Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"BUNDA HUEE BANTUIN RANU!"
brakk
"YA TUHAN RAFFA, BANGUN GAK KAMU!"
Cie, pada bingung itu kenapa.
Jadi begini,
Semalam, setelah pulang dari jalan jalannya, Jeongin mendapati rumahnya terkunci.
Kuncinya pun tidak disembunyikan ditempat biasa.
Padahal biasanya bila ayahnya lembur, ayahnya akan meletakan kunci rumah dibawah pot bunga samping pintu, tapi kali ini tidak ada.
Jeongin cepat cepat mengecek handphone nya, siapa tau ayahnya menelpon.
Dan benar saja ada lima panggilan tak terjawab dan limabelas pesan dari ayahnya.
Setelah dibuka, ternyata isi nya adalah, ayahnya tidak bisa pulang karena ada kesalahan yang terjadi sehingga ayahnya dituntut kerja rodi malam ini.
Selain itu, ayah juga berpesan untuk bermalam di rumah Hyunjin saja.
Sudah ijin bunda katanya.
Dan karena itulah Jeongin berakhir dikamar Hyunjin.
Awalnya Hyunjinnya gak mau,
Katanya giniㅡ
"Bun, kan ada kamar tamu, kenapa Jeongin gak disana aja, sih?"
Tapi dengan seribu satu caranya, bunda tentu punya jawaban pasti untuk melawan anaknya ini.
"Yaampun, itu kamar udah lama banget gak dibersihin. Kamu gak kasihan itu Ranunya semalaman tidur sama debu?"
Bunda rangkul Jeongin yang dari tadi diem doang dengerin ibu-anak ini adu argumen.
"Kamu masa tega, sih? Kalau Ranu alergi gimana? Terus gak imut lagi gimana? Kamu pikir, kalau kamu bunda tukar tambah sama Tuhan, bisa nyaingin uwu nya Ranu?"
Hyunjin tertohok, ini tega banget bunda sama anak sendiri.
Akhirnya malam itu Jeongin dan Hyunjin tidur berdua dikamar Hyunjin.
