3. Keluarga Baru Rayhan

1.9K 253 29
                                    

Basuhan air wudhu telah menghapus seluruh make up yang sebelumnya melekat di wajah Saskia sehingga saat ini ia harus kembali memasrahkan diri ketika wajahnya kembali dipoles sedemikian rupa oleh MUA (Make Up Artist) atau perias yang ia pilih sendiri selama persiapan pernikahannya. Keputusan pernikahan memang ia serahkan seluruhnya kepada orang tuanya, namun terkait dengan teknis, ia yang mengatur semua. Walau dirinya tidak begitu tertarik menikah dengan Yusuf --sebelum digantikan laki-laki itu, ia harus memastikan bahwa acara itu tidak banyak melanggar syariat. Ia meminta ayahnya agar tamu undangan dipisah antara laki-laki dan perempuan sehingga tidak terjadi ikhtilath*. Ia juga yang meminta agar dalam acara itu sama sekali tidak distel musik. Memang hal itu tak lazim bagi masyarakat desanya, tapi mau bagaimana lagi, itu adalah ketetapan Allah yang tidak ingin ia langgar. Peduli apa dirinya dengan pendapat orang lain. Selama ia di jalan yang benar dan Allah tidak murka padanya, ia tidak peduli.

Ia memejamkan mata, membiarkan sang MUA bekerja. Beberapa kali ia mendengar wanita itu memujinya yang hanya ia tanggapi dengan senyuman kecil. Menurutnya, wanita itu memang sedikit cerewet, tapi ia tidak peduli. Setidaknya ia tidak akan mendapat pertanyaan "Alisnya dicukur sedikit, ya?" atau "Mau pakai bulu mata palsu?" yang sering kali ditanya oleh banyak perias, atau mungkin tanpa bertanya perias tersebut sudah seenaknya mencukur alis atau memasang bulu mata palsu pada wanita yang dirias. Padahal dua hal tersebut haram hukumnya untuk dilakukan oleh wanita.

"Allah melaknat orang yang mentato dan yang minta ditato. Allah pula melaknat orang yang mencabut rambut wajah dan yang meminta dicabut." (HR. Muslim)

"Allah melaknat wanita penyambung rambut dan yang disambung rambutnya, wanita pembuat tato dan yang bertato." (HR. Bukhari)

Banyak wanita yang terjerumus melakukan hal tersebut. Alasannya karena hal itu dianggap akan semakin mempercantik wajah. Padahal, Allah telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Iblis yang bersumpah akan menyesatkan anak keturunan Adam dengan menggoda agar mereka mengubah ciptaan Allah sebagaimana
termuat dalam Al-Qur'an,
melalui tentara-tentaranya, baik setan dari kalangan jin maupun manusia memang telah berhasil membuat tipu daya dan wanita yang memang lemah hatinya, mudah sekali terjerat. Padahal jika mau dipikirkan, untuk apa terlihat cantik di hadapan manusia jika membuat Allah murka?

"Sudah. Mbak Saski bisa buka mata."

Saskia menurut. Ia melihat pantulan dirinya di cermin. Ya, seperti tadi, itu tidak berlebihan. Jika tadi ia mengenakan gaun berwarna navy, kini ia berganti mengenakan gaun berwarna dusty pink dengan khimar berwarba senada yang menjulur hingga menutupi dada. Riasannya juga sederhana dan didominasi warna pink senada dengan gaunnya. Sang perias berdecak kagum akan hasil kerja jari-jemarinya.

"Mbak Saski cantik sekali."

"Makasih, efek make up aja mbak," jawab Saskia sekenanya.

Beberapa saat kemudian, ibunya masuk bersama beberapa kerabatnya
yang kini juga mengenakan seragam kebaya berwarna maroon. Ia kembali menerima pujian yang ia tanggapi dengan senyum seadanya. Selanjutnya ia digiring menemui tamu undangan yang kini telah berganti tempatnya. Jika tadi tamu wanita berada di luar rumah, kali ini mereka pindah ke dalam.

"Cantik sekali."

Begitu kiranya ibu-ibu di sana memujinya. Ia berusaha tersenyum, hanya karena tidak mau mempermalukan orang tuanya. Ibu-ibu di ruangan itu bergantian menyalami dan memberinya ucapan selamat.

Daur Ulang HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang