Kerjasama Baru

422 29 10
                                    

Emy memasuki kantornya, pertemuannya dengan Raisa sungguh diluar dugaan.
Direbahkannya tubuh Emy ke atas kursi empuknya.
Lalu dengan cepat ia berganti posisi memautkan tangannya, menempelkan pada dahinya.

Sekilas ia melihat pigura di sisi mejanya, David sudah berkali - kali menyarankan untuk membuang foto itu. Tapi Emy selalu saja memohon untuk tetap menyimpannya.
Emy mengambil pigura kecil itu.

"Mamah akan berjuang keluar dari bayang - bayang hitam itu" gumamnya pelan.

--

Raisa masih menatap ke arah lorong yang dilewati Emy atau Almira itu. Meskipun sudah tidak terlihat lagi, tapi Raisa masih memandangnya.

"Apa Kakak sudah melupakan Kami ?" gumam Raisa sedih.

--

Raisa kembali ke hotel tempat mereka menginap.

"Dari mana ?" pertanyaan itu keluar dari pria tegap yang menunggu di depan pintu kamarnya.

"Aku sedang tidak mood, jangan ajak Aku bicara" jawabnya lalu melewati pria itu untuk masuk ke dalam kamarnya. Pria tadi bukannya pergi malah mengikutinya masuk ke dalam kamarnya.

"Ada apa ?" seperti sudah hapal dengan sikap Raisa, pria itu terlihat khawatir.

Raisa menatapnya, "Nanti, saat yang tepat Aku akan beritahu"

Pria itu mengelus kepala Raisa dengan sayang, "Kakakmu menunggu. Ada yang ia ingin bicarakan"

Raisa menatap ragu, "Ada apa ?" selidik Raisa

Pria tadi hanya mengangkat bahunya, "Entahlah, yang pasti bukan sebuah masalah"

Raisa mengangguk lalu keluar dari kamarnya menuju cafe hotel dimana Alfian sudah menunggu.

"Kenapa lama? Dari mana saja ?!" tanya Alfian saat melihat Raisa dan Farhan datang.

"Ada apa ?!" tanya Raisa tanpa mau menjawab pertanyaan Kakaknya itu.

Alfian yang menyadari mood Raisa yang sedang tidak enak, tidak mau membuang waktu.

"Baiklah, kita akan bekerjasama dengan pihak Singapore untuk hotel kita" Alfian menunggu tanggapan Raisa namun Raisa hanya diam seakan menunggu kelanjutan ucapan Alfian.

"Ok, Kamu tau restaurant tempat pernikahan temanmu kemarin? Kita akan bekerjasama dengan mereka" tambah Alfian.

"Maksud Kakak ? The Memories ? Kakak yakin mau bekerjasama dengan mereka ?!" reaksi Raisa terlihat berlebihan.

"Wow, ada apa Raisa ? Kamu lihat sendiri, restaurant itu tidak biasa dan akan bagus kalau kita bangun seperti itu di Indonesia, di hotel kita. Banyak yang akan berkunjung dan akan menaikkan pendapatan kita" jelas Alfian dengan segala perencanannya "Makanannya juga, semua yang mereka tampilkan sangat menjanjikan"

Raisa mengela nafas lelah, baru saja dia bertemu dengan Almira yang sudah berganti nama menjadi Emy.  Dan sekarang mantan suaminya mau bekerja sama dengannya ? Apa dia tidak waras ?

"Apa Kakak tau siapa pemiliknya? Kalian sudah berbicara ?" tanya Raisa lagi

"Kalau tidak salah pemiliknya sepasang kekasih David dan Emy, Emy yang membuat makanannya sedangkan David yang mengurus management nya. Kita akan meminta bantuan Mr. Robert untuk membujuk mereka" jelas Alfian dengan mata berbinar.

"Emy itu Almira Kak" ucap Raisa dalam hati. Raisa lagi - lagi menghela nafas lelah, "Kalau ini terjadi biar Aku yang memegang proyek ini" singkat Raisa lalu pergi meninggalkan Kakaknya dan juga Farhan.

Next WeddingNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ