisi lain, ada pemuda yang baru saja memarkirkan motornya di depan sebuah rumah yang terbilang sederhana namun berkesan mewah.

Dia memencet bel rumah itu, dan terlihat seorang wanita paruh baya yang memakai daster. Yang diyakini adalah pembantu di rumah Joy, sahabat Raka.

"Eh ada den Raka, mau cari den Joy ya?" tanya bi iyem

"Iya bi, Joy nya ada di dalem kan?"

"Ada kok den, aden langsung ke kamarnya aja. Kebetulan ada den Mario juga didalam,"

Raka mengangguk mengiyakan, kemudian dia langsung naik ke atas menuju kamar Joy.

"Wee bro, abis darimana dah lu. Lama amat" Itu suara dari Mario yang sedang tiduran di sofa milik Joy. Sedangkan Joy asik bermain ps sendiri.

"Abis nganterin Vania." tutur pemuda yang ditanyai itu dan menyambar stick ps yang sedang dimainkan oleh Joy.

Joy yang merasa permainannya di ganggu langsung berdecak malas.

"Ya ilah gercep amat lo. Jangan jangan lo suka ya sama tuh cewek" tuduh Joy

"Cih apaan lo pada, cantikan juga Tania." Balas pemuda itu blak-blak an.

"Trus lo ngapain deh deketin tuh cewek. Pakek acara nganterin segala,"
sungut Joy

"Ya biar bisa tau tentang Tania lah," Jawab Raka dengan tangan dan mata yang masih fokus bermain ps.

Mario dan Joy pun hanya bisa geleng-geleng kepala melihat kelakuan sahabatnya.

"Kalo tuh cewek nyimpen perasaan ke lo gimana, Rak?" tanya Mario

"Ya itu kan urusan dia, ngapa gue yang harus mikirin kampret"

"Ck, dasar lo. Terus gimana tuh sama Tania? dia suka sama lo juga?"

Yang ditanya pun hanya mengedikkan bahunya tanda tak tau. Kemudian mereka pun kembali bermain ps.

•••

Gimana nih ceritanya??
Kira-kira ntar Raka sama siapa nih?

Hayoo kalian shipper siapa?

RakaVania
atau
RakaTania

Tunggu kelanjutannya okay.

Jangan lupa vomment nya, karena vote dan komen kalian sangat berharga buatku guys:'>

Tbc-!

5 Mei , 2020

PupusWhere stories live. Discover now