friends

343 42 0
                                    

"Jieun, bisa tolong ke ruangannya Pak Zhong? Ini ada berkas yang harus ditandatangani."

"Ah iya kak."

Aku yang sedang mengetik sesuatu di depan layar PC segera bangkit untuk mengantar beberapa berkas penting yang harus ditandatangani.

Aku mengetuk pintu ruangan milik Pak Zhong dan masuk saat dirasa terdapat suara dari dalam. Aku berjalan mendekati ke arah meja milik Pak Zhong.

Pak Zhong terlihat sedang berkutat dengan berkas-berkas di tangannya. Jasnya yang tadi pagi ia pakai sudah menggantung di samping kursinya, menyisakan kemeja abunya yang digulung sampai batas siku.

"Permisi pak, ini ada berkas yang harus bapak tandatangani."

Aku menaruh beberapa berkas di atas meja. Ia sedang membaca dokumen tersebut lalu mendatanganinya.

"Kau ada waktu luang nanti malam?" tanya Pak Zhong tanpa mengalihkan pandangan dari benda di depannya.

"Ada pak, kenapa ya?"

"Nanti saat jam pulang tunggu saya di lobby," ucap Pak Zhong lalu menyerahkan dokumen kepadaku dan menunjukkan senyuman tipisnya.

Aku meraih dokumen itu dan mengangguk, menatap manik yang selalu membuatku merasakan getaran di dalam dadaku.

Aku keluar dari ruangan Pak Zhong dan kembali duduk di kursi tempat kerjaku. Masih dengan senyuman yang merekah di bibirku, aku dikejutkan oleh tangan Kak Joy yang menepuk bahuku.

"Ponselnya bunyi Jieun," ucap Kak Joy sambil menunjuk ponselku yang tergeletak di atas meja.

"Ah iya, hehe makasih Kak."

"Mikirin apa tuh sampe senyum-senyum begitu?" Kak Joy menusuk-nusuk lenganku berniat menggodaku karena tak pernah berhenti tersenyum sejak keluar dari ruangan Pak Zhong.

"Hehehe nggak kok kak."

Aku meraih ponselku dan melihat terdapat beberapa pesan masuk dari Mark. Jari jemariku menari indah di atas layar membalas pesan dari Mark.

Line

Markeu
|Pulang jam brp?
|Udh makan?
|Mau gua jemput ga nnti?

Pjieun
Kayak biasa Mark|
Belom istirahat|
Nggak usah hehe|
Nnti mo pergi

Markeu
|Kemana?

Pjieun
Gak tau noh Pak Zhong|

Markeu
|Oh ok

Aku kembali mengunci layar ponselku dan melihat arloji yang bertengger di pergelangan tangan kiriku. Sudah saatnya istirahat. Aku segera izin kepada Kak Joy dan beranjak untuk pergi ke kantin menyusul Haechan dan yang lainnya.

🐬🐬🐬

Sudah lebih dari 15 menit aku menunggu di lobby sendirian. Pak Zhong belum menampakkan batang hidungnya. Aku terus melihat ponsel bergantian dengan keadaan di sekitarku.

Suasana masih cukup ramai. Beberapa pegawai sedang berada di tempat yang sama sepertiku untuk menunggu jemputannya.

Aku merasakan sebuah tepukan pelan di bahuku. Seseorang dengan pakaian khas penjaga keamanan memberitahu bahwa Pak Zhong sudah menunggu di lobby depan bersama dengan mobilnya.

Aku segera beranjak dan berjalan ke arah depan. Terlihat Pak Zhong yang sedang mengobrol dengan salah satu karyawannya. Ia menoleh saat merasakan keberadaanku. Dengan senyumannya, ia memberikan kode padaku untuk menunggu sebentar karena obrolan dengan karyawannya.

Zhong ChenleOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz