11.

61 15 2
                                    


~ Jika ada orang yang tenggelam di hadapanmu, entah itu sahabat, keluarga, atau kekasih, siapa yang akan kau selamatkan?

Entah itu sahabat, keluarga atau kekasih, selamatkanlah yang tidak bisa berenang.~

-----------------

Sehun menatap Kris yang berdiri termangu tepat di depan gedung tempat ia bekerja.

Mengerutkan kening, Ia melangkah mendekati Kris sembari merapatkan jaket. Sementara Kris malah menatapnya dengan nanar.

“Yano Nagakura?” Kris menyapa terlebih dahulu dengan nada datar.

Sehun hanya tersenyum lelah. Ia menggeleng.
“Tidak. Kau tetap bisa memanggilku Sehun,” jawabnya.

“Kaget karena aku berhasil menemukanmu?” Kali ini kalimat Kris terdengar sinis. Sehun tersenyum.

“Bagaimana kabarmu, Kris? Kau terlihat makin dewasa dengan stelan jas itu. Kau menjadi pekerja kantoran sekarang?” Ia balas menyapa dengan pertanyaan.

Kris terkekeh hambar tanpa mengalihkan pandangannya dari Sehun.

“Dan kau masih saja seperti dulu, Sehun. Arogan dan menyebalkan. Tapi syukurlah kau baik-baik saja,” jawabnya.

“Kau juga terlihat sehat. Dan aku senang melihatnya. Ingin berkunjung ke rumahku?”

Kris tersenyum sinis.

“Aku sudah dari sana,” jawabnya pendek.

Sehun tampak tertegun. Mereka berpandangan.

“Sehun, kenapa harus Yuri?” tanya Kris dengan suara parau.

“Kenapa kau lebih memilih dia daripada Nana? Kenapa kau lebih memilih menolong Yuri dan ibunya lalu mengabaikan Nana?” Laki-laki itu nyaris berteriak.

Sehun menelan ludah. Ia terdiam sesaat.

“Kris, jika ada orang yang tenggelam di hadapanmu, siapa yang akan kau tolong?” Suaranya terdengar lelah.

“Apa maksudmu?” Kris bertanya bingung.

Sehun memasukkan tangannya ke saku jaket lalu menarik napas panjang.

Pemuda itu duduk di salah satu kursi di taman gedung tersebut sebelum akhirnya kembali berkata-kata.

“Jika ada orang yang tenggelam di hadapanmu, entah itu teman, keluarga, atau kekasih, maka aku akan menyelamatkan orang yang tidak bisa berenang,” ucapnya.

Kris tak melepaskan tatapannya dari pemuda tersebut.

“Itulah yang terjadi antara aku, Yuri, ibunya dan juga ... Nana. Yuri datang ke Tokyo mengikutiku tanpa bekal apa-apa. Ia terpuruk. Ia mengalami masa-masa sulit. Terlebih lagi ketika ibunya jatuh sakit dan mengalami koma. Ia tak punya siapa-siapa tempat ia bersandar dan meminta pertolongan. Dan itulah yang akhirnya kulakukan padanya. Aku berusaha menyelamatkannya, agar ia tak tenggelam.” Suara Sehun getir.

“Dan .. Nana?” Kris bertanya tak mengerti.

Sehun kembali menarik napas panjang.

“Kim Nana, kekasihku, aku mencintainya. Dengan sepenuh hatiku. Tapi aku tahu dia perempuan yang kuat, ia tegar. Sebesar apapun cobaan yang ia hadapi, ia takkan runtuh. Terlebih lagi karena ia dikelilingi orang-orang yang menyayanginya. Keluarganya, sahabat-sahabatnya, dan juga kau. Itulah yang mendasari diriku untuk mengambil keputusan itu,” ucapnya.

“Menolong Yuri dan ibunya lalu mengabaikan Nana?”

Sehun mengangguk pelan. Ia menunduk dengan lemah.

Bokura Ga ItaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang