2|12-Pertemuan Mendadak

330 45 4
                                    

Waktu tak terasa sudah menunjukan pukul 13:34

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Waktu tak terasa sudah menunjukan pukul 13:34. Iya sudah siang.

.

"AAAAA GAMSHABNIDA WONWOO OPPA!" Sana meregangkan tubuhnya, menggoyangkan ke kanan dan ke kiri tangannya yang diangkat ke langit

Wonwoo menahan salah tingkahnya karena disebut "OPPA" oleh Sana.

"Ciee baper dipanggil Oppaa!" Tawa Chaeyoung dari Meja Kasir.

"Berisik!" Wonwoo menutup mulutnya dengan tangannya. Sementara itu Sana hanya tersenyum gemas pada Wonwoo.

"Akhirnya selesai ya San? Setelah sebulan Ngilang" Jungkook menatap buku-buku, kertas, dan laptop Sana yang berantakan di meja.

"He'um.. mentang mentang kalian ga ada kerjaan ya! Jadi bisa full kuliah! Tapi makasih ya Wonwoo makin sayang Ama Wonwoo hehehe" Sana tersenyum kembali pada Wonwoo.

"A-APAAN SIH SANAA JANGAN GITU" Wonwoo membuang muka tak tahan melihat Sana.

"Udah San.. Pacar lu mimisan nanti" Jungkook tertawa.

"Eh btw kalian masuk kapan? Jadi libur kan gara-gara habis ultah Univ" Tanya Chaeyoung.

"Tanggal 12, masih dua hari lagi" jawab Jungkook.

"Eh? Masih ada waktu ya.." gumam Sana.

"Mau kemana? Sini biar Aku anter" tanya Wonwoo.

"Eh gausah.. aku mau jenguk nenek hehe"

"Nenek?" Tanya Wonwoo.

"Iya Nenek, bukan nenekku sih tapi nenek yang dulu jagain Sana dari kecil!" Jelas Sana.

"Oh.. dimana? Kapan mau berangkat?" Tanya Wonwoo bertubi-tubi.

"Khawatir ya om.." ledek Chaeyoung.

"Nanti jam setengah tiga kali ya? Biar sampai besok terus lusa ada waktu istirahat sebelum kuliah. Beli dulu tiketnya deh ehehe" Sana membuka Hpnya dan memesan Tiket kereta api secara online.

"Naik kereta kaya biasa? Yakin sendiri? Kan sekarang udah punya pacar kenapa ga di ajak ?" Tanya Jungkook sambil menatap Wonwoo lalu menatap Sana.

"Emm entahlah tapi aku lagi pengen sendiri aja, hehe gapapa kan?"tanya Sana sambil.meminta izin dan menatap Wonwoo.

"Iya gapapa nanti Aku anter ke stasiun, naik kereta kan?" Tanya Wonwoo.

"Bukan! Naik kamuu"

"Kook pulang yuk" Ajak Chaeyoung tak kuat.

"Yo"

"Hati hati San" Wonwoo menatap Pacarnya yang sedang tersenyum manis padanya.
Kok gue khawatir.. nak cewek pergi sendirian gini..

"Iyaa! Udah gak usah khawatir! Sana bisa kok!" kata Sana serius, karena Sana sudah bisa membaca arti muka Wonwoo.

"Hm. YaudahNih kayu putih, kata Jungkook kamu sering sakit, kalau ada apa-apa telepon Akh" Wonwoo memberikan minyak kayu putih pada Sana dari sakunya.

Sana melotot. "Tadi jungkook cerita apa aja ke kamu hah?" Tanya Sana sedikit tak terima.

"Dih kepo! udah pergi Sono! Tiati!" Tawa Wonwoo puas.

"Dih ngusir.. jahat!" Sana melipat kedua tangannya sambil cemberut kesal.

Wonwoo tersenyum. "Mau peluk gak?" Wonwoo membuka kedua tangannya dengan lebar.

"Ihh" Sana sebenarnya kesal tetapi ia tetap memeluk Wonwoo.

"Hahaha! Cute.. stay safe.."

.

Sana kini sudah berada di dalam Kereta. Ia duduk di paling pojok dekat jendela, lalu menggunakan Earphone untuk mendengarkan lagu.

pyohyeoneul mot haesseo nae mami seotulleoseo
neoye naeiri doego shipeoseo oneureul sarawasseo
neoreul cheoeum bon nal geuttaebuteo jigeumkkaji
nae mamsogeneun neoman isseo


-Thanks (Seventeen)-

Sementara itu Wonwoo menyetir Mobilnya dan kembali menuju Rumahnya.

Tetapi tiba-tiba ringtoone Hpnya berbunyi.
Nomer? Kok.. tadi Sana dapet dari Nomer juga.. sekarang gue dapet juga.. penipuan apa gimana?

"Yobseo?" Akhirnya Wonwoo pun mengangkatnya.

"Hai wonwoo" suara cewek yang tak asing ditelinga Wonwoo mengucapkan dua buah kata.

Sakura?! Argh kalau tau ini dia gue gabakal angkat sialan.
"Ahh sakura? Kenapa?" Tanya Wonwoo dingin.

"Kamu pasti lagi di dekat stasiun,tau Restoran Daging besar di dekat nya kan? Sekitar seratus meter lagi kamu sampai, kemarilah. Temani aku dan Aku mau berbicara sesuatu" kata Sakura tajam.

Wonwoo melotot. "Hah? Bicara apa? Kalo ga penting banget mending sekarang lewat telepon aja, gue ada urusan soalnya" Wonwoo mencari alasan.

"Engga jeon Wonwoo. Ini penting cepat kemari kutunggu" Sakura menutup teleponnya.

Argh sialann! Kalau gue gak kesitu nanti.. argh..

Wonwoo pun sampai ke Restoran daging yang dimaksud Sakura. Sebenarnya Wonwoo sangat terpaksa ke restoran daging untuk bertemu dengan Sakura. Tetapi jika ia menolak akan terjadi yang malah tidak diinginkan.

.

Di dalam Restoran tersebut, baru saja Wonwoo masuk, sudah terlihat Sakura tersenyum padanya dan melambaikan tangannya.

Wonwoo hanya bisa kesal dalam hati dan membuat muka dingin. Ia pun menghampiri Sakura.

.

Wonwoo duduk dihadapan Sakura, setelah duduk mereka saling bertatapan sebentar.

"Hai Wonwoo oppa! Apa ka-"

"Jadi lu mau ngobrolin apa?" Tanya Wonwoo memotong pembicaraan Sakura.

"Duh galak banget hihi.. mentang mentang udah punya pacar iya?!" Sakura menatap kesal Wonwoo.

"Iya. Udah deh gak usah basa-basi gajelas. Lu manggil gue kenapa?" tanya Wonwoo Tajam tapi dingin.

"Putusin Minatozaki Sana" Sakura berkata tiba-tiba.

"Hah" Wonwoo menatap Sakura bingung.

"Lu budeg atau kotoran di telinga ku mampet? Gue bilang putusin Minatozaki Sana atau lu dapet masalah besar" kata Sakura serius.

"Heh! Apaan sih? Kita udah putus. Udah gak ada hubungan apa-apa" Wonwoo mulai sedikit emosi tetapi berusaha tenang.

"Gue bilang putusin ya putusin. Gue masih sayang sama lu. Berapa pun uang yang lu mau gue kasih, putusin Minatozaki Sana" kata Sakura lagi.

Wonwoo menatap Sakura sambil mulut terbuka.
Ini cewek..

"Ra.. Cinta ga kenal sama uang..  NGERTI?! Terserah lu masih sayang sama gje apa engga intinya gue udah hilangin lu dari hati gue. Jangan paksa gue" Wonwoo berkata lalu berdiri dan meninggalkan Sakura tanpa pamit.

"Well.. ternyata kamu harus pakai cara keras jeon Wonwoo" sakura tersenyum miring.

Bersambung..

You Are My Reason  [✓]Where stories live. Discover now