Eh, ketahuan!

68 10 0
                                    

Pagi ini Satibi sedang asik menyirami tanaman di depan rumahnya bersama Bi Syfah. Tanaman itu terdiri dari bunga melati, bunga matahari, sirih, pohon jambu biji, lidah buaya, dan juga masih banyak lagi.

"Wahai tanamanku! Tumbuhlah dan tetap berseri. Kalian semua harus selalu segar dan elok dipandang. Ibi sangat menyayangi kalian," ujar Satibi sambil menari-nari saat menyemprotkan air ke arah tanaman-tanaman itu.

Bi Syfah menoleh ke arah keponakannya itu.

"وَا لْبَلَدُ الطَّيِّبُ يَخْرُجُ نَبَا تُهٗ بِاِذْنِ رَبِّهٖ ۚ وَا لَّذِيْ خَبُثَ لَا يَخْرُجُ اِلَّا نَكِدًا ۗ كَذٰلِكَ نُصَرِّفُ الْاٰيٰتِ لِقَوْمٍ يَّشْكُرُوْنَ
"Dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur dengan izin Tuhan; dan tanah yang buruk, tanaman-tanamannya tumbuh merana. Demikianlah Kami menjelaskan berulang-ulang tanda-tanda (kebesaran Kami) bagi orang-orang yang bersyukur." Qur'an surah Al-A'raf ayat 58."

Satibi tersenyum sambil mendengarkan bacaan Al-Qur'an yang dibacakan Bi Syfah untuk selalu mengingat kekuasaan Allah.

"Kita harus selalu bersyukur akan karunia yang Allah berikan kepada kita. Tanaman ini tumbuh subur bukan karena kita menyiraminya setiap hari, tetapi karena atas seizin Allah juga. Tanpa Allah, kita bisa apa coba?" Tanya Bi Syfah kepada Satibi.

Satibi hanya diam sambil berpikir.

"اللّٰهُ لَاۤ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ الْحَـيُّ الْقَيُّوْمُ ۚ لَا تَأْخُذُهٗ سِنَةٌ وَّلَا نَوْمٌ ۗ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِ ۗ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهٗۤ اِلَّا بِاِذْنِهٖ ۗ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۚ وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهٖۤ اِلَّا بِمَا شَآءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَا لْاَرْضَ ۚ وَلَا يَــئُوْدُهٗ حِفْظُهُمَا ۚ وَ هُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ

"Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Yang Maha Hidup, yang terus-menerus mengurus (makhluk-Nya), tidak mengantuk dan tidak tidur. Milik-Nya apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang di hadapan mereka dan apa yang di belakang mereka dan mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun tentang ilmu-Nya melainkan apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya meliputi langit dan bumi. Dan Dia tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Dia Maha Tinggi, Maha Besar." Qur'an surah Al-Baqarah ayat 255."

"Masya Allah," seru Satibi sambil tersenyum.

"Sudah ya menyiramnya. Sudah becek tuh tanamannya," ujar Bi Syfah sambil mematikan kerannya.

"Oh iya, Bi. Bi Syfah Ingin pergi bersama Paman Stev ke kota. Ingin ada sesuatu yang dibeli, tetapi Ibi jangan ikut ya. Soalnya jauh dan takutnya Ibi cape. Nanti Bi Syfah minta tolong Adiba dan Luthfi untuk temani Satibi di rumah ya. Gapapa kan?" Tanya Bi Syfah sambil menggulung selangnya.

"Ndak papa, Bi. Nanti aku akan main bersama Adiba dan Luthfi di rumah," ucap Satibi sambil masuk ke rumah.

"Assalamu'alaikum."

"Waalaikumussalam." Satibi menyembulkan kepalanya dan terlihat senang saat dua sahabatnya itu telah datang.

"Eh, masuk sini!" Ajak Satibi sambil tersenyum sumringah.

"Pak ustadz dan Bundanya sudah berangkat kah?" Tanya Adiba.

"Belum," sahut Satibi.

"Eh, sudah datang ya?" Tanya Bi Syfah sambil menyuruh para kuaci itu untuk duduk di sofa.

Satibi Mengenal TuhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang