16. Calon

2.6K 232 11
                                    

"Ibu tinggal pilih mau sendal yang mana? Putih atau hitam? Nanti sisa nya ibu kasih sama bi Inah, terus ibu juga tinggal pilih baju nya mau yang mana soal nya ada 3, 2 buat ibu sisanya buat bi Inah.. Kasihan Bi Inah anggap saja, itu hadiah karena selalu jaga ibu pas waktu Ziel tugas ter,--"

"Ada yang lamar Ibu" potong Tiara sambil menatap Ziel serius

Ziel yang memegang sandal tiba tiba sandal itu menghantam lantai
"Hahaha, ada ada aja"

"Ibu serius Ziel" ucp Tiara tajam

"Siapa orang nya? Kerja apa dia? Berani berani nya lamar ibu orang, om om genit? Biar Ziel yang hadepin Ibu terasa terancam kan?" tanya Ziel serius

"Tidak Ziel, Ibu bahkan menyukainya. Ziel dia Ayah Isya"

"Apa? Pak Sabda?" tanya Ziel terkejut

"Yaa, rencana nya malam ini kami akan malam bersama kamu Ziel" ucap Tiara

Ziel pun menghampiri Ibu nya yang sedang duduk, kemudian berjongkok dihadapannya dan menggenggam kedua tangan ibunya.
"Ibu, apakah tidak terlalu cepat jika sampai langsung menikah?" tanya Adzriel lembut

"Ziel, kamu percayakan sama Ibu?" tanya Tiara sambil menatap Ziel dengan mata berkaca kaca

"Tentu Ibu, hanya saja Ibu dan Pak Sabda bahkan baru mengenal 3 bulan ini"

"Ibu mengenalnya dari kuliah Ziel, Sabda adalah dosen Ibu"

"Ibu, Pak Sabda sudah minta izin Isya dan Nenek?"

"Iya, dia sudah bilang Ziel"

"Lalu almarhumah istrinya?"

"Sudah Ziel, dia sudah bercerita"

"Lalu Ibu sudah bicara ke Almarhum Ayah?"

"Ziel sebenarnya Ibu pernah didatangi Ayah mu dalam mimpi, Ayah bilang Ayah setuju dengan apapun keputusan yang Ibu ambil. Ziel walaupun ibu menikah lagi percayalah, Ayah mu selalu ada disini. Ia menempati ruang yang khusus disini, dihati ibu" ucap Tiara sambil mengarahkan tangan Ziel kedadanya

Ziel menghela nafas lelah
"Hmm.. Apa boleh buat jika Ibu memang tak terpaksa Ziel izinkan" ucap Ziel

Tiara menatap Ziel dengar binar bahagia
"Asal ibu janji, setelah menikah tak ada air mata air mata lagi yang keluar dari mata ibu"
Tiara mengangguk menyetujui, kemudian memeluk Ziel erat sekali

"Yasudah, sana pilih oleh oleh nya. Ziel mau mandi dulu bau badan nya" ucap Ziel mencium kepala ibu nya kemudian pergi menuju kamarnya

****

Syifa memandang pria dihadapannya dengan tatapan super sinis nya, jika ada perlombaan mata sinis mungkin Syifa akan memenangkan nya.
Tapi bagaimana bisa Syifa cantik sekaligus sinis dalam waktu bersamaan?

"Nama saya Reno" ucap Reno sambil meminum jus nya

"Maaf, jika tak ada yang penting saya pergi saja" ucap Syifa sambil berdiri namun terpaksa duduk lagi ketika Reno memanggilnya

"Bagaimana lengan mu?"

"Baik"

"Kamu memang selalu sesinis itu yah?" tanya Reno dengan senyuman nya

"Terima kasih pujian nya"

"Nama mu?" tanya Reno

"Syifa"

"Ahh.. Pantesan bisa nyembuhin diri sendiri"

"Hah?"

"Syifa artinya obat kan?"

Siap! Salah Jodoh?? (complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang