#3

165 15 0
                                    

jangan lupa tinggalkan jejak yah gaiss, jangan lupa di vote:)

.

.

.

.


"Atau mulut kamu emang manisnya gini ke semua perempuan?" 

~Aleeya Queena Vernando

.

.

.

Rapat hari ini berjalan dengan lancar dan terkendali. Mungkin ini yang Amanda maksud dengan aura tegas seorang Angga.

"Sekian rapat hari ini. Saya harap, teman teman tetap menjaga kesehatan dan stamina, karena beberapa bulan lagi kita akan melakukan perjalanan jauh dan menantang." Ucap Angga menutup rapat kali ini.

Auditorium telah kosong meninggalkan Aleya dan Angga. Angga telah berkemas begitu-pun dengan Aleya yang sudah siap melangkahkan kaki meninggalkan auditorium.

"Sudah mau pulang.?" Tanya Angga yang kini berdiri disamping Aleya.

"Jelaslah. Mau ngapain lagi tinggal dikampus.? Kuliahkan udah selesai. Sisa ngumpulin beberapa tugas yang belum selesai. Terus seminggu lagi pengumuman hasil ujian bloknya keluar."

"Mau pulang bareng.?" Tanya Angga.

Kini lelaki itu telah menaiki motor sport merahnya. Oke, jika aku bisa mengakuinya, maka aku akan mengaku jika kadar kegantengan Angga akan semakin bertambah jika sudah menunggangi kuda besinya.

"Makasih. Aku tunggu jemputan." Tolak Aleya halus. Aleya tidak ingin terjadi fitnah dan membuat gossip yang tidak tidak menyebar seantero kampus. Maklumi saja, Angga ini seorang Cassanova.

"Duluan, yah.! Hati hati udah mau hujan.!" Ucap Angga mengingatkan Aleya sambil menunjuk langit yang mulai menangis kecil. Angga sudah melesat pergi bersama kuda besinya. Sedangkan Aleya dan beberapa mahasiswa lainnya masih menunggu jemputan bersama rintik hujan.

"Lama banget, sih.! Gak tau apa? Kalau disini hujan." Omel Aleya pada layar handphonenya yang kini menampilkan nama Abe.

Aleya sudah menghubungi Abe untuk menjemputnya, namun Abe tak kunjung datang. Bahkan kini langit menangis semakin kencang.

"Jangan suka ngomel . Bisa cepat tua." Bisik seseorang yang Aleya ketahui sebagai Abe. Aleya tak perlu berbalik untuk menatapnya. Aleya cukup mencium wangi parfumnya.

Tanpa basa basi, Abe langsung merengkuh pundak Aleya lalu menyampirkan snellinya dipuncak kepala Aleya. Gila saja Abe ini. Berkat tingkahnya kemejanya jadi basah. Hingga otot tubuhnya kini tercetak jelas. Bahkan, Aleya sempat mendengar jeritan beberapa mahasiswi dan teman temannya memuja Abe. Bahkan saat Abe menyugar rambutnya menggunakan tangan mereka tak henti hentinya melantunkan pujian pujian tersebut.

Sesampai di depan mobil Abe, ia langsung membukakan pintu penumpang untuk dan membiarkan Aleya masuk. Sementara dirinya kembali memutari mobil untuk duduk dibelakang kemudi.

"Pakai jaket yang ada dibelakang, Al."ucap Abe yang lebih menjurus ke perintah.

"Gak apa apa. Ini Cuma basah sedikit." Balas Aleya.

Mendengar ucapan Aleya, mata Abe langsung melotot kearah wanita itu.

"Basah sedikit yang nyaris membuat dalamanmu terpampang karena bajumu yang basah.?" Kekesalan Aleya bertambah mendengarnya.

Croire ABOù les histoires vivent. Découvrez maintenant